Nama :
Mardiana
NIM :
1302045086
Mata Kuliah :
Pemikiran Politik Islam
Tokoh Ibnu Sina adalah tokoh pemikir Islam pada zaman
klasik, dimana hasil dari pemikirannya banyak digunakan bahkan hingga saat ini.
Selain itu, Ibnu Sina adalah tokoh pemikir muslim pertama yang saya ketahui
saat baru duduk dibangku SMA,dan saat pertama kali membaca tentang riwayat
hidup beliau beserta karya-karyanya, saya merasa sangat kagum sekaligus bangga
sebagai seorang muslim dan bahkan hampir tidak percaya karena sejauh yang saya
ketahui saat itu, dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu seperti kedokteran itu
berasal. Tetapi saya akhirnya tahu bahwa peradaban Islamlah yang lebih maju dibanding
barat,dan tidak sepantasnya saya sebagai muslim malu untuk mempelajari tentang
tokoh-tokoh Muslim yang luar biasa ini.
Ibnu Sina adalah seorang muslim yang lahir pada 980 M di
Afsyahnah,daerah dekat Bukhara, yang sekarang wilayah Uzbekistan. Dan meninggal
pada bulan Juni 1037 M di Hamadan, Persia (Iran). Nama lengkap beliau adalah
Abu ‘Ali Al Husayn bin ‘Abdullah bin Sina.
Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan,dokter,dan filsuf,
psikolog, astronom dan pendidik. Di dunia barat dikenal dengan nama Avicenna
dan ia juga memiliki gelar “ Bapak Kedokteran Modern”. Kebanyakan dari kita
menganggap ilmuwan barat lebih maju,tetapi pada kenyataannya ilmuwan Islamlah
yang terlebih dahulu maju yang kemudian diikuti oleh barat setelah mereka sadar
betapa pentingnya ilmu.
Ibnu Sina adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok
bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran.
George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai “ilmuwan paling terkenal dari Islam
dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang,tempat,dan waktu.” Dan
karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of
Medicine, dikenal sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Penemuan-penemuan dan Kontribusi Ibnu Sina
- Penemu teori penularan TBC dan efek penyakit Placebo pertama kali
Selama berabad-abad teori beliau
ini tidak atau belum diterima oleh ilmuwan barat. Barulah setelah ditemukannya
mikroskop dunia barat baru menerima teorinya dan baru pada 1960 efek Placebo teori Ibnu Sina diterima
kebenarannya setelah majunya teknologi kedokteran.
- Pelopor Aroma Terapi
Ibnu Sina juga merupakan penemu
teknik destilasi uap yang mengekstrak minyak astir dari herbal dan rempah.
Selain itu,beliau juga menemukan suatu zat untuk mengkondensasikan uap
aromatic.
- Pertama kali berpendapat bahwa pikiran manusia memengaruhi kondisi fisiknya
Belum lama ini peneliti melakukan
penelitian antara kondisi fisik manusia dan pikirannya. Hasilnya mencengangkan
karena ternyata pikiran manusia berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Jadi,
jika ada seorang pasien diberi obat yang sama sekali bukan untuk penyakitnya
lalu dokter mengatakan “ini adalah obat yang sangat manjur”, maka pasien
tersebut akan sembuh. Ibnu Sina telah berpendapat demikian seribu tahun yang
lalu dan ia selalu berpesan kepada muridnya “jangan pernah katakana kepada
pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati,sesungguhnya sugesti kalian
merupakan obat bagi pasien.
- Penemu Termometer
Ibnu Sina merupakan penemu
termometer dan ia selalu memnggunakan termometer tersebut untuk mengukur suhu
udara pada setiap peneliatiannya.
- Pertama kali menemukan bahwa Etanol dapat membunuh mikroorganisme
Sekarang Etanol banyak digunakan
dalam dunia kedokteran untuk membunuh mikrooganisme yang dapat menyebabkan
infeksi pada pasien. Ibnu Sina telah memanfaatkan Etanol tersebut setiap hendak
menangani pasien atau meracik obat,yakni dengan mencuci tangannya dengan Khamr
atau alkohol.
Masih banyak lagi kontribusi beliau yang membuktikan bahwa
ilmuwan Islam telah maju ratusan tahun sebelum ilmuwan-ilmuwan barat. Bahkan
ilmuwan barat yang terkenal banyak
mendapat inspirasi dari karya-karya beliau. Semoga ini dapat memotivasi kita
sebagai muslim untuk menjadi seorang muslim yang peduli akan ilmu pengetahuan.
Kritik dan Saran
untuk mata kuliah Pemikiran Politik Islam,menurut saya sudah
sangat baik karena mampu membangun pemikiran mahasiswa menjadi lebih terbuka
dan mendorong mahasiswa untuk aktif dengan adanya diskusi-diskusi yang sering
dilakukan.
Untuk kritik sendiri tidak ada. Sedangkan untuk saran lebih ke arahan dan penjelasan dosen yang lebih
diperbanyak untuk membantu pemahaman mahasiswa dan menghindari kesalahan dalam
berdiskusi, seandainya ada yang keliru menggunakan literatur atau informasi
yang tidak valid,sehingga peserta diskusi yang lain tahu dan dapat
memilah-milah mana yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar