Sabtu, 04 April 2015

Refleksi diri (Tentang Dark Ages & Pemikir Seperti apa ?)




Nama  : Wiwin Rahmah Sari
Nim     : 1302045148
Refleksi Pemikiran Islam






Pemikiran Islam di zaman klasik maupun di zaman pertengahan, keduanya memiliki karakter masing-masing yang dapat terbilang unik. Salah satunya di zaman klasik, dimana para pemikir Islam menguasai banyak ilmu pengetahuan, tidak hanya di satu bidang melainkan banyak keahlian. Hal inilah yang membuat pemikir di zaman klasik memiliki ilmu yang terintegrasi. Dengan melihat keunikan tersebut tentu saja saya ingin menjadi pemikir di zaman klasik. Di zaman kalsik juga masih mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang murni, artinya masih pada petunjuk Nabi dan belum ada campur tangan dari pihak Barat.

Di zaman klasik juga terdapat beberapa tokoh pemikir Islam, salah satunya yang saya sukai adalah Ibnu Tufail, beliau adalah tokoh falsafah Islam yang terlupakan. Ibnu Tufail lahir pada tahun 1106 M di Asya, Granada namun lebih dikenal sebagai ahli hukum, tokoh perobatan, dan ahli politik yang handal. 

Ibnu Tufail 

Beliau juga seorang penulis, salah satu tulisan tersebut adalah Kitab "Hay ibn Yaqzan" yang memuatkan pandangannya secara umum, dengan gaya bahasa yang menarik dan imaginasi yang indah. Buku ini dianggap sebagai warisan paling unik yang ditinggalkan oleh seorang ahli falsafah Islam. Buku ini kemudiannya diterjemahkan ke dalam berbagai-bagai bahasa dunia. Yang menarik dalam buku ini, beliau berusaha menerangkan bagaimana manusia mempunyai potensi untuk mengenali Allah SWT. Beliau berpendapat, semua ini dapat dilakukan dengan membuat penelitian terhadap alam sekitar dan sekelilingnya.
 
Beliau berusaha mengungkap persoalan serta hubungan antara manusia, akal, dan Tuhan. Untuk itu, beliau menggunakan watak Hay ibn Yaqzan yang hidup di sebuah pulau di Khatulistiwa sebagai gambaran percampuran empat unsur penting dalam kehidupan, yaitu panas, sejuk, kering, dan basah dengan tanah. Hay ibn Yaqzan selalu membahas dan menganalisa sesuatu perkara sehingga dia mampu mengetahui bahawa kebahagiaan dan kesengsaraan manusia itu bergantung kepada hubungannya dengan Allah SWT


Kritik dan Saran untuk Ibu Uni W Sagena, S.IP, M.Si.Ph.D
Meskipun Ibu Unis, tidak mengajar menggunakan slide tapi Ibu Unis bisa memberikan materi yang lebih luas, artinya mungkin jika menggunakan slide pembahsan materi akan tertuju pada slide itu saja. Dengan menggunakan metode belajar yang seperti itu tentu saya lebih dapat menangkap isi materi tersebut dengan mudah. Selain itu juga Ibu Unis, mengajak kami berdiskusi dengan membuat lingkaran, dengan cara itu kami lebih dapat saling berinteraksi dan tentunya pembahasan akan semakin luas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar