Diskusi Politik dan Pemerintahan Jepang
29 April 2015
29 April 2015
Moderator : Ansor Budiman
Notulen : Maria Elisabeth Hasugian
Diskusi dibuka oleh moderator dimana diskusi
akan membahas Hubungan antar suprastruktur politik di Jepang, terkait bagan/skema
dalam pertemuan minggu lalu dan juga Sistem Kepartaian serta Pemilu.
Petama Sdr. Wagis Alfianto menggambarkan bagan
lalu menjelaskan hubungan antara eksekutif legislatif yang mana eksekutif
memiliki kewenangan membubarkan diet naun tidak semuanya melainkan hanya House
Of Council sedangkan legislatif dapat memilih perdana mentri yang berasal dari
sipil dan peran rakyat adalah memilih para anggota parlemen.
Selanjutnya Sdr. Dwi Hermawan membahas
hubungan antara eksekutif dan yudikatif dimana menurut Dwi eksekutif bertugas
untuk memilikih ketua mahkamah agung sedangkan yudikatif mengawasi eksekutif
dalam menjalankan konstitusi 1947 dimana dalam konstitusi juga di atur peran kaisar hanya sebagai seremonial belaka. Sdri. Ricka Adriyani melanjutkan lagi
terkait hubungan legislatif kepada yudikatif yaitu legislatif merancang
undang-undang kemudian legislatif dapat melakukan mosi tidak percaya. Mosi ini
digunakan apabila legislatif mendapat ktritik yang tidak baik atas kinerjanya
dan yudikatif mengawasi legislatif dalam pelaksanaannya terkait dengan
konstitusi.
Berikut ditambahkan lagi dari Sdr. M. Ikvi Zainal Wafa terkait hubungan legislatif terhadap eksekutif dimana legislatif berwenang memilih perdana mentri dan dapat pula melengserkannya, kemudian Sdr. Dhani Nababan mengoreksi pernyataan dari Sdr. Wagis mengenai pembubaran yang dapat dibubarkan adalah HOR (House of Representative) bukan HOC (House of Council).
Terakhir di bagian skema ini dlengkapi oleh
sdr. Ikko Tri Jayadi bahwa Mahkamah Agung mengawasi kabinet dalam menjalankan
konstitusi. Setelah Moderator membuka sesi diskusi selanjutnya yaitu Sistem
Pemilu dan Kepartaian di Jepang. Pembahasan dimulai kembali oleh Sdr. Bell Heden
yang menjelaskan sistem kepartaian di Jepang, sistem kepartaian di Jepang
adalah multi partai salah satunya adalah Liberal Democtratyc Party dan Partai
Oposisi adalah Partai Sosial Jepang.
Kemudian Sdr. Bayu Purnomo menjelaskan sistem pemilu yang ada di Jepang
adalah sistem campuran yang terdiri dari Single-member Constituency (Sistem Distrik) dan Multi-member
Constituency Proportional Representation/Sistem Perwakilan Berimbang. Dimana
dalam perkembangannya LDP kerap memimpin diparlemen damun dengan mayoritas oposisi
Setelahnya Sdri. Risma Ayunda menjelaskan LDP
(Liberal Democtratyc Party) dalam sejarahnya begitu mendominasi selama 40
tahun. Dominasi LDP menurun saat terkuak skandal di Perlemen dan LDP
bersekongkol dalam hal korupsi bersama pengusaha-pengusaha besar Jepang.
Kemudian diperlengkap oleh Sdr. Firdaus LDP adalah partai konservatif yang mendukung kebijakan neo-liberal.
Terakhir Sdri. Mardiana menggambarkan skema
pembuatan kebijakan terkait posisi LDP dalam parlemen dan kabinet
Diskusi diakhiri dengan kesimpulan dari moderator didalam hubungan antara suprastruktur politik di Jepang terdapat hubungan yang saling mengawasi dan sistem kepartaian di Jepang adalah sistem multi partai dengan adanya partai dominan melalui sitem pemilu campuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar