Sabtu, 04 April 2015

Refleksi diri (Tentang Dark Ages & Pemikir Seperti apa ?)



Nama                 : Mardiana
NIM                   : 1302045086
Mata Kuliah        : Pemikiran Politik Islam





Tokoh Ibnu Sina adalah tokoh pemikir Islam pada zaman klasik, dimana hasil dari pemikirannya banyak digunakan bahkan hingga saat ini. Selain itu, Ibnu Sina adalah tokoh pemikir muslim pertama yang saya ketahui saat baru duduk dibangku SMA,dan saat pertama kali membaca tentang riwayat hidup beliau beserta karya-karyanya, saya merasa sangat kagum sekaligus bangga sebagai seorang muslim dan bahkan hampir tidak percaya karena sejauh yang saya ketahui saat itu, dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu seperti kedokteran itu berasal. Tetapi saya akhirnya tahu bahwa peradaban Islamlah yang lebih maju dibanding barat,dan tidak sepantasnya saya sebagai muslim malu untuk mempelajari tentang tokoh-tokoh Muslim yang luar biasa ini.
Ibnu Sina adalah seorang muslim yang lahir pada 980 M di Afsyahnah,daerah dekat Bukhara, yang sekarang wilayah Uzbekistan. Dan meninggal pada bulan Juni 1037 M di Hamadan, Persia (Iran). Nama lengkap beliau adalah Abu ‘Ali Al Husayn bin ‘Abdullah bin Sina.
Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan,dokter,dan filsuf, psikolog, astronom dan pendidik. Di dunia barat dikenal dengan nama Avicenna dan ia juga memiliki gelar “ Bapak Kedokteran Modern”. Kebanyakan dari kita menganggap ilmuwan barat lebih maju,tetapi pada kenyataannya ilmuwan Islamlah yang terlebih dahulu maju yang kemudian diikuti oleh barat setelah mereka sadar betapa pentingnya ilmu.
Ibnu Sina adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang,tempat,dan waktu.” Dan karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Penemuan-penemuan dan Kontribusi Ibnu Sina
  1. Penemu teori penularan TBC dan efek penyakit Placebo pertama kali
Selama berabad-abad teori beliau ini tidak atau belum diterima oleh ilmuwan barat. Barulah setelah ditemukannya mikroskop dunia barat baru menerima teorinya dan baru pada 1960  efek Placebo teori Ibnu Sina diterima kebenarannya setelah majunya teknologi kedokteran.
  1. Pelopor Aroma Terapi
Ibnu Sina juga merupakan penemu teknik destilasi uap yang mengekstrak minyak astir dari herbal dan rempah. Selain itu,beliau juga menemukan suatu zat untuk mengkondensasikan uap aromatic.
  1. Pertama kali berpendapat bahwa pikiran manusia memengaruhi kondisi fisiknya
Belum lama ini peneliti melakukan penelitian antara kondisi fisik manusia dan pikirannya. Hasilnya mencengangkan karena ternyata pikiran manusia berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Jadi, jika ada seorang pasien diberi obat yang sama sekali bukan untuk penyakitnya lalu dokter mengatakan “ini adalah obat yang sangat manjur”, maka pasien tersebut akan sembuh. Ibnu Sina telah berpendapat demikian seribu tahun yang lalu dan ia selalu berpesan kepada muridnya “jangan pernah katakana kepada pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati,sesungguhnya sugesti kalian merupakan obat bagi pasien.
  1. Penemu Termometer
Ibnu Sina merupakan penemu termometer dan ia selalu memnggunakan termometer tersebut untuk mengukur suhu udara pada setiap peneliatiannya.
  1. Pertama kali menemukan bahwa Etanol dapat membunuh mikroorganisme
Sekarang Etanol banyak digunakan dalam dunia kedokteran untuk membunuh mikrooganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien. Ibnu Sina telah memanfaatkan Etanol tersebut setiap hendak menangani pasien atau meracik obat,yakni dengan mencuci tangannya dengan Khamr atau alkohol.

Masih banyak lagi kontribusi beliau yang membuktikan bahwa ilmuwan Islam telah maju ratusan tahun sebelum ilmuwan-ilmuwan barat. Bahkan ilmuwan barat  yang terkenal banyak mendapat inspirasi dari karya-karya beliau. Semoga ini dapat memotivasi kita sebagai muslim untuk menjadi seorang muslim yang peduli akan ilmu pengetahuan.



Kritik dan Saran 

untuk mata kuliah Pemikiran Politik Islam,menurut saya sudah sangat baik karena mampu membangun pemikiran mahasiswa menjadi lebih terbuka dan mendorong mahasiswa untuk aktif dengan adanya diskusi-diskusi yang sering dilakukan.
Untuk kritik sendiri tidak ada. Sedangkan untuk saran lebih  ke arahan dan penjelasan dosen yang lebih diperbanyak untuk membantu pemahaman mahasiswa dan menghindari kesalahan dalam berdiskusi, seandainya ada yang keliru menggunakan literatur atau informasi yang tidak valid,sehingga peserta diskusi yang lain tahu dan dapat memilah-milah mana yang benar.
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar