Rabu, 22 April 2015

Diskusi Teori Perbandingan Politik



TEORI PERBANDINGAN POLITIK
HUBUNGAN INTERNASIONAL
REGULER B PAGI 2013


Notulen : Robiatul Nur Adawiah (1302045092)




DISKUSI FORUM

Mengenai teori dari Gabriel Almond, salah satu mahasiswi bernama Riski Diana Priastari (1302045087) mencoba menjelaskan bahwa teori dari Gabriel berbeda dengan David Easton, dimana didalam teori ini ialah structural fungsional yang artinya bukan hanya struktur dari sebuah system saja yang dijelaskan namun fungsi dari setiap elemen elemen dalam sebuah system pun dijelaskan didalam teori ini. Seperti contohnya dalam politik terdapat beberapa kelompok seperti kelompok kepentingan disertai dengan penjelasan tentang apa fungsi dari kelompok kepentingan tersebut.


Gabriel Almond telah menuai kritikan dari statementnya yang menyatakan bahwa system yang ideal itu ialah system yang equilibrium dan saudara Ansor Budiman (1302045098) mencoba menjelaskan bahwa equilibrium berarti kesetaraan input dan output atau disebut dengan keseimbangan. Jadi menurut Gabriel Almond, system yangg equilibrium itu berarti sekencang-kencangnya atau sekacau-kacaunya suatu system saat bergejolak pasti akan kembali pada titik tengahnya atau titik stabilnya. Gabriel pun menganggap bahwa system yang bersifat equilibrium menggunakan rule Amerika yaitu tidak lain dan tidak bukan Negara dengan system demokrasi liberal atau kapitalis atau Negara pertamalah yang hanya dapat merasakan kestabilan. Dan dari sinilah kemudian muncul kritik-kritikan salah satunya adalah adanya anggapan bahwa tidak semua system pemerintahan akan kembali pada titik stabilnya, dan terutama pada Negara ketiga dan system tersebut kurang ideal untuk Negara dunia ketiga (berkembang) karena dilihat dari system Negara ketiga yang dominan acak atau kacau balau.

Setelah mendiskusikan tentang perbandingan antara teori Gabriel Almond dan David Easton serta bagaimana menyikapi statement dari Gabriel Almond tentag system yang ideal adalah yang bersifat equilibrium, maka forum melanjutkan diskusi dengan pembahasan mengenai





PERBANDINGAN ANTARA NEGARA DUNIA PERTAMA DAN KETIGA

Saudara Marzuq Fadlullah (1302045140) sebagai moderator pada diskusi kali ini melemparkan pertanyaan berupa

-          Bagaimana perbandingan antara Negara dunia pertama dan Negara dunia ketiga jika dilihat dari sistemnya ?

Lalu saudara Ansor Budiman (1302045098) sebagai partisipan pertama berpendapat bahwa perbandingannya dapat dilihat dari sisi legislative contohnya legislative di Indonesia dan Amerika. Ia mengatakan bahwa di  Amerika lebih ke parlenter dimana partai didalam legislative  tidak banyak sehingga memungkinkan untuk mudah menyatukan pendapat atau pandangan sedangkan Indonesia  yang terdiri multipartai membuat sebuah keputusan jarang mendapatkan kesepakatan bersama dengan mudah dan cenderung kacau balau.
Kemudian saudari Diana Riski Priastari sebagai partisipan kedua berpendapat bahwa jika dilihat dari sisi birokrasinya pun terdapat perbedaan. Dimana di Negara maju dari cara sosialisasinya lebih terstruktur dan spesialis sehingga outputnya lebih jelas dan di Negara berkembang malah sebaliknya, missal Indonesia, sosialisasi tidak terpencar pencar atau spesialis sehingga outputnya pun menjadi samar-samar.



Peserta yang ingin berargumen dipersilahkan maju kedepan
Saudari Noor Auvia (1302045094) sebagai partisipan ketiga pun berpandangan tentang perbandingan ini yang dilihat dari sisi komunikasi partai politik dengan masyarakat contohnya Negara Australia atau Amerika dengan Indonesia. Jika di Negara Australia pada saat pemilihan Perdana Menteri masyarakatnya yang mulai leluasa selektif dalam melihat kebijakan yang sedang ditawarkan dan Amerika dimana setelah terpilihnya Presidan kemudian selang beberapa hari akan muncul kebijakan yang bersifat transparan dan dapat dengan mudah dilihat masyarakatnya, maka beda lagi dengan Indonesia yang sebaliknya ialah adanya partai politik yang tertutup dan kebijakan-kebijakan pun banyak yang bersifat tidak transparan sehingga masyarakat kurang mengetahui kebijakan apa yang sedang dijalankan untuk Negara tersebut.

Saudara Andry Ramadhansyah (130204 5123) memulai untuk menanggapi statement dari Saudari Nur Aufia dengan setuju akan statement tersebut dan menambahkan pendapat bahwa di Indonesia bahkan cenderung lebih mementingkan partai politik yang bersangkutan. Misalnya dalam kasus korupsi yang menjerat pejabat maka yang dikambing hitamkan adalah partai politiknya bukan pelaku individualnya sehingga untuk membersihkan citra partai politik yang bersangkutan kemudian dikeluarkanlah statement “yang terlibat korupsi aka diberhentikan secara langsung”. sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan Negara Australia yang sangat jelas akan menindak lanjuti pelaku individu ke ranah hokum dan tidak melibatkan lebih jauh partai politik sehingga lebih bijaksana.
Diikuti dengan ketidaksetujuan saudara Wagis Alfianto  (1302045078 ) dengan statement saudara Ansor Budiman yang mengatakan bahwa sebenarnya partisipasi di Negara berkembang kurang karena mayoritas masyarakatnya yang mayoritas bersifat primordial dan Amerika sebagai salah satu Negara dunia pertama yang cenderung masyarakatnya homogeny membuat partisipasi tentang politik lebih mudah.

Lalu tanggapan dari saudari Lamtinur Citra L Sitanggang (1302045129 ) dengan statement saudara Andri yang mencoba menambahkan bahwa menurutnya adalah teorinya yang tidak salah, hanya saja dipaksakan untuk terealisasi di Negara berkembang dimana bersifat  masyarakat heterogen dan penerepan yang menjadi pokok masalah dan masih ada struktur lain yang lebih relevan untuk dianut di negara berkembang.Saudari Riski Diana Priastari kembali menanggapi statement saudari Citra dan mencoba membenarkan penjelasan yang menurutnya ialah masalah utama Negara berkembang yaitu SDM yang mayoritasnya kurang mengeyam di banggu pendidikan yang lebih tinggi. Beda dengan Negara maju dimana SDMnya lebih berkualitas dikarenakan lebih berpendidikan sehingga membuat struktur dari teori Gabriel Almond dapat dijalankan dengan baik.

Moderator pun menutup sesi tanggapan untuk statement yang telah dipaparkan partisipan kelas lalu membuka sesi untuk pemilihan suara yang terdiri dari setuju , setuju dengan syarat dan tidak setuju untuk pernyataan
-          Teori Gabriel Almond terkait struktur fungsionalis , apakah sesuai untuk diterapkan di Negara berkembang terutama Negara Indonesia ?

Saudara Andri dengan pilihan setuju menjelaskan alasannya yaitu tak masalah menerapkan teori ini di Negara Indonesia karena teori tersebut hanya digunakan sebagai acuan perbandingan terhadap Negara maju.

Dan pilihan tidak setuju diwakili oleh saudara Ikko Tri Jayadi (1302045143) dengan alasannya karena dilihat dari segi SDM nya yang kurang mampu untuk menjalankan system itu sehingga belum mampu diterapkan di Indonesia.
Lalu diikuti dengan kelompok pilihan setuju dengan syarat dari Saudari Gusmawati (1302045128) beserta alasannya yaitu bisa saja diterapkan teori dari Gabriel namun dengan syarat tertentu salah satunya peningkatan mutu kualitas dari SDM di Indonesia sendiri karena SDM itulah yang menjalankan system tesebut.

Kemudian saudara Alfi Syahri Arief (1302045117) menanggapi pilihan setuju dari saudara Andri dengan pernyataan sebenarnya dari dalam system itupun juga perlu perbenahan , nukan hanya dari sisi SDM nya. Intinya mulanya system yang diperbaiki agar SDMnya lebih maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar