Rabu, 22 April 2015

Pengaruh Utama Dalam Politik Luar Negeri Jepang Modern


Notulensi Politik dan Pemerintahan Jepang

Moderator      : Dwi Hermawan 
Notulen           : Wiwin Rahmah Sari
Tema               : Faktor (pengaruh utama dalam politik luar negeri jepang modern)
Tanggal           : 15 April 2015
Tempat            : Ruang 17



Peserta Diskusi

Diskusi dibuka oleh moderator dengan menjelaskan sedikit tentang bahan dikusi ‘’apakah faktor (pengaruh utama dalam politik luar negeri jepang modern)?’’ kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok A (alasan ideologis/sejarah) dan kelompok B (alasan industri/dagang) .



-- Kelompok A (alasan ideologis/sejarah)

Pembahasan dimulai dari saudara Wagis Alfianto berpendapat bahwa yang menjadi faktor Politik Luar Negeri Jepang modern adalah sejarah yang dimulai pada masa Restorasi Meiji yaitu pemulihan kembali Kaisar Meiji setelah penggulingan pemerintah Tokugawa. Kemudian dilanjutkan oleh saudara Ansor Budiman yang mengedepankan ideologi ajaran Shinto tentang Hakko-Ichi-U (dunia sebagai satu keluarga) dengan Jepang sebagai ‘’kepala keluarga’’. Saudari Ricka Adriyani, menambahkan tentang feodalisme, aspek militer dan keshogunan. Kemudian  Hafizh Ramadhana memberikan asumsi dasar, ideologi dan kultur Jepang yang merupakan tonggak Politik Luar Negeri Jepang abad 21.

Selanjutnya saudara Maria Elisabeth Husugian menjawab pertanyaan dari saudara Bell Heden Prasetyo : ideologi adalah syarat awal terbentuknya suatu negara dan industri tidak dapat menjadi faktor utama dalam Poitik Luar Negeri Jepang modern. Tambahan dari saudari Dewi Murni bahwa, Jepang menguasai dunia dengan angkatan militernya. Dilanjutkan dengan tambahan saudara Ikko Trijayadi tentang perjanjian persahabatan antara Inggris atau dengan Rusia. Selanjutnya saudara Hamdy Abdillah memberikan argumen tentang parameter yang mempengaruhi politik luar negeri Jepang pasca PD 2, yaitu mensejajarkan diri dengan bangsa Barat, pasifis vs realis (dalam isu keamanan), realpolitik vs pendekatan idelistik, apologis vs nonapologis, nasionalisme vs internasionalisme, dan obsesi mengenai vulnerabilitas ekonomi.

Saudara Riza Alfarisy menjawab pertanyaan dari saudara Muafi: berdasarkan sejarah, feodalisme membentuk identitas diri Jepang. Inilah yang menjadi tonggak kemajuan di Jepang. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan saudari Risma Ayunda: atas dasar apa Jepang menjadikan perdagangan sebagai politik luar negerinya?
kelompok A (kiri) & Kelompok B (kanan)

-- Kelompok B (alasan industri/dagang)

Dari kelompok B, yang disampaikan oleh saudari Rizky Arianti berpendapat bahwa Jepang memulai kerjasama dengan pihak luar (Barat) yaitu dengan mempelajari teknologi untuk mengejar ketertinggalan Jepang.

Saudara Muh. Ikvi Zainal Wafa berargumen bahwa Jepang telah menjadi poros dunia, setelah pengalaman kehancuran Jepang pada PD II yaitu dengan pengeboman Hiroshima dan Nagashaki oleh AS. Sekarang Jepang tidak lagi menggunakan perang tetapi lebih ke industrinya, meskipun dengan SDA yang kurang. Kemudian saudara Muhammad Arif menyampaikan bahwa dengan tidak mengeyampingkan faktor sejarah kemajuan AS, Jepang lebih mengarah pada pertumbuhan ekonomi melalui ekspor besar-besaran. Selain itu keikut sertaan Jepang dalam forum-forum internasional seperti G8.

Selanjutnya, saudara Bell Heden Prasetyo menanggapi argumen Hafizh Ramadhana : apakah Jepang masih melihat ke arah ideologi, yang pada kenyataannya di abad 21 Jepang lebih mengedepankan industri?

salah satu peserta sedang berargumen

Saudara Bayu Purnomo, memberikan argumen bahwa Jepang lebih unggul di bidang industri, seperti produk otomotif yaitu Toyota. Tambahan argumen juga diberikan oleh saudari Wa’anissa bahwa Jepang mengalami alih teknologi.

Kemudian saudara Muafi bertanya: apa yang menyebabkan Jepang lebih fokus ke arah ideologi daripada industri? Saudara Anggi menjawab pertanyaan dari saudar Risma Ayunda: karena adanya ledakan penduduk dari wilayah Jepang yang terbilang kecil, maka dari itu untuk mengatasi maslahnya Jepang melakukan perdagangan. Dan ditambahkan lagi oleh saudari Atikah Zahrira: karena strategi Jepang dengan melakukan diplomasi ekonominya.

Kesimpulan Moderator: Kedua faktor sama-sama berpengaruh terhadap politik luar negeri Jepang. Kita tidak dapat meninggalkan faktor sejarah yang telah mengantarkan Jepang ke era modern dan Industri merupakan tonggak kemajuan Jepang modern setelah Restorasi Meiji.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar