Sabtu, 04 April 2015

Refleksi diri (Tentang Dark Ages & Pemikir Seperti apa ?)





Nama : Claudio YGP
Kelas : HI Reguler B 2013
Mata Kuliah : Pemikiran Politik Islam

Cara berpikir pemikir barat pada zaman dark ages  adalah Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan. Dengan  contoh kasus pembunuhan oleh ilmuwan tata surya yang menyebutkan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya dan itu sangat bertolak belakang dari pemikiran gereja. Bahkan pemerintahan raja pada zaman itu juga diatur oleh gereja. Agama Kristen juga mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Dan karena mengalami pembatasan oleh pihak gereja maka lahirlah gerakan renaissance, Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum. Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”.



Refleksi pribadi saya tentang mata kuliah pemikiran politik islam adalah bahwa setidaknya masih ada mata kuliah yang mahasiswa berinteraksi langsung sesame mahasiswa dalam artian mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar mengemukakan pendapat tentang apa saja yang diketahui dan beradu argument sehingga wawasan tiap mahasiswa semakin bertambah, metode yang digunakan Bu Uni W. Sagena juga membuat saya pribadi nyaman karena beginilah mahasiswa dan siswa itu dibedakan dalam metode belajar, tidak harus melulu melihat slide yang banyak, hanya perlu rajin membaca dan mengemukakan pendapat dan tanggapan apa yang kita ketahui.

Jika saya disuruh memilih apakah saya mau menjadi pemikir islam (zaman klasik) atau pemikir barat (abad pertengahan – hingga sekarang ? Saya akan memilih menjadi keduanya, bukan tidak mungkin ada sisi baik yang terdapat diantara keduanya, saya tidak mau menjudge bahwa pemikir barat bertentangan dengan dunia islam. mungkin kita lebih banyak dikuasai oleh pemikiran-pemikiran dari dunia barat tapi kita telah hidup didunia modern yang setiap saat bisa berubah pola piker tergantung apa yang kita lihat dan yang kita punya. Saya juga tidak mau membandingkan antara agama A dengan agama B karena menurut ajaran Islam kita diajarkan untuk tidak saling membandingkan dan saling menghormati satu sama lain. Di dalam AlQur’an juga diajarkan kita untuk belajar, maka tidak salah jika belajar dari pemikir barat dan Islam secara bersamaan agar kita dapat mengetahui perkembangan zaman tappi tidak lepas juga dari urusan Surga. Karena, banyak yang berpandangan bahwa orang muslim itu kolot, tidak tahu apa-apa, ketinggalan zaman dan lain-lain. Dan memang begitu adanya jadi saya tidak terlalu ingin mencampuri apa yang dikatakan orang itu tapi saya ingin menunjukan bahwa masyarakat muslim di seluruh dunia memang masyarakat yang selalu terbuka oleh setiap kalangan dan golongan, terlepas dari itu saya ingin menunjukan bahwa umat Muslim juga bisa menjadi lebih modern tanpa meninggalkan akhlak mulia, InshaAllah. Amin

Sebelumnya saya minta maaf kepada Ibu Unis jika kata-kata saya jika tidak tertata rapi ataupun sedikit kurang sopan dan saya ingin bercerita bahwa saya dulu pernah menjadi titik hitam diantara susu sebelanga, saya pernah jauh dari kata orang beragama tapi saya sadar, semuanya terlewati dan sekarang saya menjadi orang yang mungkin lebih baik dari yang dulu karena Allah SWT telah menegur saya dengan cara-Nya. Maaf juga saya tidak melampirkan foto ya bu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar