Jumat, 15 Mei 2015

REVIEW BUKU TPP: RONALD H CHILCOTE (BAB 4)

MARX DAN WEBER SEBAGAI PELOPOR

Nama Kelompok:

  • Alfi Syahri                                                  1302045117
  • Belita Ayu Silviana Wibisono                      1302045100
  • Dian Indrianti                                             1302045102
  • Eka Purnamasari                                        1302045101
  • L. Idelia Kartika Sari                                 1302045075
  • Veramia Bonita                                          1302045114
  • Vivi Dwi Setiawati                                      1302045121



Salah Satu Foto Kelompok Resume Buku, Bab 4

Karl Marx dan Max Weber adalah pemikir yang gagasannya mempengaruhi paradigma ortodoks dan radikal.

Marx dalam karyanya menjelaskan mengenai sejarah manusia dan transformasi sosial, Weber sebaliknya, secara sadar mengerjakan suatu kritik dan penolakan terhadap Marxisme.

Young Hegelian sayap kiri (Karl Marx, Arnold Huge, Bruno Bauer dan Ludwig Feuerbach). Peran mereka adalah mendampingi permunculan sebuah antithesis, cara mencapai percepatan dialektika historis adalah melalui kritikan jurnalistik dan pembangkangan politik.

Karya-karya awal (1840-1845):  “ideologis” Marx, Economic and Philosophical Manuscripts of 1844, The Holy Family. Marx memutuskan diri dari Kant, sependapat dengan Hegel dan memodifikasi materialisme Feuerbach.

Karya-karya pemutusan (1845-1846): The German Ideology, Thesis on Feuerbach 

Karya-karya transisional (1846-1857): ideologis menjadi ilmiah (Communist Manifesto, Eighteenth Brumaire, The Poverty of Philosophy).

Karya-karya matang (1857-1883): Capital, Grundraisse. Konsep keterasingan/keterkucilan (alienasi) memiliki arti penting dalam tulisan Marx. 

Grundrisse merupakan karya marx yang menghadirkan aspek kemanusiaan dan satu wawasan masyarakat yang jauh melebihi kapitalisme bersama dengan satu teori ilmiah yang menampakkan cara kerja ekonomi politik kapitalis. kesadaraan berkontradiksi dengan kekuatan produksi, mengakibatkan pembagian tenaga kerja.

Marx, ekonomi politik lahir bersama perluasan dan generalisasi produksi komoditas, kelas yang berkuasa secara ekonomi, memiliki dan mengontrol faktor produksi, juga berkuasa secara politik.

Pemahaman Weber tentang obyektivitas dan nilai-nilai membawanya memperbandingkan tipe-tipe ideal dengan fakta-fakta. Kontruksi tipe ideal merupakan cara-cara yang secara eksplisit menghubungkan satu peristiwa sejarah dengan penyebab-penyebab sebenarnya.

Weber bukanlah seorang Marxis, dan ia tetap meragukan prospek sosialisme demokrasi di Jerman.Keilmuan Weber terbungkus dalam gagasannya tentang Rasionalitas. Efesiensi, profesioanalisasi, dan birokratisasi.

Weber mendefinisikan negara sebagai “suatu komunitas manusia yang berhasil mengklaim monopoli penggunaan kekuatan fisik secara sah dalam satu wilayah tertentu. Weber mengidentifikasi tiga legitimasi dominasi ,yaitu dominasi tradisional: kepala suku(raja), dominasi karismatik nabi : panglima perang,tokoh masyarakat(pemimpin partai), dan dominasi legal: pejabat birokrasi (negara).

Konsepsi Marx dan Weber sangat berbeda. Karena berfokus pada pencabangan politik dalam masyarakat. Marx menginterpretasikan struktur negara sebagai monolitik terkait kepentingan kelas penguasa, sedangkan Weber memandang struktur sebagai kesepakatan dari kepentingan yang majemuk. Keduanya terlibat dengan masalah dominan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar