Minggu, 01 November 2015

Tugas Individu Kelompok 4 HI - ASTENG - Geografis, Demografis, Etnografis & Sosial-Budaya Negara-Negara Asia Tenggara [Bagian 2]



6.     PHILLIPHINA

Filipina atau Republik Filipina (Republika ng Pilipinas) adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia, dan Malaysia. Negara Filipina berbentuk Republik dan beribu kota Manila City. Negara Filipina Merdeka pada tanggal 4 Juli 1946. Selama ribuan tahun, warga kepulauan Filipina yang bahagia, dan pekerja keras ini telah mengembangkan sistem cocok tanam Padi yang sangat maju, yang menyediakan makanan pokok bagi masyarakatnya.


A.     Kondisi Geografis Phillipina
Filipina tediri dari 7.107 pulau dengan luas total daratan diperkirakan 300.000 km². Negara ini terletak antara 116° 40', dan 126° 34' BT, dan 4° 40', dan 21° 10' LU. Di timur dia berbatasan dengan Laut Filipina, di barat dengan Laut China Selatan, dan di selatan dengan Laut Sulawesi. Pulau Borneo terletak beberapa ratus kilometer di barat daya, danTaiwan di utara. Maluku, dan Sulawesi di selatan, dan di timur adalah Palau.

Kepulauan ini dibagi menjadi tiga kelompok utama: Luzon (Region I sampai V + NCR & CAR), Visayas (VI sampai VIII), dan Mindanao (IX sampai XIII + ARMM). Pelabuhan sibuk Manila, di  Luzon, adalah ibu kota negara, dan kota terbesar-kedua setelah Kota Quezon. Pulau terbesar di antara ribuan pulau tersebut adalah: Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Negros, Pulau Visayan, Pulau Palawan, Pulau Leyte, Pulau Bohol, dan Pulau Masbate. Kota metropolitan Manila yang menjadi Ibu kota Republik Filipina terletak di wilayah Selatan Pulau Luzon. Kota terpenting lainnya di Filipina antara lain seperti Zamboanga, Davao, Tarlac, San Pablo, Batangas, Legaspi, Iloilo, Ormoc, Naga, dan kota Calbayong. Negara ini memiliki banyak gunung berapi, diantaranya 12 gunung berapi yang masih aktif. Gunung Mayon di Pulau Luzon terkenal karena sering meletus. Di Filipina setiap tahun selalu terjadi taifun, yaitu hujan deras yang disertai dengan angin kencang. Angin Taifun bertiup dari Samudera Pasifik menuju Laut Cina Selatan.
Secara umum, sistem pegunungan di Filipina terbagi menjadi tiga jalur utama, yaitu :
  1. Sistem pegunungan di bagian tengah dengan rata-rata ketinggian sekitar 1.600 m, disebut jalur pegunungan Cordillera Central.
  2. Jalur pegunungan di pantai timur, dengan rata-rata ketinggian sekitar 650 m, sistem pegunungan ini dinamakan Sierra Madre.
  3. Sistem pegunungan di sebelah barat daya, yang dinamakan Pegunungan Jambates.
Secara umum keadaan alam di negara Filipina tidak jauh berbeda dengan Indonesia, begitu pula dengan corak penghidupan rakyatnya. Melihat kota-kota di Filipina memang terasa ada perbedaan suasana karena lebih kebarat-baratan, tetapi wialayah pedesaannya hampir tak berbeda dengan pedesaan kita.

Wilayah Kepulauan Filipina memiliki kedalaman parit laut sekitar 10.539 meter, atau yang terdalam di dunia, yang berlokasi di lepas pantai timur Pulau Mindanao. Kepulauan Filipina juga kaya dengan wilayah hutan lindung yang masih asli di Luzon Utara dan Mindanao, daerah perbukitan, gunung-gunung, jurang-jurang curam, dan lembah-lembah yang subur. Danau-danau terbesar di Filipina terdapat Pulau Luzon, Danau Laguna de Bay, dan Danau Sultan Alonton di Pulau Mindanao.
Karena keadaan alamnya termasuk subur, penduduk negeri ini sebagaian besar memperoleh penghasilan dari bertani dan berkebun. Sawah-sawah dijumpai hampir di semua kepulauan negeri itu.

Iklim
Berdasarkan letak lintangnya, Filipina beriklim tropis dengan temperatur udara rata-rata 25 derajat C - 28 derajat C. Di bagian utara dan tengah sering terjadi angin taifun (badai tropis) yaitu antara bulan September sampau November. Angin ini bertiup dengan kencang dari arah samudera Pasifik menuju laut Cina Selatan sebagai akibat depresi iklim di sekitarnya. Iklim di Kepulauan Filipina termasuk wilayah yang dipengaruhi oleh angin muson yang memberinya dua jenis musim, yaitu musim hujan antara juni sampai Februari dan Musim Kemarau antara Maret sampai Juli. Di beberapa wilayah hujan turun amat lebat, sementara di wilayah lainnya agak jarang. Angin yang banyak membawa hujan adalah yang bertiup dari arah Barat Daya dan Barat Laut. Sebaliknya, bila angin taufan muncul dari arah Utara serta Timur Laut, seluruh wilayah Filipina mengalamipenderitaan akibat serangnya. Curah hujan tertinggi dialami Pulau Luzon. Curah hujan yang menimpa kota Manila bisa mencapai 1.200 mm setahunnya. Curah hujan tertinggi di Filipina mencapai 2.500 mm, dibandingkan dengan curah hujan tertinggi di negeri Belanda misalnya hanya sekitar 750 mm setahunnya.

B. Keadaan Demografis Filippina
Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 86,241,697 jiwa pada 2005. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon, dan Manila, ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan. Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan, dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok SelatanPolinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir, dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa.

Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang TionghoaAmerika, dan Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang EropaArabIndonesiaKorea, dan Jepang. Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa.

95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita, dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 2,1%, dan sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya tinggi.

Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk menurut perkiraan sensus 2009.Filipina merupakan negara agraris. Oleh karena itu mata pencaharian penduduk yang utama adalah pertanian. Hasil pertanian utama adalah padi. Lembaga Penelitian Padi Internasinal (International Rice Research Institute) terdapat di Los Banos. Lembaga penelitian ini bertujuan menemukan bibit padi unggul. Hasil pertanian/perkebunan lainnya adalah tebu, kelapa, nenas dan pisang. Hasil tambang dari Filipina adalah emas, perak, mangan, bijih besi dan tembaga.

Ekspor Filipina tahun 1986 mencapai US$ 4.842 juta dan impornya US$ 5.394 juta. Pendapatan nasionalnya (1985) adalah US$ 90.500 juta.

C.     Etnografi dan Sosial Budaya
Bangsa Filipina yang dikenal dengan sebutan Filipino, terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami berbagai wilayah di Filipina. Mayoritas suku bangsa di Filipina adalah Tagalog, bersama suku-suku bangsa lainnya sebagai minoritas di negara ini. Orang Tagalog adalah kelompok etnis di Filipina. Orang Tagalog merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling berpenagruh di Filipina. Mereka merupakan penduduk mayoritas di provinsi AuroraBataanBatangasCaviteBulacanLaguna,MarinduqueMetro ManilaNueva EcijaOccidental MindoroOriental MindoroQuezon, dan Rizal. Beberapa provonsi lainnya dengan populasi orang Tagalog yang signifikan adalah PalawanTarlac, dan di Zambales.

Minoritas di Filipina adalah Agta (Africoids kecil), yang juga disebut Semangs Pygmies. Aetas atau Negritos, datang sekitar 30.000 SM sampai 25.000 SM dan tinggal luas di seluruh Filipina. Hari ini mereka berdiam terutama di daerah-daerah terpencil Higland Luzon, Palawan, Panay, Negros dan Mindanao. Menurut teori mereka bermigrasi melalui jembatan tanah, yang pada waktu itu berada di antara Borneo dan Filipina. Para Negritos adalah salah satu orang terkecil di bumi. Mereka di bawah lima kaki tingginya, dengan kulit gelap, rambut keriting mata hitam bulat. Karena warna kulit gelap dan perawakan pendek, mereka disebut Negritos (orang hitam kecil).

SOSIAL

Transportasi
Di Filipina, masyarakatnya menggunakan jeepney sebagai kendaraan umum. Anda akan terasa pengap apabila menaiki kendaraan ini sebab, setiap kali menaiki jeepney pasti senantiasa penuh sesak dengan orang banyak yang berdesak-desakan untuk turut menaikinya.

Masakan
Halo halo merupakan salah satu pencuci mulut yang terkenal di Filipina, terutama pada musim panas. Halo halo mengandung nangka, kelapa, kacang, keladi, custard, santan kelapa, dan perahan es bersama es krim di atasnya. Lanzones merupakan sejenis buah-buahan. Ukurannya agak kecil, manis, dan berwarna cokelat. Keistimewaan buah ini adalah dapat menghalau nyamuk yang berada di sekeliling kita.

Pakaian
Setiap kali diadakan pesta keramaian, lelaki di sana akan memakai pakaian yang dinamakan barong tagalog. Pakaian istimewa ini dibuat dari kain yang dihasilkan daripada batang pisang, dan batang nanas. Manakala, kaum wanitanya pula memakai gaun yang dipanggil Maria Clara.
          
Bahasa
Bahasa Tagalog adalah sebuah bahasa yang terutama dipertuturkan secara luas dan sekaligus sebagai bahasa resmi di Filipina. Bahasa ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan bahasa-bahasa di Indonesia (Kalimantan dan Sulawesi Utara-Gorontalo) maupun Malaysia (Sabah). Tergolong keluarga bahasa Austronesia, bersama-sama dengan bahasa MaoriIndonesiaMelayuHawaii, dan bahkan bahasa-bahasa kesukuan di Taiwan.

Dialek
Bahasa Tagalog terbagi atas beberapa dialek, seperti dialek Lubang, Manila, Marinduque, Bataan, Batangas, Bulacan, Tanay-Paete dan Tayabas. Namun secara umum dialek Tagalog dibagi menjadi dialek utara, tengah (termasuk Manila), Selatan dan Marinduque. Dari semua dialek Tagalog ini, hanya dialek Marinduqe-lah yang paling sulit dipahami, dikarenakan dialek ini mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa Visayas.

Agama
Penduduk Filipina mayoritas beragama Katolik 80%, hal ini disebabkan Filipina merupakan bekas jajahan Spanyol, dilanjutkan dengan Protestan 10%, hal ini karena Filipina dijajah Amerika Serikat, dilanjutkan dengan Islam 5% yang mayoritas berada di Pulau Mindanao, lalu Buddha 2.5% yang merupakan penduduk pendatang dari Korea Selatan,Republik Rakyat ChinaMalaysiaSingapuraJepangIndia, dan Vietnam. Sebanyak 0.4% menyatakan dirinya Atheis, dan 2.1% beragama lain.

Pendidikan
Filipina menetapkan bahwa pendidikan wajib yang mesti di tempuh para siswa, dan siswi di negara itu adalah 13 tahun. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu kunci mengurangi angka kemiskinan.
Selama ini sistem pembelajaran di Filipina hanya mengenal enam tahun belajar di Sekolah Dasar serta empat tahun di Sekolah Menengah. Dengan undang-undang yang baru, siswa wajib masuk taman kanak-kanak selama satu tahun sebelum duduk di bangku SD. Selanjutnya, pemerintah juga meminta pengelola sekolah menengah menambah waktu belajar, dari empat tahun menjadi enam tahun. Siswa harus mengikuti pendidikan tambahan jika akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Budaya
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok. Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka. Organ bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia.

7.     LAOS
A.   Kondisi Geografis Laos
Negara Laos Secara astronomis, wilayah Laos terletak antara 14°LU – 22°LU dan antara 100°BT – 108°BT. Luas total wilayah ini mencakup 236,800 km2 dan 2% dari wilayah tersebut adalah berupa perairan.

Adapun secara geografis wilayah Negara Laos memiliki batas batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Republik Rakyat Cina
Sebelah selatan : Kamboja
Sebelah barat : Myanmar dan Thailand
Sebelah timur : Vietnam

Sedangkan secara geologis negara Laos masih termasuk dalam lempeng eurasia yang menyatukan asia dengan eropa. Laos adalah negara yang tidak memiliki wilayah perairan laut. Namun mempunyai lembah sungai yang subur yaitu lembah Sungai Mekong, sehingga banyak menghasilkan tanaman pertanian dan perkebunan, terutama padi, pisang, kopi, jagung dan tembakau. Wilayah Laos juga emiliki sumber-sumber tambang mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan perak. Wilayahnya didominasi perbukitan dan pegunungan yang tertutup hutan lebat, sehingga menghasilkan kayu sebagai salah satu komoditasnya.
Berdasarkan letak astronomisnya, Laos beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan antara 26 C-28 C. curah hujan rata-rata a1.500 – 2.500 mm per tahun. Laos memiliki 3 musim. Musim hujan pada bulan Juni-Oktober akibat pengaruh angin musim barat daya. Musim kemarau yang sejuk terjadi pada bulan – Februari karena pengaruh angin musim timur. Pada bulan Maret – Mei terjadi musim pancaroba yang kering.
Laos adalah negara yang terhimpit oleh daratan di Asia Tenggara dan diselimuti hutan lebat yang kebanyakan bergunung-gunung, di mana salah satunya yang tertinggi adalah Phou bia dengan ketinggian 2.817 m dari permukaan laut. Laos juga memiliki beberapa dataran rendah dan dataran tinggi. Sungai Mekong membentuk sebagian besar dari perbatasannya dengan Thailand, sementara rangkaian pegunungan dari Rantai Annam membentuk sebagian besar perbatasan timurnya dengan Vietnam.

Barisan pegunungan lipatan yang membujur dari utara ke selatan dengan puncaknya Gunung Phou Bia (2.820 m) Lereng pegununga Annam di sebelah timur yang terdiri atas batu-batuan granit berbentuk kristal. Barisan pegunungan kapur terutama di bagian tengah menjadikan pemandangan yang khas di Laos. Plato Bolovens (1.500 m) terdapat di bagian selatan yang merupakan batuan basalt.

Lembah Sungai Mekong di bagian barat merupakan daerah yang sangat subur dan menjadi pusat permukiman penduduk. Sungai Mekong mengalir hampir di seluruh wilayah Laos. Sungai Mekong bermuara di Teluk Tonkin sehingga sungai ini memiliki arti penting bagi perekonomian Laos, khususunya bagi sarana transportasi dan irigasi pertanian.

Kondisi Fisiografis Negara Laos Laos adalah negara yang terhimpit oleh daratan di Asia Tenggara dan diselimuti hutan lebat yang kebanyakan bergunung-gunung. Bentang alam negara Laos bagian utara cukup luas, menyempit di bagian tengah, dan melebar kembali di bagian selatan. Bagian dalam Semenanjung Indocina memiliki topografi yang bergunung - gunung dengan hutan - hutan lebat. Laos memiliki barisan pegunungan lipatan yang membujur dari utara ke selatan, yaitu lereng barat Pegunungan Annam, Plato Bolovens, dan daerah lembah Sungai Mekong. Gunung Phou Bia merupakan gunung tertinggi di wilayah Negara Laos dengan tinggi 2.820 meter. Daerah yang berbentuk dataran terdapat di Plato Xiang Khoang.

Wilayah Laos terdiri atas:
  • Batuan granit di lereng barat Pegunungan Annam
  • Batuan kapur di barisan pegunungan yang terlatak di Laos tengah
  • Batuan Basalt terdapat di Plato Bolovens (1.500 m). Selain itu Sungai Mekong juga mengalir di wilayah ini.
Iklim Negara Laos adalah tropis dengan suhu rata-rata tahunan 26º C di utara sampai dengan 28º C di selatan. Curah hujan di Negara ini sangat bervariasi antara 1.500 mm sampai dengan 2.500 mm per tahun.

Laos memiliki tiga musim yaitu:
Musim hujan yang panas, yaitu terjadi pada bulan Juli hingga bulan Oktober
Musim kemarau yang sejuk, yaitu terjadi pada bulan November hingga bulan Februari
Musim Pancaroba yang kering dan panas, yaitu terjadi pada bulan Maret hingga bulan Mei.

B.     Keadaan Demografis Laos
Dengan luas wilayah Negara 239.800 km2, Laos mempunyai penduduk yang tergolong jarang. Pada pertengahan tahun 2004, jumlah penduduk Laos hanya 5,8 juta jiwa, dengan angka kelahiran 36 dan angka kematian 13. Rata-rata pertumbuhan penduduk alami Laos adalah 2,3% per tahun. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah penduduk Laos akan mencapai 8,6 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2010 adalah kurang lebih 6,4 juta jiwa.

Penduduk Laos terdiri dari berbagai etnis, orang Lao hidup di tanah rendah dan dekat sungai. Orang Thai hidup di daratan tinggi, orang Mon khmer hidup menyebar di wilayah Laos, dan orang Meo (pendatang dari Cina Selatan). Serta Yao hidup di daerah pegunungan yang merupakan pendatang dari Cina Selatan. Pada tahun 1975 pemerintahan Laos berbentuk kerajaan konstitusional. Namun, setelah itu hinhga sekarang, pemerintahan Laos berbentuk Republik dengan kepala Negara seorang presiden dan kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Mentri.

Pada pertengahan tahun 2006, penduduk Laos mencapai 6,1 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk alami rata-rata setiap tahun 2,3%. Kepadatan penduduknya adalah 23 jiwa per km2. Angka kelahiran per tahun adalah 36 sedangkan angka kematian per tahun 13 per 1.000 penduduk. Suku bangsa yang paling dominan di Laos adalah suku Lao. Suku bangsa lainnya adalah Thai, Meo, Yao,Mon Khimer, cina.Dengan presentase Lao (48%), Mon Khmer (25%), Thai (14%), Meo dan Yao (13%).

Bahasa resmi yang digunakan oleh penduduk Laos adalah bahasa Lao. Agama mayoritas yang dianut oleh penduduk Laos adalah agama Budha (60%) selain aliaran kepercayaan dan aliran komunis yang lainnya.

C.    Etnografi dan Sosial Budaya
Agama Theravada telah banyak memengaruhi kebudayaan Laos. Pengaruhnya dapat terlihat pada bahasa, seni, sastra, Seni tari, dll. Musik Laos didominasi oleh alat musik nasionalnya, disebut khaen (sejenis pipa bambu). Sebuah kelompok musik umumnya terdiri dari penyanyi (mor lam) dan seorang pemain khaen (mor khaen) bersama pemain rebab dan pemain instrumen lain. Lam saravane adalah jenis musik terpopuler di antara musik-musik Laos, tetapi etnis Lao di Thailand telah mengembangkannya menjadi mor lam sing yang menjadi salah satu best-selling internasional.Salah satu bukti penting dari kebudayaan Laos kuno terdapat di Dataran Guci. Laos mempunyai warisan budaya yang kaya. Seni dan arsitekturnya didasarkan pada agama Buddha yang menjadi dasar dari tradisi artistik. Salah satunya adalah That Luang atau stupa suci raksasa di Vientiane. Kubahnya menyerupai stupa dan empat superstruktur sudutnya merupakan contoh monumen serupa di seluruh Laos.

Stupa adalah bangunan untuk memperingati kehidupan Buddha. Banyak stupa dikatakan menyimpan sejumlah relikui Buddha (bagian-bagian tubuh Buddha). Pada umumnya, kelompok Buddhis dari aliran Hiragana mengkremasi jenazah, baru sesudahnya menempatkan tulang-tulang leluhurnya di dalam stupa yang dibangun di sekitar pelataran kuil.Banyak pola arsitektur yang ditemukan di kuil-kuil Buddhis di Laos. Namun, ada tiga pola arsitektur lebih menonjol yang dikaitkan dengan lokasi geografi kuil dan biara. Kuil yang dibangun di Vientiane adalah bangunan persegi raksasa dari bata yang dilapisi semen serta dilengkapi dengan atap yang tinggi.Di Luang Prabang, yang sebelumnya menjadi ibu kota kerajaan, atap itu sangat rendah. Tidak seperti di Vientiane, atap itu nyaris sampai ke tanah. Kedua tipe ini berbeda dengan atap di Kuil Xiengkhouang yang tidak disusun berbentuk terap.Patung keagamaan dan seni Laos juga mempunyai ciri khusus dan memisahkan Laos dari negara-negara tetangganya. Sikap patung Buddha "Memanggil Hujan"di Laos, misalnya, menggambarkan Buddha sedang berdiri dengan tangan tegap di sampingnya, jari-jarinya menunjuk ke tanah, tidak pernah ditemukan di dalam tradisi seni negara Buddhis Asia Tenggara lain.Pengaruh agama juga tercermin dalam literatur klasik Laos, khususnya dalam Pha Lak dan Pha Lam, serta epik Ramayana India versi Laos.

8.     KAMBOJA
A.   Kondisi Geografis Kamboja
Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
  • Lokasi : Asia tenggara, berbatasan dengan teluk Thailand, antara Thailand, Vietnam dan Laos
  • Koordinat Geografi : 13 00 U, 105 00 T
  • Wilayah : Total 181.040 km2 dengan daratan 176.520 km2 dan Perairan: 4.520km2
  • Perbatasan Darat : Total 2.572 km2 negara perbatasan : Laos 541 km, Thailand 803 km, Vietnam 1.228 km
  • Garis pantai : 443 km
  • Iklim : tropis, musim monsoon (mei sampai November); musim panas (Desember sampai april); sedikit variasi temperatur musiman
  • Sumber Daya Alam : Minyak dan gas, kayu, batu berharga, besi mentah, manganese, phospates, hydropower potential
Letak geografis negara beriklim tropis itu bersebelahan dengan sejumlah negara anggota ASEAN. Wilayah bagian tengah Kamboja adalah sebuah basin atau cekungan yang dikelilingi oleh dataran yang luas. Wilayah Kamboja dialiri oleh Sungai Mekong yang merupakan sungai terpanjang di negara ini. Sebelah tenggara cekungan terdapat delta Sungai Mekong, sedangkan di sebelah utara dan barat daya cekungan terdapat beberapa rangkaian pegunungan. Di bagian timur Kamboja berupa dataran tinggi. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.

Secara menyeluruh, bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di bagian tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi dibentuk oleh deetan pegunungan. Di sebelah utara terdapat Pegunungan Dong Rek (Phanon Dang Reh) dan di bagian barat terdapat Pegunungan Cardamon. Barisan pegunungan itu memiliki ketinggian 750 – 900 meter. Puncak tertingginya adalah Gunung Phnum Aoral (1.771 m). Di bagian timur dapat dijumpai Plato Rotanikiri dan Plato Mondol.
Danau Tonle Sap memiliki ciri geografis yang luar biasa. Air danau berasal dari Sungai Tonle Sap, yaitu anak Sungai Mekong yang meluap pada bulan Mei dan Oktober. Dalam bulan-bulan itu cabangcabang Sungai Mekong di wilayah Vietnam bagian selatan tidak mampu menampung luapan air itu. Akibatnya, luapan air kembali ke Sungai Bassac dan Sungai Tonle Sap, sehingga membanjiri daerah sekitar danau. Pada puncaknya, banjir tersebut akan melipat gandakan luas permukaan air danau.

Jika semula luas permukaannya hanya 3.000 km2 , maka oleh luapan banjir akan menjadi 10.000 km2 lebih. Gejala tersebut menguntungkan bagi kegiatan perikanan darat di Kamboja.
Daerah pantai sepanjang 560 km di tepi Teluk Thailand berupa tanah berbatu-batu. Dataran pantainya sebagian besar sempit dan terpotong-potong oleh Pegunungan Elephant yang membujur ke arah pantai. Wilayah tersebut memiliki pelabuhan alam terbaik yaitu di Teluk Kompong Som dan beberapa pulau di lepas pantai.

Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat 212 spesies mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air tawar (di area Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.

Laju deforestasi di Kamboja adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Pada tahun 1969, luas hutan di Kamboja meliputi lebih dari 70% dari luas total dan menurun menjadi hanya 3,1% pada tahun 2007. Kamboja kehilangan 25.000 kilometer persegi hutan.

Pertanian padi merupakan tanaman utama, terutama di sekitar Tonselap, istimewa dekat Battambang. Disepanjang sebelah menyebelah hilir Mekong dan di selatan Kompong Cham pada umumnya penghasilan padi rendah, namun demikian masih terdapat kelebihan padi untuk diekspor karena penduduknya tidak banyak.

Getah merupakan tanaman ladang yang paling penting dan juga sebagai bahan ekspor utama bagi negeri ini. Daerah penanamannya di sepanjang bukit Cardamon dan di tanah tinggi Annam dekat Kompong Cham. Lada hitam termasuk penting, terutama diusahakan orang Cina dan merupakan bahan ekspor. Daerah penanamannya di pegunungan Gajah dekat Kampot. Tanaman lain yang diusahakan merupakan tanaman kering seperti tembakau, kapas, kacang tanah, jagung, kapuk, tebu dan lain-lain. Tanaman ini terutama terdapat di tanah pamah sepanjang Mekong dan Tonselap, sedangkan Jute di sekitar Battambang untuk membuat goni, beras dan tikar kasar.

Perikanan merupakan kegiatan kedua di negara ini, kebanyakan para petani menjadi nelayan pada musim kering. Daerah perikanan terpenting ialah Tonselap yang menghasilkan 50% dari jumlah tangkapan ikan di Khmer. Daerah perikanan lainnya meliputi kawasan pinggir laut di sepanjang Mekong dan cabang-cabangnya di sawah padi dan paya-paya. Sebagian besar hasil tangkapan ikan di negara ini telah dijadikan bahan ekspor.

Bahan galian (pertambangan) kurang penting, karena jumlahnya kecil, hanya fosfat dan biji besi yang ditambang dalam jumlah besar. Biji besi terdapat dekat Phnom Penh dan posfat dekat Kampot dan Battambang.

Iklim di Kamboja
Iklim Kamboja didominasi oleh monsun. Rata-rata suhu di Kamboja antara 21 sampai 35 °C. Kamboja memiliki dua musim. Musim hujan terjadi pada Mei sampai Oktober, rata-rata suhu saat musim hujan adalah 22 °C. Musim kemarau berlangsung dari November sampai April dan suhu rata-ratanya bisa mencapai 40 °C pada bulan April. Bencana banjir pernah terjadi pada tahun 2001 dan kembali terjadi pada tahun 2002.

Keanekaragaman Hayati
Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat sedikitnya 212 spesies mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air tawar (di area Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.

Laju deforestasi di Kamboja adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Pada tahun 1969, luas hutan di Kamboja meliputi lebih dari 70% dari luas total dan menurun menjadi hanya 3,1% pada tahun 2007. Kamboja kehilangan 25.000 kilometer persegi hutan.

B.     Keadaan Demografis Kamboja
Pada tahun 2010, Kamboja memiliki 14.805.358 penduduk. 90% dari keseluruhan penduduk merupakan penduduk Khmer yang menggunakan bahasa Khmer yang merupakan bahasa resmi negara. Populasi di Kamboja terdiri dari banyak etnis. Kelompok minoritas disana adalah orang VIetnam, Tionghoa, Cham, dan Khmer Loeu. Angka kelahiran adalah 25,4 per 1.000. Pertumbuhan penduduk sekitar 1,7%, lebih tinggi dari Thailand, Korea Selatan, dan India.

Agama di Kamboja
Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja. Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini. Satu persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk Kamboja. Agama Buddha Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.

Pendidikan di Kamboja
Kementrian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kerajaan Kamboja bertugas untuk membuat kurikulum untuk pendidikan di Kamboja. Sistem pendidikan di Kamboja sangat terpusat. Konstitusi Kamboja memberikan pendidikan gratis selama 9 tahun. Sensus 2008 menunjukan bahwa 77,6% penduduk adalah terpelajar (85,1% laki-laki dan 70,9% perempuan). Secara tradisional, pendidikan di Kamboja diajarkan oleh para bhiksu.

Kesehatan di Kamboja
Angka harapan hidup adalah 60 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk perempuan pada tahun 2010. Ini meningkat dari angka harapan hidup pada tahun 1999 yaitu 49,8 tahun untuk laki-laki dan 46,8 tahun untuk perempuan. Pemerintah Kerajaan Kamboja berencana untuk meningkatkan kualitas kesehatan di negaranya dengan menanggulangi HIV/AIDS, malaria, dan wabah lainnya. Anggaran yang dikeluarkan untuk kesehatan adalah 5,8%.

C.    Etnografi & Sosial Budaya
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola.

Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian klasik Khmer, tarian rakyat, dan tarian sosial.

Di Kamboja terdapat beberapa tempai dengan akses internet gratis untuk publik seperti di kedai kopi, bar, restoran, dan SPBU. Kebanyakan masyarakat Kamboja menjelajah internet dengan menggunakan modem USB dan ponsel dengan biaya sekitar $12 per bulannya.

Seni dan pertunjukan tradisional biasanya digunakan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Khmer pada beberapa abad lalu, seperti yang digambarkan pada pahatan timbul Angkor Wat. Bagaimanapun, saat Khmer Merah memerintah di Kamboja dari tahun 1975 hingga 1979, banyak seni Khmer yang dilarang dan dihancurkan, termasuk kuil-kuil. Banyak juga penari, penyanyi, dan artis yang dibunuh.

Sekarang Kamboja dengan bantuan dari negara-negara asing, mencoba untuk menghidupkan kembali seni dan budaya tradisionalnya. Saat ini pertunjukan seni tradisional seperti tarian Apsara, paling banyak diadakan oleh organisasi swasta, seperti hotel dan restoran.

Tari Tradisional Kamboja (Robam)
Tari Tradisional Kamboja (Robam) Ratusan tahun yang lalu, Robam (tari) Apsara ditampilkan hanya untuk Kerajaan Khmer, walaupun setelah itu tarian ini juga ditampilkan untuk perayaan khusus Kerajaan, seperti perayaan setelah menang dari perang. Akan tetapi sebuah serangan yang dilakukan Kerajaan Siamese (sekarang Thailand) pada abad ke-15 berimbas ke Robam Apsara. Serangan tersebut memaksa Kerajaan Khmer untuk memindahkan ibu kota mereka ke Phnom Penh dan sejak itu tarian ini pun hanya dipertunjukkan secara terbatas hanya di kalangan istana.

Tari Apsara, seperti tarian Khmer lainnya, biasanya ditemani oleh orkes klasik Khmer, Pinpeat di Phnom Penh, Kamboja (klik di sini untuk informasi lebih lanjut tentang Pinpeat). Pada awal tahun 1900, Ratu Khmer Sisowath Kossamak Nearireath “meluncurkan kembali” Tari Apsara untuk rakyat Kamboja. Dia diketahui mempelajari sejarah Tari Apsara dari banyak literasi, termasuk dari relief timbul pada kuil-kuil di provinsi Siem Reap.

Saat ini Tari Apsara dapat ditonton di hotel dan restoran di Phnom Penh. Savana Phum, sebuah teater yang mengatur pertunjukan kesenian Khmer, termasuk boneka bayangan, biasanya diadakan setiap hari Jumat dan Sabtu pk. 19:30.

Buong Suong
Sejarawan mempercayai Buong Suong adalah tarian Khmer yang paling kuno. Tarian dibawakan satu kali, di bawah perintah Kerajaan untuk meminta hujan pada dewa-dewa selama musim kering dan berkah untuk rakyat Kerajaan Khmer.
Sayangnya, informasi yang tersedia mengenai Buong Suong tidak selengkap Tari Apsara, yang bisa dipelajari dari banyak relief timbul pada kuil Angkor. Para ahli yakin sejak Khmer Merah menghabisi para aktor, penari, dan orang-orang yang berprofesi serupa, informasi lengkap mengenai Buong Suong menjadi sangat sedikit.

Robam Trot (Tari “Troddi”)
Tarian rakyat tradisional Khmer ini biasanya ditampilkan selama perayaan-perayan Tahun Baru Kamboja. Dipercaya bahwa tarian ini sebenarnya berasal dari bagian barat (barat laut) Kamboja saat masyarakat Khmer belum terpengaruh oleh budaya India kuno. Tanggal Tahun Baru Kamboja pada 2012.
Robam Trot (Tari Troddi) memiliki arti membuang ketidakberuntungan pada tahun lalu dan mengharapkan kehidupan yang lebih baik di Tahun Baru. Kadang tarian ini juga dibawakan untuk meminta hujan selama musim kemarau. Penari biasanya terdiri dari 16 orang, baik pria dan wanita.

Musik Tradisional Kamboja
Seperti tarian-tarian tradisional, beberapa instrumen musik tradisional Kamboja juga terlihat pada dinding-dinding kuil di era Angkorian, yang digambarkan pada relief timbul. Beberapa instrumen musik tradisional mereka sangat mirip dengan alat musik tradisional Jawa, seperti “gamelan” Jawa. Beberapa ahli menyarankan agar mantan Raja Khmer Jayavarman II membawa pengaruh dari budaya kuno Jawa ke Kamboja setelah dia kembali dari pulau Jawa pada akhir tahun 700-an.

Musik tradisional Khmer juga menderita akibat rezim Khmer Merah dan saat ini terjadi kekurangan musisi tradisional Khmer di Kamboja karena banyak di antara mereka yang dibunuh. Namun beberapa ahli musik asing, bersama dengan musisi Kamboja yang bertahan di rezim Khmer Merah, telah mengeksplorasi dan mencoba untuk membantu perkembangan musik ini.

Pada masa lampau, masyarakat Khmer memainkan musik untuk mengiringi pertunjukan penari atau pada perkumpulan sosial. Musik mereka biasanya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Melodinya cukup mudah dan tidak ada sistem notasi.

Di antara musik tradisional Khmer, seperti Pinpeat, Mohori, Phleng Kar (musik perkawinan Khmer), dan Phleng Arak (lebih sering dimainkan untuk memberi penghormatan pada leluhur mereka), dua diantaranya dijelaskan di bawah:

Pinpeat
“Pi” mengacu pada alat musik dari buluh dan ‘peat’ mengacu pada alat musik perkusi. Pinpeat biasanya dimainkan untuk mengiringi penari tradisional Khmer, dan juga selama acara keagamaan. Saat mengiringi penari Khmer, Pinpeat merupakan cara berinteraksi antara musisi, penari, dan vokalis.

Pada umumnya Pinpeat terdiri dari sekitar 9 instrumen, penyanyi dan paduan suara. Sekarang, karena keberadaan musisi tradisional Khmer terbatas, Pinpeat terkadang ditampilkan dengan instrumen yang lebih sedikit. Instrumen yang paling sering adalah Roneat (lihat gambar di sebelah kiri); sebuah silofon; Kong Thom, gong bulat besar (gambar kecil di belakang Roneat); Sampho (drum kecil berkepala ganda); Skor Thom (sebuah drum besar).

Mohori
Pada dahulu kala Mohori dipentaskan di Kerajaan Istana, sama seperti Pinpeat walaupun terkadang dimainkan juga di beberapa desa. Walaupun instrumen musik yang digunakan mirip dengan Pinpeat, instrumen utama Mohori terdiri dari dua jenis Roneat dan dua jenis Tro (biola Khmer).

Transportasi
Sistem transportasi negeri ini telah terganggu dengan hebatnya perang. Pembinaan jalan raya dan kereta api pada umunya mudah karena bentuk muka bumi rendah. Nasalah yang dihadapi hanyalah banjir pada musim hujan. Jadi pengangkutan daratnya boleh dikatakan memuaskan. Jalan raya menghubungkan semua bandar besar denag Phnom Penh ke negeri Thailand dan dari Phnom Penh ke Kompongsom.

Pengangkutan air terutama disekitar sunagi Mekong merupakan jalan utama hingga ke Phnom Penh. Lalu lintas pinggir laut pada umumnya tidak penting kecuali di Kompongsom pelabuhan yang baru dibangun. Kamboja telah memperbaiki jalan raya sehingga memenuhi standar internasional pada tahun 2006. Kebanyakan jalan utama sekarang telah dipaving.

Kamboja memiliki dua jalur kereta api dengan total panjang sekitar 612 kilometer. Jalur kereta api tersedia untuk rute Sihanoukville sampai ke bagian selatan Kamboja, dan dari Phnom Penh sampai Sisophon.

Kamboja memiliki empat bandara. Bandara Internasional Phnom Penh(Pochentong) di Phnom Penh adalah yang terbesar kedua di Kamboja. Bandara Internasional Siem Reap-Angkor adalah bandara terbesar di Kamboja. Bandara lainnya terdapat di Sihanoukville dan Battambang.

9.      MYANMAR
A.    Kondisi Geografis Myanmar
Secara astronomis, Myanmar terletak antara 11°LU – 28°LU dan 92°BT – 100°BT-negara ini di sebelah Barat berbatasan dengan Bangladesh, India, dan Teluk Benggala; di sebelah Timur berbatasan dengan Laos, Thailand, dan Cina; di sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Andaman, dan sebelah Utara berbatasan dengan Cina. Wilayah Myanmar masih didominasi oleh areal hutan. Hampir 52% wilayahnya masih berupa hutan yang banyak menghasilkan kayu. Di kawasan dataran rendah banyak digunakan sebagai lahan pertanian. Pada masa lalu, Myanmar merupakan negara penghasil beras utama di wilayah Asia Tenggara, namun saat ini seiring dengan kemajuan pertanian di berbagai negara, Myanmar menempati urutan keenam sebagai negara penghasil beras di Asia Tenggara. Penduduk Myanmar merupakan keturunan dari ras Mongol, selebihnya adalah keturunan dari India dan Pakistan. Hampir 75% dari mereka bekerja di sektor pertanian dan banyak yang tinggal di desa. Penduduk Myanmar yang tinggal di kota pada umumnya mendiami tiga kota utama, yaitu Yangoon, Pagan, dan Mandalay.

B.     Kondisi Demografis Myanmar
Keadaan penduduk Myanmar pada tahun 2001 sekitar 52.531.000 jiwa dengan kepadatan 67jiwa/km.penduduk Myanmar dari beberapa kelompok etnis .kelompok terbesar adalah etnis Burma turunan Tibet –burma sebagai pewaris bangsa-bangsa pyus dan mon yang menempati wilayah di sektar sunga irawadi .dan penduduk Myanmar adalah bekerja sector pertanian  meliputi pertanian sawah,tegalan ,perkebunan,ladang dan lain-lain.

Agama dan kepercayaan
Burma (juga dikenal sebagai Myanmar) adalah dominan dari tradisi Theravada, dipraktekkan oleh 89% dari populasi negara ini adalah negara Buddhis yang paling religius dalam hal proporsi biarawan dalam populasi dan proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk agama. Penganut yang paling mungkin ditemukan di antara etnis Bamar dominan (atau Burma), Shan, Rakhine (Arakan), Senin, Karen, dan Cina yang terintegrasi dengan baik ke masyarakat Burma. Para bhikkhu, yang dikenal sebagai Sangha, adalah anggota dihormati dari masyarakat Burma.

Di antara banyak kelompok etnis di Myanmar, termasuk Bamar dan Shan, Theravada Buddhisme dipraktekkan dalam hubungannya dengan ibadah nat, yang melibatkan placation roh yang dapat bersyafaat dalam urusan duniawi. Berkenaan dengan "keselamatan" dalam arti Buddha, ada tiga jalur utama di Burma Buddhisme: jasa pembuatan, vipassana (wawasan meditasi), dan jalan weizza (bentuk esoterik agama Buddha yang melibatkan okultisme).

Negara ini adalah negara berkembang dan memiliki populasi lebih dari 50 juta jiwa. Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 november 2005.Pada 1988, terjadi gelombang demonstrasi besar menentang pemerintahan junta militer. Gelombang demonstrasi ini berakhir dengan tindak kekerasan yang dilakukan tentara terhadap para demonstran.

C.    Etnografi & Sosial Budaya
Penduduk Myanmar berasal dari multietnis dengan berbagai ragam budaya dan bahasa daerahnya. Namun yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa Myanmar. Mayoritas masyarakat Myanmar adalah penganut agama Buddha yang taat. Selain itu juga masih memegang teguh adat dan tradisi.

10.  VIETNAM
A.    KONDISI GEOGRAFIS VIETNAM
Letak geografis Vietnam yaitu berbatasan dengan Cina di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya, dan Laut Cina Selatan di sebelah timur. Letaknya ini berada di kawasan Indocina. Letak astronomisnya adalah 1020 – 1090 BT dan 80 – 230 LU. Luas Vietnam kurang lebih 331.688 km2. Daerah Vietnam terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung berhutan lebat dan sedikit dataran rendah. Pegunungan Utara terletak di bagian barat laut. Puncak tertingginya adalah Fan-Si-Pan (3.143 m). Di wilayah bagian utara terdapat gunung Tsin Ho dan di bagian selatan terdapat gunung Chu Yang Sin. Delta sungai Merah membentang dari pegunungan Utara sampai teluk Tonkin. Wilayah ini merupakan daerah pertanian. Pegunungan Annam merupakan rangkaian pegunungan di wilayah barat dari pegunungan Utara sampai 80 km di utara Ho Chi Minh City. Dataran pantai meliputi wilayah timur dan bagian tengah, membentang dari delta sungai Merah sampai sungai Mekong. Delta Mekong terbentuk oleh sungai Mekong. Sungai Mekong merupakan sungai yang sering dilanda banjir setiap tahunnya. Vietnam beriklim tropis musim.

B.     KONDISI DEMOGRAFIS VIETNAM
Perkiraan sensus terbaru menempatkan penduduk Vietnam di lebih dari 84 juta. Orang Vietnam, juga disebut "Viet" atau "Kinh", akun untuk 86,2% dari populasi. Populasi mereka terkonsentrasi pada delta-delta endapan dan dataran pesisir negara itu. Sebuah kelompok sosial dan etnis yang homogen, dengan mengerahkan Kinh kontrol politik dan ekonomi. Ada lebih dari 54 kelompok etnis minoritas di seluruh negeri, tetapi Kinh adalah purveyors dari budaya yang dominan.

Kebanyakan etnis minoritas, seperti Muong, yang erat terkait etnis Kinh, kebanyakan ditemukan di dataran tinggi yang meliputi dua pertiga wilayah. Sebelum Perang Vietnam, jumlah penduduk di Dataran Tinggi Tengah hampir secara eksklusif Degar (lebih dari 40 bukit kelompok suku), sampai pemerintah Diem's diundangkan program menetap Kinh di wilayah adat. Hoa (etnis Cina) dan Khmer Krom kebanyakan tinggal di dataran rendah. Kelompok-kelompok etnis minoritas terbesar termasuk Hmong, Dao, Tay, Thailand, dan Nung. Dari 1978 hingga 1979, beberapa etnis Cina 450.000 meninggalkan Vietnam.

a.       Pendidikan
Vietnam memiliki jaringan yang luas dikendalikan negara-sekolah, kolese dan universitas tetapi jumlah pribadi lari dan dicampur lembaga-lembaga publik dan swasta juga tumbuh. Pendidikan umum di Vietnam diberikan dalam 5 kategori: TK, SD, sekolah menengah, sekolah tinggi, dan akademi / universitas. Kursus yang diajarkan terutama di Vietnam. Sejumlah besar sekolah umum telah diselenggarakan di seluruh negeri untuk meningkatkan tingkat melek huruf nasional, yang sudah termasuk yang tertinggi di dunia. Ada banyak universitas-universitas spesialis yang didirikan untuk mengembangkan tenaga kerja nasional yang luas dan terampil.

Sejumlah besar universitas Vietnam yang paling terkenal yang berbasis di Hanoi dan Ho Chi Minh City. Menghadapi krisis serius, sistem pendidikan Vietnam sedang dalam reformasi menyeluruh yang diluncurkan oleh pemerintah. Di Vietnam., Pendidikan dari usia 6-11 adalah gratis dan wajib Pendidikan di atas ini usia. Tidak gratis, karena itu, beberapa keluarga miskin akan mengalami kesulitan membayar uang sekolah untuk anak-anak mereka tanpa beberapa bentuk bantuan publik atau swasta. Apapun, pendaftaran sekolah adalah salah satu yang tertinggi di dunia dan jumlah perguruan tinggi dan universitas meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, dari 178 pada tahun 2000-299 pada tahun 2005.

b.      Kesehatan
Keseluruhan kualitas kesehatan di Vietnam dianggap sebagai baik, sebagaimana tercermin pada tahun 2005 perkiraan harapan hidup (70,61 tahun) dan kematian bayi (25,95 per 1.000 kelahiran hidup). Namun, gizi buruk masih sering terjadi di provinsi-provinsi, dan harapan hidup dan tingkat kematian bayi yang stagnan. Pada tahun 2001, pemerintah pengeluaran untuk perawatan kesehatan sebanding dengan hanya 0,9% dari produk domestik bruto (PDB). Pemerintah subsidi tertutup hanya sekitar 20% dari biaya perawatan kesehatan, dengan sisa 80% yang keluar dari kantong sendiri individu.

Pada 1954, Vietnam Utara membentuk sistem kesehatan masyarakat yang mencapai ke tingkat dusun. Setelah penyatuan kembali pada tahun 1975, sistem ini diperpanjang ke bekas Vietnam Selatan.Dimulai pada akhir 1980-an, kualitas pelayanan kesehatan mulai menurun sebagai akibat keterbatasan anggaran, pergeseran tanggung jawab kepada provinsi, dan biaya pengenalan. Pendanaan yang tidak memadai telah menyebabkan keterlambatan dalam upgrade direncanakan pasokan air dan sistem pembuangan. Akibatnya, hampir separuh penduduknya tidak memiliki akses ke air bersih, kekurangan yang mempromosikan penyakit menular seperti malaria, demam berdarah, tifus, dan kolera. pendanaan yang tidak memadai juga memiliki kontribusi terhadap kekurangan perawat, bidan, dan tempat tidur rumah sakit. Pada tahun 2000 Vietnam telah tempat tidur rumah sakit hanya 250.000, atau 14,8 tempat tidur per 10.000 orang, rasio yang sangat rendah di antara negara-negara Asia, menurut Bank Dunia.

Vietnam telah membuat kemajuan dalam memerangi malaria, yang tingkat kematian menurun tajam, menjadi sekitar 5% dari tingkat pada awal 1990-an, setelah negara memperkenalkan obat antimalaria dan pengobatan. Namun, tuberkulosis (TBC) kasus ini sedang meningkat, dengan 57 kematian per hari dilaporkan pada bulan Mei 2004. Dengan program vaksinasi intensif, kebersihan yang lebih baik, dan bantuan asing, Vietnam berharap dapat mengurangi tajam jumlah kasus TB dan tahunan infeksi TB baru.

Pada September 2005, Vietnam telah didiagnosa 101.291 kasus HIV, dimana 16.528 berkembang menjadi AIDS dan 9.554 meninggal. Namun jumlah sebenarnya orang HIV-positif diperkirakan akan jauh lebih tinggi. Rata-rata, 40-50 infeksi baru dilaporkan setiap hari di Vietnam. Vietnam berharap untuk mengandung tingkat infeksi HIV di tingkat resmi saat ini 0,35%, yang di seluruh dunia tentang rata-rata, dengan membatasi penyakit sebanyak mungkin untuk pekerja seks dan pengguna narkoba suntikan. Namun, jika tren saat ini terus berlanjut, jumlah orang yang terinfeksi bisa mencapai 1 juta pada tahun 2010. Salah satu hambatan untuk mengandung HIV / AIDS adalah bahwa korban menghadapi diskriminasi lebih parah dan stigmatisasi dari hampir mana pun di dunia, menurut seorang pejabat PBB. Pada bulan Juni 2004, pemerintahan Bush mengumumkan bahwa Vietnam akan menjadi salah satu dari 15 negara untuk menerima dana sebagai bagian dari US $ 15 miliar rencana global AIDS.

c.       Ilmu dan Teknologi
Secara historis, sarjana Vietnam tidak mempraktikkan "ilmu" dalam arti yang umum diterima, tetapi banyak bidang akademik yang dikembangkan dengan baik, terutama ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Ini memiliki setidaknya sepuluh abad komentar dan tulisan-tulisan analitis. Di antara karya-karya yang dikenal terbaik adalah mereka dari "Đại Việt su ky toan thu" - dari LSM SI Lien. Tulisan yang berhubungan dengan geografi, sifat, kebiasaan dan orang-orang juga ditulis seperti "Du Chí DJIA" oleh Nguyen Trai. Dalam matematika, dan geometri arithmetics telah diajarkan di sekolah sejak abad ke-15, dengan menggunakan buku teks yang terkenal: "pháp Đại Thanh toan" oleh Luong The Vinh. Luong The Vinh juga memperkenalkan gagasan tentang nol sementara Mac Hien yang kaya telah menggunakan istilah "Jadi sebuah" (tidak diketahui / nomor rahasia / tersembunyi) untuk merujuk ke nomor negatif bahkan lebih awal. Pada abad kemudian, pengetahuan banyak yang dikumpulkan menjadi ensiklopedi seperti "Van loại đài ngu" oleh Le Quy Đôn dan "Chuong Hien triều Lich loại Chi" oleh Phan Huy Chu.

C.    ETNOGRAFI & SOSIAL BUDAYA
Vietnam adalah peradaban pertanian berdasarkan budidaya padi basah dengan budaya kuno Anak Dong sebagai salah satu aspek yang menentukan. Stimulasi utama dari pengembangan kebudayaan Vietnam berasal dari faktor adat, dengan pengaruh Cina dan India melayani untuk lebih memperkaya itu. Melalui sejarah, Cham budaya dan budaya kelompok etnis minoritas lainnya di Vietnam telah terintegrasi dengan kebudayaan Vietnam efek berkorelasi.Bahasa resmi lisan dan tulisan Vietnam adalah Vietnamese. Vietnam dianggap sebagai bagian dari Asia Timur Budaya Sphere, atau Sinosphere, karena pengaruh budaya yang sangat signifikan dari Cina sepanjang sejarahnya.

Dalam era sosialis, kehidupan kebudayaan Vietnam telah sangat dipengaruhi oleh media yang dikontrol pemerintah dan pengaruh budaya program sosialis. Untuk beberapa dekade, pengaruh kebudayaan asing dihindarkan dan ditekankan kepada penghargaan dan sharing kebudayaan negara-negara komunis seperti Uni Soviet, Cina, Kuba dan lain-lain. Sejak tahun 1990, Vietnam telah terekspos secara besar kepada Asia Tenggara, kebudayaan Eropa dan Amerika dan media.

Salah satu pakaian tradisional Vietnam yang paling populer adalah "ao da," sering dipakai untuk acara-acara khusus seperti pernikahan atau festival. Ao dai putih adalah seragam diperlukan untuk anak perempuan di sekolah tinggi di seluruh Vietnam. Ao da pernah dikenakan oleh kedua jenis kelamin tapi hari ini dikenakan terutama oleh perempuan, kecuali untuk beberapa kesempatan penting yang berhubungan dengan budaya tradisional di mana beberapa orang yang memakainya.

Masakan Vietnam menggunakan sedikit minyak dan banyak sayuran. Makanan utama sering terdiri atas beras, kecap asin dan kecap ikan. Karakter rasanya adalah manis (gula), pedas (serrano peppers), asam (jeruk nipis), nuoc mam (kecap ikan), dan berbagai rasa dari mint dan kemangi.

Musik Vietnam sedikit berbeda di tiga wilayah: Bac atau Utara, Trung atau Tengah dan Nam atau selatan. Musik klasik Utara adalah yang tertua di Vietnam dan secara tradisional lebih formal. Musik tradisional Vietnam dapat ditelusuri pada invasi Mongol, ketika orang Vietnam menangkap sebuah grup opera Cina. Musik klasik Tengah menunjukan pengaruh kebudayaan Champa dengan melodi melankolisnya.

Sastra Vietnam memiliki sejarah panjang. literatur Rakyat telah dikembangkan selama berabad-abad dengan seni yang besar, termasuk jenis puisi ayat 6-8 khas bernama "ca dao," sistem cerita tentang establishers desa dan pahlawan yang menjabat sebagai dasar budaya untuk budaya daerah banyak (misalnya, " Saint Gióng cerita "). Ditulis literatur tanggal dari LSM Dinasti dengan beberapa seniman mengagumkan seperti Nguyen Trai dengan "Binh Cao đại LSM," Hung Trần Đạo dengan "Hịch tướng si," Nguyễn Du dengan "Truyện Kiều" (bahasa Inggris: The Tale of Kieu) dan Nguyen Đình Chieu dengan "Luc Van Tien." Beberapa genre memainkan peran penting dalam prestasi seperti "topi noi" di tru ca. Beberapa serikat penyair telah terbentuk seperti "Tao Đàn." The mordenization sastra yang terjadi sejak pengaruh budaya Barat dimulai pada abad ke-19. Gerakan transformasi pertama adalah "Tho Moi" 1932-1945. Sejak itu, sastra Vietnam telah terus dikembangkan.

Seni bela diri adalah olahraga yang paling umum selama berabad-abad karena perang Vietnam telah menghadapi terlalu banyak dan peristiwa alam yang luar biasa. Vovinam dan Binh Dinh seni bela diri adalah dua dari seni yang paling terkenal militer Vietnam. Sepak Bola (sepak bola) adalah olahraga paling populer di Vietnam. Olahraga dan games seperti bulu tangkis, tenis, ping pong dan catur juga populer dengan porsi besar masyarakat. Bola voli, khususnya voli wanita, yang disaksikan oleh jumlah yang relatif besar orang Vietnam. The (ekspatriat Vietnam) masyarakat membentuk bagian penting dalam kehidupan kebudayaan Vietnam, memperkenalkan olahraga Barat, film, musik dan kegiatan budaya lainnya di bangsa.

Bahasa
Berbagai bahasa lain dituturkan oleh beberapa kelompok minoritas di Vietnam. Yang paling umum ini adalah Tay, Muong, Khmer, Cina, Nung, dan H'Mông. Bahasa Perancis, warisan pemerintahan kolonial, masih dituturkan oleh beberapa tua Vietnam sebagai bahasa kedua, namun kehilangan popularitasnya. Vietnam bagaimanapun tetap menjadi anggota penuh La Francophonie. Rusia - dan sampai batas jauh lebih kecil Jerman, Ceko, atau Polandia - kadang-kadang dikenal di antara mereka yang keluarganya memiliki hubungan dengan blok Soviet. Dalam beberapa tahun terakhir, Bahasa Inggris menjadi lebih populer sebagai bahasa kedua. studi bahasa Inggris wajib di kebanyakan sekolah. Cina dan Jepang juga telah menjadi lebih populer.

Agama
Untuk sebagian besar sejarah Vietnam, Buddha Mahayana, Taoisme dan Konfusianisme sudah sangat mempengaruhi kehidupan agama dan budaya masyarakat. Sekitar 85% dari mengidentifikasi Vietnam dengan Buddhisme, meskipun tidak semua praktek secara teratur.

Sekitar 8% dari populasi adalah orang Kristen, dengan sekitar enam juta orang Katolik Roma dan kurang dari satu juta Protestan, menurut sensus tahun 2007.  Dua pertiga dari Protestan Vietnam adalah etnis minoritas. Sunni dan Bashi Islam, sebuah agama minoritas kecil, terutama yang dilakukan oleh etnis minoritas Cham, meskipun ada juga beberapa pengikut Vietnam etnis di barat daya. Pemerintah komunis menolak kritik bahwa tidak mengizinkan kebebasan beragama. Sebagian besar orang Vietnam praktek agama Ibadah Leluhur Asia.

Dari artikel Agama menurut negara, Agama di Vietnam dan Demografi Vietnam; 85% adalah nominal / Buddha sekuler termasuk dominan 83% Asia Timur Buddha atau "agama Triple" (80% dari orang yang menyembah campuran terutama Buddhisme Mahayana, Taoisme , Konfusianisme dengan Leluhur Ibadah; 2% Hoa Hao dengan 1% dari beberapa sekte Vietnam-Buddha baru sebagai sebuah Tu Hiếu Nghia, Tanah Murni Buddha, dll) dan 2% Theravada, terutama antara orang-orang Khmer, tetapi sensus Pemerintah menunjukkan bahwa hanya lebih dari 10 juta orang telah berlindung di Tiga Permata; 8% Kristen (7% Katolik dan 1% Protestan); 3% Caodaism; animisme Tribal 2,5%; kurang dari 70 ribu orang muslim (terutama Cham orang) ; kecil masyarakat Hindu (lebih dari 50.000 orang) dan sejumlah kecil Baha'is dan Yahudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar