TEORI PERBANDINGAN POLITIK
HUBUNGAN INTERNASIONAL
REGULER B PAGI 2013
Notulen : Robiatul Nur Adawiah
(1302045092)
DISKUSI FORUM
Mengenai teori dari Gabriel
Almond, salah satu mahasiswi bernama Riski Diana Priastari (1302045087) mencoba
menjelaskan bahwa teori dari Gabriel berbeda dengan David Easton, dimana
didalam teori ini ialah structural fungsional yang artinya bukan hanya struktur
dari sebuah system saja yang dijelaskan namun fungsi dari setiap elemen elemen
dalam sebuah system pun dijelaskan didalam teori ini. Seperti contohnya dalam
politik terdapat beberapa kelompok seperti kelompok kepentingan disertai dengan
penjelasan tentang apa fungsi dari kelompok kepentingan tersebut.
Gabriel Almond telah menuai
kritikan dari statementnya yang menyatakan bahwa system yang ideal itu ialah system
yang equilibrium dan saudara Ansor Budiman (1302045098) mencoba menjelaskan bahwa
equilibrium berarti kesetaraan input dan output atau disebut dengan
keseimbangan. Jadi menurut Gabriel Almond, system yangg equilibrium itu berarti
sekencang-kencangnya atau sekacau-kacaunya suatu system saat bergejolak pasti
akan kembali pada titik tengahnya atau titik stabilnya. Gabriel pun menganggap
bahwa system yang bersifat equilibrium menggunakan rule Amerika yaitu tidak
lain dan tidak bukan Negara dengan system demokrasi liberal atau kapitalis atau
Negara pertamalah yang hanya dapat merasakan kestabilan. Dan dari sinilah
kemudian muncul kritik-kritikan salah satunya adalah adanya anggapan bahwa
tidak semua system pemerintahan akan kembali pada titik stabilnya, dan terutama
pada Negara ketiga dan system tersebut kurang ideal untuk Negara dunia ketiga
(berkembang) karena dilihat dari system Negara ketiga yang dominan acak atau
kacau balau.
Setelah mendiskusikan tentang
perbandingan antara teori Gabriel Almond dan David Easton serta bagaimana
menyikapi statement dari Gabriel Almond tentag system yang ideal adalah yang
bersifat equilibrium, maka forum melanjutkan diskusi dengan pembahasan mengenai
PERBANDINGAN ANTARA NEGARA DUNIA PERTAMA DAN KETIGA
Saudara Marzuq Fadlullah (1302045140)
sebagai moderator pada diskusi kali ini melemparkan pertanyaan berupa
-
Bagaimana perbandingan antara Negara dunia
pertama dan Negara dunia ketiga jika dilihat dari sistemnya ?
Lalu saudara
Ansor Budiman (1302045098) sebagai partisipan pertama berpendapat bahwa
perbandingannya dapat dilihat dari sisi legislative contohnya legislative di
Indonesia dan Amerika. Ia mengatakan bahwa di
Amerika lebih ke parlenter dimana partai didalam legislative tidak banyak sehingga memungkinkan untuk
mudah menyatukan pendapat atau pandangan sedangkan Indonesia yang terdiri multipartai membuat sebuah
keputusan jarang mendapatkan kesepakatan bersama dengan mudah dan cenderung
kacau balau.
Kemudian
saudari Diana Riski Priastari sebagai partisipan kedua berpendapat bahwa jika
dilihat dari sisi birokrasinya pun terdapat perbedaan. Dimana di Negara maju
dari cara sosialisasinya lebih terstruktur dan spesialis sehingga outputnya
lebih jelas dan di Negara berkembang malah sebaliknya, missal Indonesia, sosialisasi
tidak terpencar pencar atau spesialis sehingga outputnya pun menjadi
samar-samar.
Peserta yang ingin berargumen dipersilahkan maju kedepan |
Saudari Noor
Auvia (1302045094) sebagai partisipan ketiga pun berpandangan tentang
perbandingan ini yang dilihat dari sisi komunikasi partai politik dengan
masyarakat contohnya Negara Australia atau Amerika dengan Indonesia. Jika di
Negara Australia pada saat pemilihan Perdana Menteri masyarakatnya yang mulai
leluasa selektif dalam melihat kebijakan yang sedang ditawarkan dan Amerika
dimana setelah terpilihnya Presidan kemudian selang beberapa hari akan muncul
kebijakan yang bersifat transparan dan dapat dengan mudah dilihat
masyarakatnya, maka beda lagi dengan Indonesia yang sebaliknya ialah adanya
partai politik yang tertutup dan kebijakan-kebijakan pun banyak yang bersifat
tidak transparan sehingga masyarakat kurang mengetahui kebijakan apa yang
sedang dijalankan untuk Negara tersebut.
Saudara Andry
Ramadhansyah (130204 5123) memulai untuk menanggapi statement dari Saudari Nur
Aufia dengan setuju akan statement tersebut dan menambahkan pendapat bahwa di
Indonesia bahkan cenderung lebih mementingkan partai politik yang bersangkutan.
Misalnya dalam kasus korupsi yang menjerat pejabat maka yang dikambing hitamkan
adalah partai politiknya bukan pelaku individualnya sehingga untuk membersihkan
citra partai politik yang bersangkutan kemudian dikeluarkanlah statement “yang
terlibat korupsi aka diberhentikan secara langsung”. sangat jauh berbeda jika
dibandingkan dengan Negara Australia yang sangat jelas akan menindak lanjuti pelaku
individu ke ranah hokum dan tidak melibatkan lebih jauh partai politik sehingga
lebih bijaksana.
Diikuti dengan
ketidaksetujuan saudara Wagis Alfianto (1302045078
) dengan statement saudara Ansor Budiman yang mengatakan bahwa sebenarnya
partisipasi di Negara berkembang kurang karena mayoritas masyarakatnya yang
mayoritas bersifat primordial dan Amerika sebagai salah satu Negara dunia
pertama yang cenderung masyarakatnya homogeny membuat partisipasi tentang
politik lebih mudah.
Lalu tanggapan
dari saudari Lamtinur Citra L Sitanggang (1302045129 ) dengan statement saudara
Andri yang mencoba menambahkan bahwa menurutnya adalah teorinya yang tidak
salah, hanya saja dipaksakan untuk terealisasi di Negara berkembang dimana
bersifat masyarakat heterogen dan
penerepan yang menjadi pokok masalah dan masih ada struktur lain yang lebih
relevan untuk dianut di negara berkembang.Saudari Riski
Diana Priastari kembali menanggapi statement saudari Citra dan mencoba
membenarkan penjelasan yang menurutnya ialah masalah utama Negara berkembang
yaitu SDM yang mayoritasnya kurang mengeyam di banggu pendidikan yang lebih
tinggi. Beda dengan Negara maju dimana SDMnya lebih berkualitas dikarenakan
lebih berpendidikan sehingga membuat struktur dari teori Gabriel Almond dapat
dijalankan dengan baik.
Moderator pun menutup sesi
tanggapan untuk statement yang telah dipaparkan partisipan kelas lalu membuka
sesi untuk pemilihan suara yang terdiri dari setuju , setuju dengan syarat dan
tidak setuju untuk pernyataan
-
Teori Gabriel Almond terkait struktur
fungsionalis , apakah sesuai untuk diterapkan di Negara berkembang terutama
Negara Indonesia ?
Saudara Andri
dengan pilihan setuju menjelaskan alasannya yaitu tak masalah menerapkan teori
ini di Negara Indonesia karena teori tersebut hanya digunakan sebagai acuan
perbandingan terhadap Negara maju.
Dan pilihan
tidak setuju diwakili oleh saudara Ikko Tri Jayadi (1302045143) dengan
alasannya karena dilihat dari segi SDM nya yang kurang mampu untuk menjalankan
system itu sehingga belum mampu diterapkan di Indonesia.
Lalu diikuti
dengan kelompok pilihan setuju dengan syarat dari Saudari Gusmawati (1302045128)
beserta alasannya yaitu bisa saja diterapkan teori dari Gabriel namun dengan
syarat tertentu salah satunya peningkatan mutu kualitas dari SDM di Indonesia
sendiri karena SDM itulah yang menjalankan system tesebut.
Kemudian saudara
Alfi Syahri Arief (1302045117) menanggapi pilihan setuju dari saudara Andri
dengan pernyataan sebenarnya dari dalam system itupun juga perlu perbenahan ,
nukan hanya dari sisi SDM nya. Intinya mulanya system yang diperbaiki agar
SDMnya lebih maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar