KELOMPOK :
1.
Agus
Nardi
1302045081
2.
Claudio Yayang
G.P
1302045115
3.
Dewi Murni
1302045091
4.
Gusmawati
1302045128
5.
Hamdi Abdillah
1302045113
6.
Ikko Tri Jayadi
1302045143
7.
Maria Elizabeth H.
1302045084
8.
Ricka
Adriyani
1302045122
9.
Riski Diana
P
1302045087
10.
Risma Ayunda
F.C
1302045146
11.
Robiatul Nur Adawiyah
1302045092
12.
Wagis Alfianto
1302045078
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2015 – 2016
1. INDONESIA
A. Kondisi Geografis Indonesia
1. Letak Indonesia
a) Letak Geografis
1. Indonesia terletak di antara dua
benua yakni Asia dan Australia, sehingga di Indonesia terjadi dua musim, kemarau dan penghujan. Selain itu,
dengan berada di antara perbatasan dua benua, menyebabkan Indonesia mempunyai koleksi flora dan fauna yang bersifat Asiatis, peralihan dan Australis.
2. Indonesia terletak di antara dua
samudera, yaitu Hindia dan Pasifik.
3. Indonesia terletak di jalur lalu
lintas dunia, baik jalur pelayaran maupun penerbangan. Jalur pelayaran
merupakan jalur lalu lintas perdagangan dunia.
b) Letak Astronomis
Letak
astronomis Indonesia di antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.
Dilihat dari garis lintangnya, kondisi geografis
Indonesia antara lain :
·
Wilayah
Indonesia sebagian besar terletak di bagian selatan bumi.
·
Indoneisa dilewati garis equator.
·
Indonesia
memiliki iklim tropis.
Sedangkan
kondisi Indonesia dilihat dari garis bujurnya antara lain :
·
Indonesia
terletak di belahan bumi timur.
·
Karena panjang garis bujur Indonesia
46°, maka Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu WIB, WITA, WIT. Hal
ini berdasarkan kesepakatan internasional bahwa tiap 15° terjadi selisih waktu
1 jam.
2. Luas dan Batas
Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia dengan ± 17.500 pulau, yang membentang dari barat ke timur
sepanjang ± 5.110 km dan dari utara ke selatan sejauh ± 1.886 km. Sedangkan
garis pantai Indonesia mempunyai panjang 81.497 km yang setar dengan dua kali
keliling bumi di garis khatulistiwa.
Luas seluruh wilayah Indonesia adalah ± 5.193.252 km2. Di mana luas
lautnya mencapai ± 3.288.683 km2, sedang luas daratannya ± 1.904.569
km2, jadi jika dibandingkan antara laut dan daratnya adalah 3 : 2.
Kemudian, jika wilayah laut yang menjadi Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
dimasukkan, luas perairan lautnya mencapai 7,9 juta km2 atau
mencapai 83% dari luas Indonesia. Sedangkan luas daratan Indonesia sekitar 1.922.570 km2.
Batas wilayah Indonesia:
-
Sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, Selat Malaka, Laut Cina Selatan,
dan Samudra Pasifik, serta berbatasan darat dengan Malaysia Timur di
Kalimantan.
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, Timor Leste, Laut Timor, dan Laut Arafuru.
-
Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nuginie dan Samudra Pasifik.
-
Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
3. Bentang Alam, Flora dan
Fauna Indonesia
Indonesia dilihat dari
letak geologisnya merupakan
negara pegunungan, yang terletak di pertemuan Pegunungan Sirkum Mediterania dan Pegunungan Muda
Sirkum Pasifik. Hal ini menyebabkan
banyaknya gunung berapi dan juga pusat gempa di Indonesia. Akibat dari
banyaknya aktivitas vulkanisme tersebut, maka di Indonesia banyak ditemukan sumber daya bahan
galian, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, timah dan lain-lain
yang bisa sangat bermanfaat secara ekonomi.
Barisan pegunungan Sirkum
Mediterania membentang dari pegunungan di Asia Selatan ke Sumatera, Jawa, Nusa
Tenggara, dan Maluku. Sedang barisan pegunungan Sirkum Pasifik membentang
melalui Jepang, Taiwan, dan Filipina. Dari Filipina, rangkaian pegunungan
tersebut ada yang bersambung ke Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Barisan pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik bertemu di daerah
Maluku, tepatnya di Laut Banda (Indonesia).
Selain itu Indonesia terbagi ke dalam tiga
daerah, yaitu:
a. Dangkalan Sunda meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
pulau-pulau kecil diseputarnya. Sedang untuk perairannya terdiri dari Selat
Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa.
b. Dangkalan Laut Dalam meliputi Sulawesi
dan pulau-pulau disekitarnya, sedang perairannya meliputi Selat Makassar, Laut
Sulawesi, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Flores, Selat Bali dan Laut Banda.
c.
Dangkalan Sahul meliputi Kep.
Aru, Pulau Irian, dan pulau-pulau disekitarnya, sedang perairannya yaitu Laut
Arafuru.
Dengan terbaginya wilayah tersebut
menyebabkan jenis flora dan fauna terbagi menjadi 3 macam tipe, yaitu: tipe
Asiatis, tipe peralihan dan tipe Australiatis.
a. Flora, jenis flora di Indonesia sangat
tergantung curah hujan di daerah tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
berbagai jenis flora, antara lain adalah keadaan tanah, relief, dan iklim.
Berdasarkan kondisi iklim, relief dan kesuburan tanah tersebut hutan di
Indonesia dibedakan menjadi:
1. Hutan hujan tropis; Hutan ini memiliki
ciri-ciri seperti berdaun lebar, selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm, dan
pohon-pohon memanjat. Contohnya: hutan di Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat,
Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.
2. Hutan musiman; Hutan ini memiliki
ciri-ciri seperti pohonnya lebih jarang dengan ketinggian 12-35 m, daunnya pada
musim kemarau meranggas. Contohnya hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3. Hutan Sabana; Padang rumput dan
diselingi oleh pohon perdu. Contoh: di Baluran Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur,
Nusa Tenggara Barat.
4. Hutan Bakau; Hutan yang tumbuh di
pantai berlumpur dengan tumbuhan mangrove. Contohnya di pantai utara Jawa,
pantai timur Sumatera, Riau.
b. Fauna; Tipe fauna di Indonesia dibedakan menjadi:
1. Tipe Asiatis; Tipe ini berada di
Dangkalan Sunda yang meliputi: Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali.
Contohnya: harimau,
gajah, orang utan, tapir, siamang, badak, banteng.
2. Tipe Australis; Tipe ini berada di
Dangkalan Sahul yang meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau di dangkalan Sahul.
Contohnya: Kasuari,
kanguru, berbagai jenis burung betet, nuri, kakatua.
3. Tipe Peralihan; Tipe ini berada di
antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul, yang meliputi Pulau Sulawesi dan
Maluku. Contohnya: komodo, anoa, maleo, kuskus, burung rangkok.
Jenis flora dan fauna tipe Asiatis
dengan tipe peralihan dipisahkan oleh garis Wallace. Sedangkan jenis flora dan
fauna tipe peralihan dengan tipe Australis dipisahkan oleh garis Webber.
B. Kondisi Demografis Indonesia
Indonesia memiliki jumlah penduduk
sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah sehingga
diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga
mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah
terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan
luas sebesar New York.
1. Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2010 adalah sebanyak 237 641 326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat
tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118 320 256 jiwa (49,79 persen) dan di
daerah perdesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen). Penyebaran
penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera yang luasnya 25,2
persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk,
Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang
luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9
persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni
oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5
persen penduduk.
2. Seks Rasio
Seks rasio adalah perbandingan
antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah
atau negara pada suatu waktu tertentu. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010,
penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 119.630.913 jiwa dan perempuan sebanyak
118.010.413 jiwa. Seks rasio adalah 101, berarti terdapat 101 laki-laki untuk
setiap 100 perempuan. Seks rasio menurut provinsi, yang terendah adalah 94 di
Provinsi NTB dan tertinggi adalah 113 di Provinsi Papua. Seks rasio nasional
pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima
tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 93 sampai dengan 109, dan umur 65+
sebesar 81.
3. Agama
Pemerintah Indonesia hanya mengakui enam
agama resmi: Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Menurut sensus penduduk tahun 2010, 87,18% dari
237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,91% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha dan 0,05%Khonghucu.
4. Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional di
Indonesia. Selain bahasa nasional, masyarakat Indonesia setidaknya juga
menguasai satu bahasa daerah, dan seringkali bahasa ibu mereka adalah bahasa daerah tersebut, sedangkan bahasa
Indonesia menjadi bahasa kedua mereka. Menurut Ethnologue, ada 737 bahasa yang masih hidup di Indonesia dan
bahasa daerah yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah bahasa Jawa.
Jumlah pengguna bahasa sehari-hari
di Indonesia menurut sensus 2010 sebagai berikut:
Bahasa
|
Populasi
|
Persentase
|
68.044.660
|
31,79
|
|
42.682.566
|
19,94
|
|
32.412.752
|
14,4
|
|
7.901.386
|
3,69
|
|
7.743.533
|
3,62
|
|
4.232.226
|
1,98
|
|
3.651.626
|
1,71
|
|
3.510.249
|
1,64
|
|
3.371.049
|
1,57
|
|
3.318.360
|
1,55
|
|
3.086.721
|
1,44
|
|
2.691.127
|
1,26
|
|
2.550.055
|
1,19
|
|
2.244.648
|
1,05
|
|
2.181.769
|
1,02
|
|
5. Pendidikan
Setiap warga negara yang berusia
tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6
UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun
yang belum/tidak sekolah sebesar 2,51 persen dan yang tidak sekolah lagi
sebesar 6,04 persen.[1]
Ukuran/indikator untuk melihat
kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terkait pendidikan antara lain
pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil
SP2010, persentase penduduk 5 tahun ke atas berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat
sebesar 40,93 persen. Ini menunjukkan kualitas SDM menurut tingkat pendidikan
formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar
92,37 persen yang berarti setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 92
orang yang melek huruf. Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan
menulis huruf latin atau huruf lainnya.
C. Etnografi
Ilmu tentang Indonesia secara
sistematis telah dimulai dengan terbitnya karya-karya dari J.J de Hollander dan
P.J. Veth yang disebut dengan ilmu tentang Daerah van Netherlandsch-India.
Mereka telah berhasil mengintegrasikan semua data geografi maupun etnografi
yang telah dikumpulkan para pelancong ke Indonesia pada masa silam ke dalam
suatu buku teks yang berjudul Inleiding bij de Beoefening de Land – en
Volkenkunde van Nederlandsch Oos – Indiel (Buku teks untuk penelitian
tentang Geografi dan Etnografi India Belanda) (Danandjaja, 1986: 2).
Tokoh lain dalam perkembangan
etnografi Indonesia pada abad 19 adalah G.A. Wilken. Wilken telah berhasil memisahkan
etnologi Indonesia dari ilmu induknya, Land en Volkenkunde van Nederlandsch
– Indie, dengan jalan memberi dasar teori yang dilandasi oleh pemikiran
evolusi unilineal. Karena itu Wilken sering mengutip pendapat para pengarang
aliran evolusionisme seperti McLennan, JJ Bachoffen, J. Lubbock, dan G. Teulon.
Berhubung masa itu Indonesia masih merupakan jajahan Belanda, maka penelitian
antropologi kebanyakan bersifat terapan, karena dikembangkan untuk memberi
bahan penting bagi pemerintah kolonial untuk kepentingan politik penjajahan
Belanda.
Setelah Perang Dunia II, karena
Indonesia telah merdeka, para ahli Indologi Belanda tidak lagi mendapat
kesempatan berada dekat dengan penduduk Indonesia. Bahkan pada tahun 1957-1958
berhubung buruknya hubungan politik Indonesia dan Belanda dalam masalah Irian
Jaya, kebanyakan sarjana Belanda meninggalkan Indonesia. Kekosongan ini memaksa
timbulnya sarjana-sarjana ilmu sosial dari Indonesia sendiri. Mereka itu
sebagian telah memperoleh pendidikan di Belanda, dan sebagian lagi di Amerika
Serikat. Mereka itu telah dipacu untuk mengajar, mengadakan penelitian serta
mengembangkan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Kekosongan juga diisi oleh para
sarjana Amerika Serikat. Minat terhadap Indonesia merupakan sebagian perhatian
sarjana AS terhadap keadaan negara-negara Asia Tenggara setelah PD II.
Misalnya, di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang mempunyai
tujuan untuk mempelajari masalah Internasional setelah PD II, dilihat dari
aspek-aspek kebudayaan, ekonomi, dan politik. Di Indonesia proyek yang paling
terkenal adalah kajian tentang Mojokuto, nama samaran untuk kota Pare, Jawa
Timur. Mereka itu adalah Cliffort Geertz menulis tentang religi, Hildred Geertz
menulis tentang kekerabatan, E.L. Ryan menulis tentang orientasi nilai budaya
orang Indonesia keturunan Cina, A.C. Dewey menulis tentang ekonomi pasar, dan
R.R. Jay menulis tentang politik lokal. Selain itu di Cornel University juga
mempunyai program Asia Tenggara yang merupakan bagian dari jurusan kajian Timur
Jauh. Sebagai bagian terpenting dari program tersebut adalah Modern
Indonesian Project.
Pada masa-masa berikutnya,
perkembangan karya etnografi khususnya, dan antropologi umumnya di Indonesia
lebih banyak dilakukan dan ditentukan oleh para sarjana Indonesia sendiri,
meskipun tentu masih ada sarjana asing yang melakukan penelitian tentang
Indonesia.
Tidak mudah untuk mengetahui berapa
jumlah yang pasti karya etnografi mengenai Indonesia hingga saat ini, tetapi
dari banyaknya bibliografi yang pernah disusun para ahli setidaknya
mengidikasikan bahwa barangkali telah ada ribuan karya etografi yang
pernah dibuat mengenai Indonesia sejak abad 16, dan ini juga menunjukkan bahwa
Indonesia yang wilayahnya sedemikian luas dengan kebhinekaannya merupakan lahan
yang potensial untuk digarap dalam hal penulisan karya etnografi.
Indonesia merupakan sebuah negara
besar, bila dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke. Sebagai sebuah negara yang terdiri dari sekitar 17.000
pulau, Indonesia juga merupakan negara majemuk. Kemajemukan ini telah
digolong-golongkan ke sejumlah kategori dengan kriteria tertentu oleh para
ahli. Macam-macam kategori itu didasarkan, misalnya pada besar kecilnya
populasi pendukung budaya suku bangsa itu (Suparlan, 1979); kategori adat atau
19 lingkaran hukum adat (Vollenhoven, 1918); kategori penutur bahasa termasuk
dialeknya (Masinambow, 1987; Silzer, 1991); kategori masyarakat yang ada di
pulau Jawa dan di luar Jawa (Geertz, 1971); kategori berdasarkan tipe-tipe
sosial budaya, yang menyangkut adaptasi ekologis, sistem dasar kemasyarakatan,
dan gelombang pengaruh luar (Geertz, 1967; Koentjaraningrat, 1983), dan
lain-lain (lihat Melalatoa, 1997: 250).
Klasifikasi lain tentang kemajemukan
secara lebih mendasar dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu secara
horisontal dan secara vertikal. Secara horisontal, negara Indonesia terdiri
dari sekitar 300 suku bangsa, aneka ragam agama dan kepercayaan, bahasa, serta
keragaman dalam ras. Sedangkan secara vertikal, terlihat adanya
pelapisan-pelapisan sosial dalam masyarakat yang didasarkan atas berbagai
faktor misalnya, misalnya pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, dan sebagainya
(Geertz, 1994: 75-102). Faktor kemajemukan horisontal merupakan faktor yang
diterima seseorang (sebagian besar) sebagai warisan (ascribed factors). Sedangkan
faktor-faktor kemajemukan vertikal lebih banyak diperoleh dari hasil usahanya
sendiri (achievement factors) (Pelly, 1997).
Sementara itu Geertz (1963)
berdasarkan tipologi ekosistemnya mencoba menyederhanakan aneka ragam
kebudayaan yang berkembang di Indonesia ke dalam dua tipe, yaitu kebudayaan
yang berkembang di “Indonesia dalam” (Jawa dan Bali) dan kebudayaan yang
berkembang di “Indonesia Luar”, yaitu pulau-pulau luar Jawa dan Bali.
Kemajemukan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia sering dipandang sebagai sesuatu yang membanggakan. Kita
sering bangga akan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, yang melambangkan sifat
aneka warna bangsa kita tetapi tetap satu. Hidred Geertz (1981) misalnya mengatakan
bahwa ciri khas struktural Indonesia yang paling penting justru terletak pada
perbedaan nilai, pandangan, dan kemampuan bentuk-bentuk sosialnya untuk
menyesuaikan diri. Faktort-faktor ini pulalah yang memberikan kepada masyarakat
itu sebagai keseluruhan kekuatan dan ketahanan yang besar.
Namun demikian masyarakat yang
majemuk, baik dari segi agama, etnis, budaya maupun adat-istiadat, secara
alamiah juga mengandung benih-benih pertikaian. Kemajemukan sosial
merupakan faktor potensial dalam membangkitkan konflik di tengah masyarakat.
Konflik-konflik sosial yang bersumber dari agama misalnya, seringkali mewarnai
kehidupan masyarakat, tetapi sebenarnya bukan semata-mata karena agama itu
sendiri. Konflik dapat terjadi karena adanya kepentingan golongan tertentu.
Selain itu tentunya ada berbagai faktor lain yang bisa menjadi pemicu
terjadinya konflik, termasuk konflik berkaitan dengan kepentingan politik, yang
makin marak terjadi belakangan ini.
Koentjaraningrat (1982: 345)
mengemukakan usaha untuk mempersatukan penduduk Indonesia yang majemuk paling
sedikit menyangkut empat masalah yang masing-masing mempunyai dasar serta
lokasi berbeda dan karena itu memerlukan kebijaksanaan yang berbeda pula.
Keempat masalah tersebut adalah: (1) masalah mempersatukan aneka warna suku
bangsa, (2) masalah hubungan antar umat beragama, (3) masalah hubungan
mayoritas-minoritas, (4) masalah integrasi kebudayaan Papua dengan kebudayaan
Indonesia lainnya.
D. Sosial Budaya Indonesia
Secara spesifik keadaan sosial budaya
Indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia kurang lebih sudah di
atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada bagian ini
akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam garis besar. Kesatuan
politis Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 6000 buah pulau yang
terhuni dari jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan
bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional belum tentu sudah
tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian besar bermukim
di pedesaan. Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang bermukim di daerah urban.
Indonesia sudah tentu bukan hanya Jawa dan Bali saja, karena kenyataan Jawa
mencakup 8% penduduk urban. Sementara itu bahasa Indonesia masih dapat
dikatakan sebagai “bahasa bagi kaum terdidik/sekolah
Demikianlah, Indonesia sebagai
sebuah “nation state” yang menurut Benedict Anderson merupakan sebuah
imajinasi. Kenyataan di dalam “nation state” terdapat komunitas dalam
kemajemukan (heterogeneity), perbedaan (diversity). Dengan demikian bahasa
Indonesia merupakan suatu pengertian tanda budaya yang didalamnya penuh dengan
perbedaan (hibriditas). Hampir sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di
daerah “rural” sehingga budaya heterogen pedesaan sangat mewarnai pola tutur
bahasa Indonesia. Kenyataan menunjukkan tidak semua masyarakat Indonesia hidup
di daerah industri dan berperan sebagai masyarakat industrial, masyarakat
informatif, dan bagian dari masyarakat global. Di sebaran pulau-pulau Indonesia
masih ditemui kebudayaan “hunting and gathering” yang terdapat secara terbatas
di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan beberapa pulau kecil lain yang kira-kira
berjumlah 1-2 juta dengan pola hidup langsung dari alam. Hampir semua pula di
Indonesia masih banyak kebudayaan masyarakat bercorak agraris, baik dengan
bercocok tanam yang berpindah-pindah, pertanian tadah hujan, pertanian irigasi
sawah, perkebunan dan pertanian mekanis. Oleh karena unsur budaya agraris masih
mendominasi masyarakat Indonesia, maka masih dijumpai masyarakat dengan akar
primordialisme yang kuat serta kebiasaan feodal. Hal ini turut mengkondisikan
warna kebudayaan Indonesia serta masyarakat dalam bertutur dalam bahasa
Indonesia. Terlebih-lebih kondisi sekarang, saat politik memberi kesempatan
desentralisasi dan hak otonom, maka semangat primordialisme dapat muncul dalam
berbagai aspek salah satunya dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Oleh sebab itulah dalam memahami
Sosial Budaya dan psikologi masyarakat Indonesia yang nantinya berimplikasi pada
tindak tutur berbahasa Indonesia, paling tidak dalam pendekatan silang budaya
memperhatikan tiga hal yaitu (a) masyarakat dalam perspektif agama, (b)
perspektif spiritual, dan (c) perspektif budaya. Dari perspektif agama,
masyarakat Indonesia dalam berperilaku menyelaraskan diri dengan tatanan yang
diyakini berasal dari Tuhan, perspektif spiritual merujuk pada pengembangan
potensi-potensi internal diri manusia dalam aktualisasi yang selaras dengan
hukum non materi, dan perspektif budaya yang merujuk pada tradisi penghayatan
dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun sebuah kehidupan yang
comfort baik secara individu maupun kolektif. Dalam konteks perubahan social
sekarang masyarakat Indonesia dalam sekat pluralisme terakomodasi secara otomatis
dalam civics responsibility, social economics responsibilities, dan personal
responsibility.
2. MALAYSIA
A. Kondisi Geografis Malaysia
Malaysia memiliki jumlah penduduk
sekitar 27 juta jiwa yang menempatkannya dalam peringkat ke-43 negara berpenduduk
terbanyak di dunia.Luas wilayah daratannya berada di peringkat ke-66 dengan
320.000 kilometer persegi. Jumlah penduduk tersebut sama dengan jumlah
penduduknya Venezuela maupun Arab Saudi, dan luas wilayah keseluruhannya
sebanding dengan New Mexico, Vietnam dan Norwegia.
Kawasan Malaysia terpisah oleh Laut
China Selatan.Kedua kawasan tersebut memiliki bentuk muka bumi yang identik,
yakni dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi.Puncak
tertingginya yakni Gunung Kinabalu yang memiliki ketinggian mencapai 4.094
meter diatas permukaan laut, dan berada di Sabah.Iklim lokaknya khatulistiwa
yang dicirikan oleh adanya Angin Muson Barat Daya yang terjadi pada April –
Oktober dan Timur Lautnya terjadi Oktober – Februari.
Malaysia memiliki kawasan yang
disebut sebagai tanjuing paling selatan di Asia yang disebut Tanjung Piai.Juga
terdapat Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan penting dunia yang
terletak diantara Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Selain memiliki kota utama
Kuala Lumpur, Malaysia juga memiliki kota-kota penting lainnya yakni Ipoh,
George Town, Kinabalu, Alor Star, Johor Bahru, Kuching, dan juga Petaling Jaya.
Geografis :
Secara geografis wilayah Malaysia terletak
di semenanjung Malaya.
Utara
: -Thailand -Laut Cina Selatan
Selatan : -Selat
Johor –Indonesia
Timur : -Laut
Sulawesi -Laut Sulu
Barat :
-Selat Malaka
Astronomis: 0,50 LU – 70
LS dan 1000 BT - 119,50
BT dengan luas negara 330.434 km2
Sumber Daya Alam :
Sumber daya alam yang menjadi
andalan Malaysia seperti bidang pertanian, pertambangan dan kehutanan.Malaysia
memiliki komoditas unggulan ekspornya yang terdiri dari minyak sawit, karet,
kakao, lada, nenas, dan juga tembakau.Bahkan minyak sawit merupakan pembangkit
utama perdagangan internasional Malaysia.Malaysia yang memiliki kawasan 59%-nya
hutan tahu betul bagaimana memanfaatkan kelebihannya tersebut.
3. Sejumlah
wilayah yang dinilai potensial kemudian diperlakukan sebagai hutan produksi.
Pemerintahpun tak segan dalam mengimplementasikan komitmennya untuk pengayaan
tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan dibawah kondisi hutan alami
dan disela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk
semakin memproduktifkan hutan, spesies damar yang cepat tumbuh semisal tembaga.
B. Keadaan Demografis Malaysia
Tak ubahnya Indonesia, Malaysia juga
merupakan negara yang multikulturalistik.Didalamnya terdapat banyak kelompok
suku, agama, budaya dan lainnya. Suku Melayu merupakan ras terbesar yang
mendiami Jiran tersebut dengan jumlahnya mencapai 10,4%. Secara definitif,
dalam Konstitusi Malaysia orang Melayu itu Muslim, memakai bahasa Melayu dalam
kesehariannya dan menjalankan adat-istiadat Melayu.
Oleh
karenanya, Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu
bisa dipandang sebagai Melayu dan tentunya memiliki hak yang sama ketika
berhadapan dengan hak istimewa Melayu. Sementara bumiputera non-Melayu menjadi
kelompok dominan yang meninggali kawasan Sarawak, dan mendekati 60% penduduk di
Sabah.Kelompok ini terbagi dalam banyak sekali kumpulan ras namun memiliki
kesamaan budata umum.
Sementara
23,7% penduduknya ialah Tionghoa-Malaysia, kemudian kelompok lainnya
India-Malaysia hanya berjumlah 7,1%. Sebagian besar kelompok India-Malaysia
ialah Tamil sekitar 85%, sekalipun kelompok lainnya juga ada: Punjab, Gujarat,
dan Malayalam. Selain itu, ada juga penduduk Malaysia lainnya yang berdarah
campuranThailand, Indonesia dan juga Timur Tengah.Minoritas lainnya ada
keturunan dari Eropa dan Eurasia yang juga meninggali Malaysia.
Ketersebaran
penduduk di Malaysia begitu tidak merata, dimana sekitar 17 juta penduduknya
menetap di Malaysia Barat, sedangkan sisanya sekitar 7 juta menetap di Malaysia
Timur.Pertumbuhan industri yang padat tenaga kerja, menjadikan Malaysia memiliki
sekitar 10-20% pekerja imigran yang diimpor dari berbagai negara, termasuk
Indonesia.Ada setidaknya satu juta pekerja legal di Malaysia.
C. Etnografi
Malaysia terdiri dari 13 buah negeri
dan tiga Wilayah Persekutuan; sembilan dari negeri-negeri di Semenanjung
Malaysia adalah dibawah pemerintahan Raja-Raja Melayu (Sultan). Pemerintahan
Raja Berperlembagaan diketuai oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong
yang dilantik di antara sembilan orang Raja-Raja Melayu mengikut susunan setiap
lima tahun.
Malaysia mengamalkan Sistem
Demokrasi Berparlimen yang diselenggarakan oleh Jemaah Menteri diketuai oleh
Perdana Menteri. Pilihan raya Umum diadakan setiap lima tahun sekali. Parti
yang memerintah sekarang, Parti Barisan Nasional (National Front) merupakan
parti campuran terdiri dari beberapa parti politik yang mewakili berbagai
kumpulan etnik.
D. Sosial Budaya Malaysia
Penduduk
Malaysia terdiri dari pelbagai bangsa. Jumlah penduduk anggaran tahun 2003
ialah 25.04 juta, yang terdiri dari kaum Melayu 61%, kaum Cina 30%, kaum India
8% dan yang lain-lain 1%. Terdapat juga orang Asli, Eropah dan Serani.
Malaysia
sebuah negara yang penduduknya terdiri dari pelbagai kebudayaan. Kebudayaan
Kebangsaan Malaysia adalah berasaskan kebudayaan orang-orang Melayu sebagai
rakyat asal rantau ini. Kebudayaan Melayu itu sendiri berteraskan ajaran agama
Islam. Kebudayaan orang Melayu mengutamakan nilai-nilai sopan-santun,
kesederhanaan, keindahan dan keharmonian hidup antara ahli-ahli keluarga, jiran
tetangga dan masyarakat. Sikap tolak ansur antara kaum juga menjadi pegangan.
Semua bentuk kebudayaan serta agama-agama lain adalah sentiasa dihormati.
Sambutan hari-hari perayaan seperti Hari Raya, Tahun Baru Cina, Thaipusam,
Krismas, Gawai dan lain-lain dianggap sebagai perayaan penting.
Agama
Malaysia
terdiri dari penduduknya yang berbagai keturunan dan menganuti berbagai agama,
khususnya agama Islam, Buddha, Hindu, Tao dan Nasrani (Kristian), di samping
lain-lain sistem kepercayaan yang diamalkan oleh berbagai kumpulan etnik yang
terdapat di negara ini. Di bawah Perlembagaan Persekutuan, Islam adalah agama
rasmi di Malaysia, sementara agama-agama lain boleh diamalkan dengan aman dan
bebas.
- Islam
Bagi umat Islam, tiga perayaan utama
diraikan, iaitu Hari Raya Puasa (Aidilfitri), Hari Raya Haji (Aidiladha) dan
Maulidul Rasul. Hari Raya Puasa diraikan bagi menandakan berakhirnya sebulan
berpuasa pada bulan Ramadan. Hari Raya Haji (Aidiladha) dirayakan pada hari
ke-10 bulan Zulhijjah (bulan Islam) ketika umat Islam yang mengerjakan ibadat
Haji di Mekah berada di peringkat akhir ibadah mereka. Pada pagi hari tersebut
umat Islam menunaikan sembahyang Hari Raya Aidiladha di masjid-masjid. Mereka
yang berkemampuan akan mengerjakan ibadat korban. Perayaan Maulidur Rasul pada
bulan Rabiulawal, dirayakan bagi memperingati perjuangan Nabi Muhammad s.a.w.
Acara-acara seperti perhimpunan, syarahan dan bacaan berzanji biasanya
diadakan.
- China
Rakyat Malaysia berketurunan Cina
merayakan Tahun Baru Cina pada hari pertama di dalam bulan pertama kalendar
Cina pada bulan Januari atau Februari setiap tahun. Perayaan bermula dengan
kaum keluarga berkumpul untuk makan malam bersama. Perayaan ini berlanjutan
selama 15 hari hingga hari Chap Goh Mei yang dirayakan pada malam ke-15.
Seperti biasa di perayaan ini, pemberian bungkusan merah "angpow"
memeriahkan lagi suasana, terutama kepada kanak-kanak. Selain itu, terdapat
juga perayaan Kuih Bulan yang ada kaitannya dengan legenda bidadari dari bulan
lapan kalendar Cina. Kuih-kuih bulan dan tanglung-tanglung adalah ciri-ciri
utama perayaan tersebut.
- Hindu
Bagi penganut agama Hindu, Deepavali
atau perayaan Cahaya pada bulan Aippasi mengikut kalendar keturunan Tamil
(OktoberNovember) merupakan masa untuk kaum keluarga dan sanak-saudara
bergembira. la menandakan kemenangan, kecerahan mengatasi kegelapan, kebaikan
mengatasi kejahatan, kebijaksanaan mengatasi kejahilan. Perayaan bermula dengan
upacara sembahyang dan diikuti dengan kunjungan ke rumah sanak saudara. Di waktu
malam, pelita-pelita dipasang untuk memeriahkan lagi perayaan.
Bahasa
Resmi
Bahasa resmi yang digunakan di
negara ini ialah Bahasa Malaysia (Bahasa Melayu) namun, bahasa-bahasa berbagai
kaum dan suku kaum yang lain adalah bebas digunakan seperti bahasa Cina dan
Tamil. Bahasa Inggeris merupakan bahasa kedua dan digunakan dengan meluasnya di
bidang-bidang perdagangan dan perindustrian. Kerajaan juga telah menggalakkan
pekerja hotel dan ahli-ahli perniagaan yang berkaitan dengan sektor pelancongan
dan perhotelan supaya mempelajari lain-lain bahasa antarabangsa.
Festival
Dan Perayaan
Masyarakat majmuk menjadikan
kebudayaan negara ini lebih berwarna-warni. Penduduknya yang berbilang kaum
menyambut pelbagai perayaan sepanjang tahun. Di negara ini, musim perayaan adalah
masa untuk bergembira dan menjalin persahabatan serta muhibah antara kaum.
Setiap kali perayaan, semua rakyat tanpa mengira keturunan, turut serta
memeriahkan suasana dengan kunjung-mengunjungi antara satu sama lain. Oleh itu,
upacara 'rumah terbuka' adalah satu suasana yang tidak asing lagi di hari-hari
perayaan.
3. SINGAPORE
Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometres
(85 mil) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini
terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dariKepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan.
Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran
penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan
Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
A. Kondisi Geografis Singapore
Singapura
terdiri dari 63 pulau, termasuk daratan Singapura. Pulau
utama sering disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi disebut Pulau Ujong (Melayu: berarti pulau
di ujung daratan (semenanjung)). Terdapat dua
jembatan buatan menuju Johor, Malaysia: Johor–Singapore Causeway di utara,
dan Tuas Second Link di
barat. Pulau
Jurong, Pulau Tekong, Pulau Ubin dan Pulau Sentosa adalah
yang terbesar dari beberapa pulau kecil di Singapura. Titik alami tertinggi
adalah Bukit
Timah Hill dengan tinggi 166 m (545 ft).
Singapura
memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan
tanah diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan
Singapura meluas dari 5,815 km2 (2,245.2 sq mi)
pada 1960-an menjadi 704 km2 (271.8 sq mi) pada
hari ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km2 (38.6 sq mi)
pada 2030. Proyek ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan
melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna,
contohnya Pulau Jurong.
Iklim
Dalam
sistem klasifikasi iklim Köppen, Singapura
memiliki iklim tropik khatulistiwa tanpa
musim yang nyata berbeda, kesamaan suhu, kelembapan tinggi, dan curah hujan
yang melimpah. Suhu berkisar antara 22 to 34 °C (71.6 to 93.2 °F).
Rata-rata kelembapan relatifberkisar antara
90% di pagi hari dan 60% di sore hari. Pada cuaca hujan yang berkepanjangan,
kelembapan relatif dapat mencapai 100%. Suhu terendah dan tertinggi
yang tercatat dalam sejarah maritim Singapura adalah 19.4 °C
(66.9 °F) dan 35.8 °C (96.4 °F).
Bulan Mei dan
Juni merupakan bulan terpanas, sedangkan November dan Desember merupakan
musim muson basah. Dari
bulan Agustus hingga Oktober, seringkali terdapat kabut, terkadang cukup
mengganggu hingga pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan kepada publik,
hal ini disebabkan oleh kebakaran semak-belukar di negara tetangganya, Indonesia. Singapura
tidak menggunakan waktu musim panas atau perubahan zona waktu musim panas.
Jarak waktu hari hampir sama sepanjang tahun dikarenakan letak Singapura yang
berdekatan dengan garis khatulistiwa.
Sekitar 23%
daratan Singapura terdiri dari hutan dan cagar alam. Urbanisasi telah
menghapus banyak daerah yang dulunya merupakan hutan hujan utama,
tinggal menyisakan wilayah utama di daerah Bukit Timah Nature Reserve. Berbagai
taman telah dijaga, seperti Singapore Botanic Gardens.
B. Keadaan Demografis Singapore
Populasi
Jumlah penduduk Singapura memiliki persentase warga asing
tertinggi keenam di dunia. Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing
dan mereka membentuk 50% sektor jasa di negara itu. Kebanyakan berasal
dari Cina, Malaysia, Filipina,
Amerika Utara, TImur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini
merupakan yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Menurut
statistik pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada 2009 sebanyak
4,99 juta jiwa, 3,73 juta jiwa di antaranya merupakan warga negara dan penduduk tetap
Singapura (disebut "Singapore Residents"). Jumlah
warga negara pada tahun 2009 adalah 3,2 juta jiwa. Berbagai kelompok
bahasa Cina membentuk 74,2% dari penduduk
Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%,
sementara Eurasia, Arab dan kelompok lain membentuk 3,2%
dari populasi Singapura.
Pada 2008, tingkat kelahiran total hanya 1,28 anak setiap
wanita, terendah ketiga di dunia dan di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk
mengganti populasi pada masa depan. Tahun 2008, 39.826 bayi lahir,
dibandingkan dengan 37.600 bayi pada 2005. Jumlah ini belum cukup untuk
mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah
mendorong warga asing untuk pindah ke Singapura. Jumlah besar imigran ini telah
mencegah populasi Singapura berkurang.
Menurut statistik terbaru tahun 2010, tingkat kelahiran
total penduduk Singapura mencapai tingkat 1,22 pada 2009. Tingkat kelahiran
total penduduk Cina Singapura adalah 1,08, diikuti India 1,14 dan Melayu 1,82.
Ringkat kelahiran Melayu Singapura ~70% lebih tinggi dari Cina dan India
Singapura.
C. Etnografi dan Sosial Budaya Singapore
Orang Melayu Singapura, sementara menjadi penduduk asli
pada Singapura, kini mendirikan hanya 13.4% dari penduduk negara ini, seperti
diasaskan pada takrifan lebih luas "bangsa Melayu" daripada
yang lebih khusus "kumpulan etnik
Melayu". Ini oleh kerana kemasukan ramai-ramai pendatang
Cina, yang datang ke Singapura di sepanjang 200 tahun yang lalu. Keputusan
adalah bahawa orang Cina kini adalah kumpulan etnik majoriti di Singapura,
terdiri lebih kurang 74.1% dari penduduk negara.
Agama
Buddha adalah
agama yang mendominasi Singapura, dengan 33% dari penduduk negara
ini menyatakan diri sebagai penganut agama tersebut pada sensus terakhir.
Vihara dan pusat Dharma dari tiga tradisi besar Buddha (Theravada, Mahayana dan Vajrayana) dapat
ditemukan di Singapura. Kebanyakan penganut Buddha di Singapura beretnis Tionghoa
dan menganut tradisi Mahayana.
Mahayana Cina merupakan bentuk Buddha yang paling dominan
di Singapura dengan misionaris dari Taiwan dan Cina selama beberapa dasawarsa.
Tetapi, Buddha TheravadaThailand mulai
populer di antara masyarakat (tidak termasuk Cina) dalam dasawarsa
terakhir. Soka Gakkai International, sebuah
organisasi Buddha Jepang, dipraktikkan oleh banyak orang di Singapura,
kebanyakan di antaranya keturunan Cina. Buddha Tibet juga
perlahan-lahan masuk ke negara ini dalam beberapa tahun terakhir.
Pendidikan
Bahasa Inggris adalah bahasa pengajar di seluruh sekolah
di Singapura.Siswa masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun dan melanjutkan
pendidikan selama enam tahun, pada akhir masa pendidikan mereka menjalani Primary School
Leaving Examination (PSLE). Ada empat pelajaran di
sekolah dasar, yaitu bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Semua
pelajaran diajarkan dan diujikan dalam bahasa Inggris kecuali "bahasa
ibu" yang diajarkan dan diujikan dalam bahasa Melayu, Mandarin (Cina) atau
Tamil. Sementara "bahasa ibu" merujuk pada bahasa utama secara
internasional, dalam sistem pendidikan Singapura sebutan ini digunakan untuk
merujuk pada bahasa kedua atau tambahan karena bahasa Inggris adalah bahasa
utama. Sekolah dasar negeri tidak membebankan biaya sekolah, tetapi bisa saja
muncul biaya tak terduga.
Setelah sekolah dasar, siswa masuk ke sekolah menengah
selama empat hingga lima tahun. Ada banyak pelajaran yang ditawarkan di sekolah
menengah, termasuk bahasa Inggris, bahasa ibu, geografi, sejarah, matematika
dasar, matematika tingkat atas, kimia, fisika, biologi, bahasa Perancis dan
bahasa Jepang.
Bahasa
Pemerintah Singapura mengakui
empat bahasa resmi: Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil. Bahasa Inggris adalah
bahasa paling dominan di Singapura, tidak seperti negara
tetangganya, Malaysia dan Indonesia, tempat bahasa Melayu menjadi
bahasa dominan. Bentuk bahasa Inggris yang dipertuturkan di Singapura
beragam mulai dari Inggris Standar hingga
bahasa kreol yang dikenal
sebagai Singlish. Di antara warga Singapura, bahasa
Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak. Jumlah ini diikuti oleh bahasa Mandarin, Melayu
dan Tamil. Pengejaan
dan kosakata yang digunakan berasal dari bahasa Inggris Britania, dengan
beberapa pengecualian, misalnya penggunaan "pants" (Amerika Serikat)
menggantikan "trousers" (Britania Raya). Penggunaan bahasa
Inggris meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa
utama dalam sistem pendidikan negara
ini. Di sekolah, anak-anak diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan satu
dari tiga bahasa resmi lain sebagai bahasa ibu. Pada
1987, bahasa Inggris diumumkan sebagai bahasa utama resmi dalam sistem
pendidikan Singapura.
Bahasa
Melayu adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan
historis, dan secara umum dipertuturkan oleh masyarakat Melayu Singapura. Bahasa Melayu
digunakan pada lagu kebangsaan "Majulah
Singapura" dan cetakan koin. Tetapi, sekitar 85% warga
Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu.
Bahasa Mandarin juga
dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat
kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya
di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya.
Bahasa
Tamil dipertuturkan oleh sekitar 60% masyarakat India Singapura atau 5%
dari seluruh penduduk Singapura. Bahasa India seperti Malayalam, Telugu dan Hindi juga
dipertuturkan oleh sekelompok kecil masyarakat India di Singapura.
Karena keragaman penduduk dan latar imigrannya, budaya
Singapura sering disebut sebagai campuran dari budaya Britania, Melayu, Cina,
India dan Peranakan. Warga asing
juga membentuk 42% penduduk Singapura dan memainkan peran penting dalam
memengaruhi budaya Singapura.
Masakan
Makan-makan dan belanja sudah menjadi hiburan nasional
warga Singapura. Masakan
Singapura adalah contoh dari keberagaman dan difusi budaya negara ini; dengan
pengaruh dari Britania, Cina, India, Melayu, Tamil, dan Indonesia. Masakan umum
Singapura yaitu sate, nasi lemak, kepiting pedas dan nasi ayam Hainan.
Media
MediaCorp, perusahaan
media milik negara, mengoperasikan ketujuh saluran televisi terestrial lokal
yang gratis dan 14 saluran radio. Semua stasiun radio dan televisi adalah badan
usaha milik negara. Stasiun radio dioperasikan oleh MediaCorp, kecuali empat
stasiun yang dioperasikan SAFRA Radio dan SPH UnionWorks. Layanan
televisi IPTV dan kabel berbayar dimiliki oleh StarHub dan SingTel. Kepemilikan
pribadi terhadap parabola satelit yang mampu menyalurkan konten televisi tanpa
sensor dari luar negeri dianggap ilegal.
Media cetak Singapura meliputi 16 surat kabar dengan
sirkulasi aktif dan sejumlah majalah. Harian diterbitkan dalam bahasa
Inggris, Cina, Melayu dan Tamil, dengan media
cetak didominasi oleh Singapore Press Holdings (SPH),
penerbit harian utama berbahasa Inggris milik pemerintah, The Straits
Times. SPH menerbitkan hampir semua surat kabar harian,
termasuk sebuah harian dwibahasa gratis, My Paper – yang
mengklaim sebagai harian pertama di dunia dengan cakupan bahasa Inggris dan
Cina yang setara. Kebanyakan dari surat kabar ini memiliki versi daring
paralel, termasuk The Straits Times, The New Paper,
dan Business Times. Begitu juga dengan Today - sebuah tabloid gratis berbahasa
Inggris yang diterbitkan oleh MediaCorp, satu-satunya surat kabar yang tidak
diterbitkan SPH.
Satu pemancar
radio berbasis di Singapura yang berada di luar pengawasan pemerintah adalah
Stasiun Pemancar Timur Jauh milik BBC
World Service.
Seni
Sejak 1990-an, pemerintah telah berusaha mempromosikan
Singapura sebagai pusat seni dan budaya, khususnya seni drama, dan mengubah
negara ini menjadi 'gerbang antara Timur dan Barat' yang
kosmopolitan. Puncak dari usaha pemerintah ini adalah pembangunan Esplanade, sebuah pusat
seni drama kelas atas yang dibuka pada 12 Oktober 2002. Selain itu, Singapore Arts Festival merupakan
kegiatan tahunan yang diadakan National Arts Council. Drama komedi jalanan juga
meningkat jumlahnya, termasuk acara mikrofon terbuka yang
diadakan setiap minggu. Singapura mengadakan Genee
International Ballet Competition 2009,
sebuah kompetisi balet klasikbergengsi yang
diadakan oleh Royal Academy of Dance, sebuah dewan
juri tari internasional yang berpusat di London, Britania Raya.
Olahraga Dan Rekreasi
Olahraga kegemaran warga Singapura meliputi olahraga
terbuka seperti sepak bola, basket, kriket, renang, berlayar dan beberapa
olahraga tertutup seperti tenis meja dan bulu tangkis.
Sebagian besar warga Singapura tinggal di wilayah permukiman umum dengan
fasilitas seperti kolam renang umum, lapangan basket terbuka
dan komplek olahraga tertutup di dekatnya. Sebagaimana halnya sebuah pulau,
olahraga air sangat terkenal, termasuk berlayar, kayak dan ski air. Selam skuba adalah
rekreasi lain yang bisa dilakukan di sekitarPulau Hantu yang
dikenal kaya akan terumbu karang.
Olahragawan Singapura telah mengikuti berbagai kompetisi
regional dan internasional seperti tenis meja, bulu tangkis, boling,
berlayar, silat, renang dan
polo air. Atlet seperti Fandi Ahmad, Ang Peng Siong, Li Jiawei dan Ronald Susilo telah
menjadi olahragawan terkenal di Singapura.
Singapura memiliki liga sepak bolanya sendiri,
yaitu S-League, dibentuk tahun 1996 dan saat ini
terdiri dari 12 klub dengan 3 tim asing. Singapore Slingers bergabung
dengan Australian National Basketball League pada
2006, yang kemudian mereka tinggalkan pada 2008. Mereka adalah salah satu tim
pertama dalam ASEAN Basketball League yang
didirikan bulan Oktober 2009.
Dimulai tahun 2008, Singapura menyelenggarakan satu
putaran Formula
One World Championship. Balap mobil ini diadakan diMarina Bay Street Circuit di
daerah Marina Bay dan
menjadi balap malam pertama yang dilakukan di sirkuit F1 dan merupakan
sirkuit jalanan pertama di Asia.
Pada 21 Februari 2008, Komite Olimpiade Internasional mengumumkan bahwa
Singapura memenangkan undian penyelenggaraan Olimpiade Remaja Musim Panas 2010. Singapura
mengalahkan Moskow pada undian final dengan memenangkan 53 suara, sementara
Moskow memperoleh 44 suara.
Pada 15 September 2010, Sekretaris Parlemen Senior
untuk Kementerian
Pengembangan Masyarakat, Remaja dan Olahraga, Teo Ser Luck mengumumkan
bahwa Singapura akan memulai Singapore Biennale Games untuk
melanjutkan jejak-jejak Olimpiade Remaja Singapura 2010 yang akan diadakan
setiap 2 tahun mulai 2011.
Transportasi
Pelabuhan
dan Penerbangan
Singapura merupakan sebuah hub transportasi internasional
di Asia karena letaknya di berbagai rute perdagangan laut dan udara. Pelabuhan Singapura, dikelola oleh
operator pelabuhan PSA International dan Jurong Port, adalah
pelabuhan tersibuk kedua di dunia pada 2005 menurut tonase pengapalan yang
ditangani, yaitu sebesar 1,15 milyar ton kasar, dan menurut lalu lintas kontainer, yaitu
sebanyak 23,2 juta satuan dua puluh kaki (TEU).
Pelabuhan Singapura juga merupakan yang tersibuk kedua di dunia menurut tonase
kargo, setelah Shanghai dengan 423 juta ton. Selain itu, Singapura
merupakan pelabuhan tersibuk pertama di dunia menurut lalu lintas lintas pengapalandan pusat
pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia.
Singapura adalah hub penerbangan untuk kawasan Asia Tenggara dan
perhentian untuk rute Kangguru antara Australasia dan Eropa. Bandar Udara Changi Singapura memiliki
jaringan seluas 80 maskapai penerbangan yang menghubungkan Singapura ke 200
kota di 68 negara. Bandara ini telah dimasukkan sebagai salah satu bandara
internasional terbaik oleh berbagai majalah perjalanan internasional, termasuk
sebagai bandara terbaik di dunia untuk pertama kalinya oleh Skytrax pada
tahun 2006.
Bandar Udara Changi saat ini memiliki tiga terminal
penumpang. Terdapat juga sebuah terminal bertarif rendah, yang melayani
maskapai bertarif rendah Tiger Airways dan Cebu Pacific. Maskapai
penerbangan nasionalnya ialah Singapore
Airlines (SIA), maskapai yang paling banyak mendapatkan
penghargaan di dunia. Bandar Udara Changi Singapura diswastanisasikan
pada tahun 2009 dan saat ini dimiliki sepenuhnya oleh Changi Airport Group.
Domestik
Infrastruktur transportasi lokal meliputi sebuah sistem transportasi darat di
seluruh pulau yang terdiri dari serangkaian jalan ekspres. Sistem jalan
umum dilayani oleh angkutan bus resmi dan
berbagai perusahaan taksi berizin. Angkutan bus umum telah menjadi topik kritik
oleh sejumlah warga Singapura, kebanyakan di antaranya memanfaatkan sistem ini
untuk perjalanan komuter sehari-hari.
Sejak 1987, sistem metro kereta penumpang Mass Rapid Transit (MRT)
telah dioperasikan. Sistem MRT semakin dilengkapi oleh sistem kereta ringan Light Rail Transit (LRT),
dan meningkatkan keteraksesan ke kawasan permukiman. Didirikan tahun 2001,
sistem EZ-Link memungkinkan kartu pintar digunakan
sebagai tiket alternatif yang digunakan pada sistem angkutan umum di Singapura.
4. BRUNEI DARUSSALAM
A. Kondisi Geografis Brunei
Darussalam
1) Letak, Luas, dan Batas
Brunei Darussalam terletak di Pantai
Kalimantan Barat Laut, hanya berbatasan dengan satu negara saja, yaitu
Malaysia, di negara bagian Serawak, atau terletak antara 4O2’LU– 5O3’LU dan
114O5’BT-115O22’BT. Keseluruhan pantai menghadap laut Cina Selatan yang
panjangnya sekitar 161 km. Serawak membagi Brunei menjadi dua bagian yaitu
bagian barat dan bagian timur. Negara Brunei Darusalam terbagi atas dua bagian,
yaitu bagian barat dan bagian timur.Bagian barat terdiri atas 3 daerah yaitu
daerah Tutong, Belait, dan Brunei, sedangkan bagian timurnya adalah daerah
Temburong. Luas wilayah seluruhnya adalah 5,765 km2, hamper sama dengan luas
Pulau Bali di Indonesia (5.561 km2).
Brunei mempunyai batas sebagai
berikut:
a) Sebelah utara berbatasan dengan
Laut Cina Selatan
b) Sebelah timur berbatasan dengan
Sabah, Malaysia
c) Sebelah barat berbatasan dengan
Serawak, Malaysia
2) Iklim
Berdasarkan letak astronomis dan
keadaan alamnya, Brunei Darussalam beriklim tropis basah.Dengan iklim tropis
basah, Brunei Darussalam memiliki kelembapan dan curah hujan tinggi sepanjang
tahun.Sepanjang sejarahnyna, Brunei Daarussalam tidak pernah mengalami
kekeringan.
Brunei Darussalam dipengaruhi oleh
dua musim, yaitu musim hujan terjadi pada bulan Oktober – April dan musim
kemarau terjadi pada bulan April – Oktober.Karena iklim tropis tersebut,
sebagian wilayah Brunei Darussalam ditutupi oleh hutan hujan tropis.
Hutan-hutan di Brunei Darussalam banyak ditinggali oleh hewan-hewan khas Pulau
Kalimantan seperti orang utan, beruang madu, landak, gajah, musang, rusa,
lembu, siamang, dan aneka jenis burung. Kekayaan hutan tujan tropis Brunei
Darussalam ditunjukkan pula dengan aneka jenis kayu hutan yang memiliki nilai
jual tinggi semacam jati, ulin, dan eboni.
3) Bentang Alam
- Relief
Di bagian barat sebagian besar reliefnya merupakan dataran rendah.Di bagian
timur lebih tinggi daripada bagian barat (1.000-1.500m).Tanahnya
berbukit-bukit.Di ujung selatan daerah Temburong terdapat Bukit Pagon yang
tingginya 1.850 m. Daerah ini merupakan lereng Pegunungan Crocker.Di bagian
utara Pantai utara daerahnya relatif datar dengan Teluk Bruneinya. Di sebelah
barat terletak ibu kota Brunei, Bandar Seri Begawan.
- Sungai
Di Brunei Timur hanya mengalir satu sungai yaitu Sungai Temburong.Sungaisungai
di Brunei sebagian besar berfungsi sebagai alat perhubungan, lebih-lebih di
daerah yang sukar dibangun jalan. Di Brunei Barat mengalir tiga sungai, yaitu :
Sungai Belait, Sungai Tutong, dan Sungai Brunei.
- Sumber Daya Alam
- Brunei Darussalam memiliki sumber daya alam yang utama berupa minyak.Ladang minyak merupakan cadangan minyak terbanyak di Asia Tenggara.Ladang minyak di lepas pantai terdapat di Kuala Belait, Ampar, dan Jerudong.Di Brunei sendiri belum ada kilang penyulingan minyak.Sebagian besar minyak mentah dialirkan melalui pipa-pipa ke Miri dan Lutong di Serawak untuk disuling.
B. Keadaan Demografis
Brunei Darussalam
Dua pertiga jumlah penduduk Brunei
adalah orang Melayu.Kelompok etnik minoritas yang
paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang
15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas dan
hampir 95% fasih dengan Bahasa Inggris, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang cukup besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia.
Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei
merupakan kepala agama negara itu.Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang
asli
(dalam komunitas-komunitas yang teramat kecil).
C. Etnografi dan Sosial Budaya
Budaya
Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan
Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia. Penjualan dan
penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan
membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara
ini.Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan kelab malam
dipaksa tutup.
Stratifikasi Sosial
Di Brunei
Darussalam, kelompok etnis yang paling dominan adalah etnis Barunay, yang
terdiri dari empat tingkatan kelas sosial: bangsawan, bangsawan, orang biasa,
dan para budak (walaupun perbudakan tidak lagi dipraktekkan). Karena sistem
kasta di Brunei Darussalam masih ketat dan diwariskan berdasarkan silsilah,
maka kasta seseorang tidak dapat naik atau turun ke kasta lain. Satu-satunya
tanda atau simbol stratifikasi sosial adalah gelar kehormatan yang digunakan
oleh seseorang.
Peran
Gender dan Status Sosial
Perempuan di Brunei Darussalam telah
mulai mengambil posisi dan tanggung jawab di kantor-kantor pemerintah dan
departemen.Mereka pun dapat masuk ke dalam angkatan bersenjata namun mereka
tidak dapat ikut serta dalam pertempuran.Dibandingkan dengan masyarakat Islam
di Timur Tengah, perempuan di Brunei Darussalam memiliki status yang sangat
tinggi.Wanita Muslim dianjurkan untuk mengenakan penutup kepala tradisional,
yang disebut tudong.
Perkawinan, Keluarga, dan Kekerabatan
Dalam tradisi perkawinan di Brunei
Darussalam, orang tua dari calon mempelai laki-laki mengatur rencana pernikahan
dengan orang tua dari calon mempelai wanita.Bagi masyarakat Muslim, pasangan
yang menikah juga harus sama-sama Muslim.Sehingga individu, terutama laki-laki,
sering masuk Islam untuk menikah dengan seorang Muslim.Pasangan yang baru
menikah harus bergabung dan tinggal di rumah orang tua pengantin
perempuan.Setelah beberapa lama, pasangan yang menikah muda tersebut dapat
membentuk rumah tangga sendiri sesuai keinginan mereka.Hukum kewarisan Islam
berlaku bagi Muslim.Bagi non-Muslim, praktek-praktek tradisional lah yang
berlaku.
Etika
Berikut adalah aturan etiket yang
bersifat universal: melakukan sesuatu dengan menggunakan tangan kanan; menolak
makanan dengan menyentuh wadah dengan tangan kanan (tidak pernah secara
verbal); menggunakan ibu jari dan tidak menggunakan jari telunjuk saat
menunjuk; melepas sepatu saat memasuki rumah atau bangunan publik, terutama
masjid; berjabat tangan dengan lembut dan kemudian dengan lembut pula menyentuh
tengah dada seseorang dengan tangan kanan (tidak berlaku bagi lawan jenis);
menghindari kontak tubuh antar lawan jenis; dan tidak pernah marah.
Agama
Mayoritas penduduk Brunei Darussalam
beragama Islam.Liburan dalam memperingati hari keagamaan diatur sesuai dengan
kalender lunar.Awal Ramadhan menandai awal bulan suci puasa. Perayaan hari
besar Islam di Brunei Darussalam hampir sama dengan negara-negara Islam
lainnya, seperti Nuzulul Quran, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha atau
Hari Raya Haji, Maulid Nabi Muhammad sallallahu Alihi Wassalam, dan Isra’
Mi’raj.
5. THAILAND
Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang
Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi Inggrisnya, berarti
"Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara Kerajaan Thai dahulu dikenal
sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di
kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.
A. Kondisi Geografis Thailand
1.
Letak, Luas, dan Batas
Secara astronomis Thailand terletak
antara 6OLU–21OLU dan 97OBT–106OBT. Batasbatas wilayah negara Thailand adalah
sebagai berikut.
a) Sebelah
utara berbatasan dengan negara Laos dan Myanmar
b)
Sebelah timur berbatasan dengan negara Kampuchea.
c)
Sebelah selatan berbatasan dengan negara Malaysia, dan Teluk Siam
d) Sebelah
barat berbatasan dengan negara Myanmar dan Laut Andaman.
e)
Luas negara Thailand 514.000 km2, atau kira-kira 4 kali Pulau Jawa.
2.
Iklim
Thailand beriklim tropis dan
subtropis, menurut wilayahnya dapat dibedakan menjadi tiga.
a)
Daerah Utara. Pada umumnya mengalami udara lebih dingin (daerah pegunungan)
bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
b)
Daerah bagian Timur. Mengalami musim kering (pada bulan November – Februari)
yang dipengaruhi musim dingin dari Daratan Cina.
c)
Daerah Selatan. Mengalami musim hujan (Mei-Oktober) yang berasal dari angin
musim
Samudra Hindia. Mengalami musim
panas yang paling kering pada Februari-Mei. Secara umum iklim musim di
Thailand, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musim kemarau, terjadi pada
bulan November sampai bulan Februari, musim panas, terjadi pada bulan Maret
sampai April, musim penghujan, terjadi pada akhir bulan April hingga akhir
Oktober.
3.
Bentang Alam
Wilayah Thailand dibagi menjadi
empat wilayah utama seperti berikut.
a)
Dataran rendah bagian selatan. Daerah ini merupakan daerah yang paling subur di
Thailand dan banyak diusahakan tanaman padi.
b)
Daerah pegunungan bagian utara dan barat secara geomorfologi merupakan
kelanjutan pegunungan dari Myanmar yang tingginya rata-rata 1000-2000 m di atas
permukaan air laut. Puncaknya adalah gunung Inthanon (2.570m), berupa tanah
pegunungan yang tertutup oleh hutan (terutama hutan jati). Karena banyaknya
sungai yang mengalir di daerah tersbeut, tanahnya menjadi subur.
c)
Wilayah Semenanjung Thailand, yang merupakan daratan sempit, bagian paling
sempit dinamakan Tanah Genting Kra yang membatasi areal Luat Cina Teluk Siam
dengan Samudra Hindia di Selatan Malaka.
d) Plato
Korat, berupa pegunungan kapur yang tandus dengan irigasi yang tidak baik. Di
daerah ini mengalir anak Sungai Mekong Sungai-sungai besar yang ada di negara
Thailand adalah Sungai Salween, Sungai Mekhong, Sungai Mun dab Sungai Chi,
serta Sungai Menam.
B. Keadaan Demografis Thailand
Populasi Kerajaan Thai
didominasi etnis
Thai dan etnis
Lao, yang
berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas
besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang
peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang
bukit.
Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu. Bahasa Thai merupakan bahasa nasional Kerajaan Thai, yang ditulis
menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak
juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di
sekolah. Selain itu, Pada tahun 2005, penduduk Thailand berjumlah 72,1 juta
jiwa dengan pertumbuhan 0,7% per tahun. Angka kelahiran 20, dan angka kematian
7, dengan kepadatan penduduk 122 orang/km2. Penduduk Muangthai sebagian besar
98,5%) adalah orang Thai, sisanya adalah orangorang Cina (10%), India, dan
Melayu. Mereka berbahasa Thai dengan sebagian besar penduduknya beragama Budha.
C. Etnografi dan Sosial
Budaya
1) Etnografi
Sebagian besar orang Thailand adalah
anggota kelompok etnis Thai/Lao. Mereka diyakini merupakan keturunan dari
orang-orang yang bermigrasi dari China selatan dan tenggara pada tahun 500-an
Masehi. Ada juga orang-orang keturunan China, Melayu, Khmer (Kamboja), dan
Vietnam. Sejumlah kecil kelompok etnis lain juga ada di Thailand.
2) Sosial
a) Sekitar
setengah dari penduduk Thailand tinggal di atau dekat daerah perkotaan di
gedung-gedung modern. Lainnya tinggal di desa-desa. Rumah desa tradisional
dibangun dari kayu atau bambu. Atapnya terbuat dari rumbia atau seng.
b) Pakaian gaya Barat
sekarang umum di Thailand. Tetapi beberapa orang Thai di daerah pedesaan
mengenakan pakaian tradisional. Baik pria maupun wanita memakai pakaian panjang
dan longgar yang disebut sarung, dan laki-laki kadang-kadang memakai cawat.
Dalam rumah-rumah pribadi, anggota keluarga dan tamu tidak memakai alas kaki.
c) Bahasa resmi
negara adalah bahasa Thai. Kebanyakan orang berbicara dengan dialek Bangkok.
Bahasa Inggris secara luas diajarkan di sekolah dan banyak orang Thai mampu
menggunakannya dengan lancar.
d) Agama
Kebanyakan orang Thailand beragama
Budha. Seluruh negara dihiasi dengan ribuan candi Budha yang disebut wat.
Setiap laki-laki Thailand diharapkan bisa melayani di wat selama minimal tiga
bulan. Setiap hari saat fajar, para biksu Budha pergi di antara orang-orang
untuk menerima makanan. Pada hari-hari suci dan selama festival, orang-orang
membawa makanan untuk wat. Hampir 5 persen dari populasi Thailand adalah
Muslim.
e) Pendidikan
Sistem sekolah Thailand memiliki
tiga tingkat utama: pendidikan dasar, menengah (termasuk sekolah menengah), dan
pendidikan tinggi. Di masa lalu, hanya pendidikan dasar yang diwajibkan. Namun,
sejak tahun 1997 pendidikan hingga sekolah menengah (dua belas tahun) wajib dan
juga gratis. Thailand memiliki banyak universitas. Yang paling tua dan paling
bergengsi adalah Chulalongkorn dan Thammasat, keduanya di Bangkok. Rasa hormat
orang Thai pada pendidikan tercermin dalam tingkat melek huruf negara yang
tinggi, berada di atas 90 persen.
f) Makanan
Nasi adalah makanan pokok. Masakan
Thailand sangat pedas. Biasanya mencakup banyak sayuran dengan ikan, daging
babi, atau ayam. Kecap ikan, cabai, dan cabai pasta adalah bahan utama dalam
masakan Thailand. Buah-buahan tropis juga merupakan bagian dari sajian
Thailand.
3) Budaya
a) Musik
Musik rakyat populer dengan
kebanyakan orang Thai, terutama di timur laut. Tapi banyak orang Thai
mendengarkan musik pop dan rock. Musik klasik Thai, dulu terbatas pada istana,
juga populer. Musisi sering ditampilkan dengan ansambel yang disebut piphat.
Piphat meliputi simbal, gong, drum, dan alat musik tiup mirip dengan oboe.
b) Seni
Seni tradisional Thailand sifatnya
relijius dan mencakup patung, lukisan, dan arsitektur candi. Pengrajin Thai
dikenal karena tekstil mereka yang indah, terutama sutra, serta furnitur bambu
dan rotan.
c) Sastra
Sastra paling awal Thailand ditulis
pada tahun 1200-an. Sastra itu sering menampilkan tema yang berhubungan dengan
agama atau raja. Penulis modern Thailand yang terkemuka misalnya Dok Mai Sot,
Si Burapha, Kukrit Pramoj, dan Jit Phoumisak.
d) Teater dan Tari
Bentuk paling terkenal dari teater
tradisional Thailand adalah khon. Khon adalah sebuah drama koreografis yang
didasari pada tema Hindu. Pertunjukan ini dilakukan oleh penari dengan kostum
dan masker yang rumit. Bentuk lain dari teater adalah lakhon dan likay, yang
lebih informal. Teater ini juga mendramatisir suatu tema.
e) Olahraga dan
Rekreasi
Tinju tradisional Thailand (Thai
boxing) adalah salah satu olahraga favorit. Favorit lain adalah takraw,
persilangan antara sepak bola dan voli. Olahraga Barat seperti basket dan tenis
juga menjadi populer.
Ucapan penyambutan yang umum di
Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan
gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala
seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing
merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar