HUBUNGAN INTERNASIONAL DI KAWASAN ASIA TENGGARA
Nicolaus Cesar Simanjuntak 1202045072
Teddy Prasetyo 1202045087
Sonia Regina Fransisca 1202045057
Shita Udi Fitrizia 1202045059
Farah A. Winadya 1202045070
Hellen adeline 0902045165
Puput Melati 1302045133
Qorina Aulia 1302045119
Riski Arianti 1302045110
Akhmad Ferdy 1102045120
1.
INDONESIA
A.
Kondisi Geografis Indonesia
Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis
yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak
Geografis Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus
memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan Internasional.
Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung
dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan
terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas
dalam negeri dan di kawasan. Keberadaan Indonesia akan di pengaruhi oleh
kondisi dan letak geografisnya, maka tata kelola sumber daya alam, wilayah
perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.
Ada beberapa
jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi
Indonesia di tinjau dari lokasinya.
- Kondisi fisis Indonesia
- Letak geografis
- Posisi silang
- Iklim
- Sumber-sumber daya alam
- Faktor-faktor sosial politik
- Lokasi fisikal Indonesia : keberadaan pada lokasi ini adalah faktor geopolitik utama yang mempengaruhi perpolitikan di Indonesi. Berdasarkan kondisi fisikal, negara Indonesia berada pada dua benua yang dihuni oleh berbagai bangsa yang memiliki karakteristik masing-masing yaitu benua Asia dan Australia. Selain itu, Indonesia pun berada di antara dua samudera yang menjadi jalur perhubungan berbagai bangsa, yaitu samudera pasifik dan Hindia.
B.
Kondisi Demografi Indonesia
Indonesia memiliki jumlah penduduk
sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak
ke-4 di dunia. Pulau jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan
lebih dari 107 jiwa juta jiwa tinggal didaerah dengan luas sebesar New York.
Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak
kemerdekaanya Bahasa Indonesia (sejenis dengan bahasa Melayu) menyebar ke
seluruh penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam
komunikasi, pendidikan, pemerintahan dan bisnis.
Penduduk
Migrasi
penduduk besar-besaran ke wilayah Indonesia dari Hindia Belakang diyakini
setidak-tidaknya terjadi atas 2 gelombang migrasi. Migrasi besar-besara
pertama, beberapa abad sebelum masehi, saat ini dikenal sebagai rumpun
Proto-Melayu yang hidup didaerah pedalaman dan pegunungan di wilayah Nusantara
dan imigrasi besar-besaran kedua menjelang abad masehi, saat ini hidup di
daerah pesisir dan daratan rendah dikenal sebagai rumpun Deutro-Melayu. Ras di
Indonesia sebagai besar adalah ras dari rumpun bangsa Mongoloid mendiamin
daratan Indonesia bagian barat dan daratan Indonesia bagian Tengah, sebagian
kecil terutama di daratan Indonesia bagian Timur didiami oleh Ras Melanesia
dari rumpun bangsa Australoid. Imigran ke Indonesia terutama dari China tenggara,
merupakan penduduk keturunan asing yang terbanyak, menyebar hampir di semua
kota besar di Indonesia. Demikian pula pendatang dari Arab, Hadramaut Yaman
merupakan kelompok pendatang kedua terbanyak dan disusul oleh pendatang dari
Hindia dan sekelompok kecil dari Eropa. Suku bangsa pribumi yang
terbanyakpresentasenya di Indonesia adalah suku jawa dan disusul oleh suku
Sunda. Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah
besar antar lain :
- Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa, sangat jarang di Klimantan dan Irian
- Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar
- Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang etrsedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
- Distribusi kegiatan ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar di pulau Jawa.
- Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapatkan perhatian serius
- Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian Ibu dan Angka kematian Bayi masih tinggi
C.
Kondisi Etnografi Indonesia
Etnografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Etnos berarti bangsa dan grafis
berarti tulisan atau deskripsi. Jadi ethnografi adalah tulisan atau
deskripsi/gambaran tentang kebudayaan suatu suku bangsa di suatu tempat. Kajian
ethnografi bersifat holistic atau menyeluruh, hal ini didasarkan pada pandangan
bahwa budaya merupakan keseluruhan sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang
tidak dapat dipisahkan. Ethnografi merupakan kajian yang sangat penting dalam
Antropologi, karena para Antropolog dapat mengetahui keidupan masyarakat secara
lebih BHINEKA TUNGGAL IKA.
Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa sanksekerta yaitu bhineka berarti
beda,Tunggal Ika berarti satu. Bhineka Tunggal Ika berarti walaupun
berbeda-beda tetapi tetap satu. Menurut para ahli sejarah kata Bhineka Tunggal
Ika pertama kali ditemukan pada Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular saat Raja
Hayam Wuruk berkuasa di Kerajaan Majapahit (1350-1389). Adapun keanekaragaman
bangsa Indonesia antara lain diakibatkan oleh: Keadaan Geografi,Etnis,dll.
Makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia antara lain :
- Bhineka Tnggal Ika mendasari perwujudan integrasi nasional .
- Pancasila sebagai salah satu isi (substansi) yang berfungsi didalam proses integrasi nasional.
- Integrasi nasional berkaitan dengan pembangunan kebudayaan secara nasional.
- Budaya nasional sebagai sistem gagasan yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
- Penggambaran perwujudan budaya nasional melaui pakaian, bahasa, perilaku, dan artefak.
- Pancasila dalam proses integrasi nasional memiliki fungsi yaitu :
- Sebagai jiwa bangsa Indonesia.
- Sebagai kepribadian bangsa.
- Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
- Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber hukum bagi negara.
Fungsi Konsep Bhineka Tunggal Ika antara lain : sebagai semboyan bangsa
Indonesia, berkaitan dengan perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelengaraan kehidupan
bermasayrakat,berbangsa dan bernegara. Konsep ini antara lain dapat diartikan
sebagai cara memandang Indonesai sebagai satu kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional.
Penjabaran mengenai hal ini bisa dilihat sebagai berikut :
- Ideologi : Indonesia sebagai satu kesatuan ideologi Pancasila.
- Politik : Indonesia sebagai satu kesatuan politik kenegaraan dalam wadah negara kesatuan RI.
- Ekonomi : Indonesia sebagai satu kesatuan ekonomi nasional.
- Sosial : Indonesia sebagai satu kesatuan masyarakat walaupun terdiri dari banyak suku bangsa.
- Budaya : Indonesia sebagai satu kesatuan budaya nasional didukung oleh budaya daerah.
- Pertahanan dan keamanan : Indonesia sebagai satu kesatuan petahanan dan keamanan terhadap kemungkinan adanya ancaman, tantangan, halangan, gangguan baik dari luar maupun dari dalam yang dapat mengganggu keamanan dalam negeri.
- Nasional : Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang bulat dan utuh
Keadaan Sosial
Budaya Indonesia
Secara spesifik
keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia
kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena
itu pada bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam
garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas
6000 buah pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau.
Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional
belum tentu sudah tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat
sebagian besar bermukim di pedesaan. Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang
bermukim di daerah urban. Indonesia sudah tentu bukan hanya Jawa dan Bali saja,
karena kenyataan Jawa mencakup 8% penduduk urban. Sementara itu bahasa
Indonesia masih dapat dikatakan sebagai “bahasa bagi kaum terdidik/sekolah
Demikianlah,
Indonesia sebagai sebuah “nation state” yang menurut Benedict Anderson
merupakan sebuah imajinasi. Kenyataan di dalam “nation state” terdapat
komunitas dalam kemajemukan (heterogeneity), perbedaan (diversity). Dengan
demikian bahasa Indonesia merupakan suatu pengertian tanda budaya yang
didalamnya penuh dengan perbedaan (hibriditas). Hampir sebagian besar penduduk
Indonesia tinggal di daerah “rural” sehingga budaya heterogen pedesaan sangat
mewarnai pola tutur bahasa Indonesia. Kenyataan menunjukkan tidak semua
masyarakat Indonesia hidup di daerah industri dan berperan sebagai masyarakat
industrial, masyarakat informatif, dan bagian dari masyarakat global. Di
sebaran pulau-pulau Indonesia masih ditemui kebudayaan “hunting and gathering” yang
terdapat secara terbatas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan beberapa pulau
kecil lain yang kira-kira berjumlah 1-2 juta dengan pola hidup langsung dari
alam. Hampir semua pula di Indonesia masih banyak kebudayaan masyarakat
bercorak agraris, baik dengan bercocok tanam yang berpindah-pindah, pertanian
tadah hujan, pertanian irigasi sawah, perkebunan dan pertanian mekanis. Oleh
karena unsur budaya agraris masih mendominasi masyarakat Indonesia, maka masih
dijumpai masyarakat dengan akar primordialisme yang kuat serta kebiasaan
feodal. Hal ini turut mengkondisikan warna kebudayaan Indonesia serta
masyarakat dalam bertutur dalam bahasa Indonesia. Terlebih-lebih kondisi
sekarang, saat politik memberi kesempatan desentralisasi dan hak otonom, maka
semangat primordialisme dapat muncul dalam berbagai aspek salah satunya dalam
penggunaan bahasa Indonesia.
Oleh sebab
itulah dalam memahami Sosial Budaya dan psikologi masyarakat Indonesia yang
nantinya berimplikasi pada tindak tutur berbahasa Indonesia, paling tidak dalam
pendekatan silang budaya memperhatikan tiga hal yaitu :
(a)
masyarakat dalam perspektif agama,
(b) perspektif
spiritual, dan
(c) perspektif
budaya.
Dari perspektif
agama, masyarakat Indonesia dalam berperilaku menyelaraskan diri dengan tatanan
yang diyakini berasal dari Tuhan, perspektif spiritual merujuk pada
pengembangan potensi-potensi internal diri manusia dalam aktualisasi yang
selaras dengan hukum non materi, dan perspektif budaya yang merujuk pada
tradisi penghayatan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun
sebuah kehidupan yang comfort baik secara individu maupun kolektif. Dalam
konteks perubahan social sekarang masyarakat Indonesia dalam sekat pluralisme
terakomodasi secara otomatis dalam civics responsibility, social economics
responsibilities, dan personal responsibilityKeadaan Sosial Budaya Indonesia.
2.
LAOS
A.
Keadaan Geografis
Laos adalah
satu-satunya negara Asia Tenggara yang terjepit dan tidak punya wilayah laut. Laos berada di
sebelah barat Vietnam, batas sebelah utara adalah Cina. Negara tetangga
lain adalah Thailand di sebelah selatan dan Myanmar di barat laut. Luas
wilayah Laos adalah 236.800 km. Sekitar 70% wilayah Laos berbentuk
pegunungan dan terdapat Gunung Bia setinggi 2.819 meter yang merupakan gunung
tertinggi di negara ini. Sekitar 55 persen wilayah ini ditutupioleh berbagai
jenis hutan, yaitu hutan hujan tropis, hutan bambu, dan hutan yang
tercampur dengan vegetasi tropis. Laos adalah satu-satunya negara yang tak
berpantai di Asia Tenggara. Iklim di Laos adalah iklim tropis dengan
rata-rata suhu antara 24° C disebelah utara dan 26° C sebelah selatan. Dilaos
terdapat 3 musim, yaitu Musim hujan dengan udara yang panas, pada waktu daerah
ini berada dibawah pengaruh angin musim barat daya dari Juni -
Oktober , musim kemarau yang sejuk, apabila angin musim datang dari arah
barat bulan November – Februari dan usim kemarau yang panas dari Maret sampai
Mei. Laos merupakan negara yang terhimpit oleh daratan di Asia Tenggara dan
diselimuti hutan lebat yangkebanyakan bergunung-gunung, di mana salah satunya
yang tertinggi adalah Phou Bia dengan ketinggian2.817 m dari permukaan laut.
Laos juga memiliki beberapa dataran rendah dan dataran tinggi. Sungai Mekong
membentuk sebagian besar dari perbatasannya dengan Thailand, sementara
rangkaian pegunungan dari Rantai Annam membentuk sebagian besar perbatasan
timurnya dengan Vietnam. Pada1993, pemerintah mencanangkan 21% dari wilayah
negara sebagai Area Konservasi KeanekaragamanHayati Nasional (National
Biodiversity Conservation Area/NBCA), yang mungkin akan dikembangkanmenjadi
sebuah taman nasional. Bila telah selesai, maka ia diperkirakan akan menjadi
taman nasionalterbaik dan terluas di Asia Tenggara. Sejumlah spesies binatang
baru telah ditemukan atau ditemukan kembali di Laos beberapa tahun
terakhir.Termasuk di dalamnya kelinci Annam, saola, dan yang terbaru adalah
tikus batu Laos atau kha-nyo.
B.
Keadaan Demografis
Jumlah Penduduk
dan Perkembanganya
Dengan luas
wilayah Negara 239.800 km2, Laos mempunyai penduduk yang tergolong jarang. Pada
pertengahan tahun 2004, jumlah penduduk Laos hanya 5,8 juta jiwa, dengan angka
kelahiran 36 dan angka kematian 13. Rata-rata pertumbuhan penduduk alami Laos
adalah 2,3% per tahun. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah penduduk Laos akan
mencapai 8,6 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2010 adalah kurang
lebih 6,4 juta jiwa. Penduduk Laos terdiri dari berbagai etnis, orang Lao hidup
di tanah rendah dan dekat sungai. Orang Thai hidup di daratan tinggi, orang Mon
khmer hidup menyebar di wilayah Laos, dan orang Meo (pendatang dari Cina
Selatan). Serta Yao hidup di daerah pegunungan yang merupakan pendatang dari
Cina Selatan. Pada tahun 1975 pemerintahan Laos berbentuk kerajaan
konstitusional. Namun, setelah itu hinhga sekarang, pemerintahan Laos berbentuk
Republik dengan kepala Negara seorang presiden dan kepala pemerintahan dijabat
oleh Perdana Menteri.
Pola Perekonomian
Pemerintah Laos
adalah salah satu dari sekian negara komunis yang tersisa, memulai melepas
kontrol ekonomi dan mengizinkan berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986.
Hasilnya, pertumbuhan ekonomi melesat dari sangat rendah menjadi rata-rata 6%
per tahun periode 1988-2004 kecuali pada saat krisis finansial Asia yang
dimulai pada 1997. Seperti negara berkembang umumnya, kota-kota besarlah yang
paling banyak menikmati pertumbuhan ekonomi, misalnya di Vientiane, Luang
Prabang, Pakxe, dan Savannakhet yang mengalami pertumbuhan signifikan beberapa
tahun terakhir.
Jenis kegiatan perekonomian di Negara
Laos:
1. Pertanian dan Perkebunan. Pertanian
merupakan kegiatan utama di Laos utama (41% dari pendapatan negara). Hasilnya
berupa: • Padi, Jagung, Tembakau (di dataran Vientiane) • Kopi (Plato Bolovens)
• Kapas (di selatan) • Tanaman sampingan seperti pisang, kelapa, pepaya dll (di
daerah-daerah lembah Sistem pertanian di Negara Laos sangat bergantung pada
irigasi dari Sungai Mekong.
2. Perikanan. Perikanan di
negeri ini tidak memiliki arti komersial. Tangkapan ikanya berasal dari Sungai
Mekong, yaitu ikan Karper dan ikan Perch. Pusat-pusat penangkapan ikan dinegara
Laos adalah Vientiane, Pakxan, Savvanakhet, Thakhet, dan Hovayxay.
3.Kehutanan. Luas Hutan di
Laos kira-kira adalah 130.000 km2. Hasil hutan utama adalah kayu jati dan
kayu-kayu keras lainya. Selainn itu hutan di Negara Laos juga menghasilkan
getah, dammar, dan minyak Balsem.
4. Pertambangan. Timah dan Bijih
Besi merupakan hasil tambang utama di Laos. Laos juga memiliki sumber-sumber tambang
mineral, seperti timah, tembaga, emas, dan perak, namun belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal, oleh karena itu ekonomi Laos menerima bantuan
dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing baru dalam
bidang pemrosesan pertambangan, khususnya tembaga dan emas.
5. Perdagangan. Negara Laos
mengembangkan sektor perdagangan dengan komoditas ekspor utama berupa hasil
pertanian (beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu olahan, dan
berbagai jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu impor
utama berupa kendaraan bermotor, mesinmesin, dan besi baja.
6. Industri. Kawasan hutan
di Laos cukup luas dan lebat. Hal ini menjadikan hasil hutan sebagai salah satu
bahan baku industri utama. Hasilnya seperti kayu jati, damar, dan kayu keras
lainnya. Berbagai bentuk kegiatan industri di Laos yang memanfaatkan sumber
daya hutan diantaranya industri pemotongan kayu dan pengolahan kayu. Selain
itu, terdapat juga industri pengolahan bahan tambang dan pengolahan makanan
7. Pariwisata. Pariwisata
adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di Laos. Potensi sumber daya alam
yang ada di Laos belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk disajikan
sebagai objek wisata. Oleh karena itu, pemerintah Laos cenderung mengembangkan
wisata budayanya.
8.Transportasi. Sebagian besar
dari wilayahnya kekurangan infrastruktur memadai. Laos masih belum memiliki
jaringan rel kereta api, meskipun adanya rencana membangun rel yang
menghubungkan Vientiane dengan Thailand yang dikenal dengan Jembatan
Persahabatan Thailand-Laos. Jalan-jalan besar yang meghubungkan pusat-pusat
perkotaan, disebut Rute 13, telah diperbaiki secara besar-besaran beberapa
tahun terakhir, namun desa-desa yang jauh dari jalan-jalan besar hanya dapat
diakses melalui jalan tanah yang mungkin tidak dapat dilalui sepanjang tahun.
Ada telekomunikasi internal dan eksternal yang terbatas, terutama lewat jalur
kabel, namun penggunaan telepon genggam/handphone telah menyebar luas di pusat
perkotaan. Listrik tidak tersedia di banyak daerah pedesaab atau hanya selama
kurun waktu tertentu. Alat transportasi di Laos di dominasi oleh Transportasi
darat.
Etnografi Dan Sosial Budaya
Awal sejarah
Laos didominasi oleh Kerajaan Nanzhao, yang diteruskan pada abad ke-14 oleh
kerajaan lokal Lan Xang yang berlangsung hingga abad ke-18, setelah Thailand
menguasai kerajaan tersebut. Kemudian Perancis menguasai wilayah ini di abad
ke-19 dan menggabungkannya ke dalam Indochina Perancis pada 1893. Setelah
penjajahan Jepang selama Perang Dunia II, negara ini memerdekakan diri pada
1949 dengan nama Kerajaan Laos di bawah pemerintahan Raja Sisavang Vong.
Penghuni asli Laos adalah orang-orang Austroasiatik, yang hidup dari berburu
dan meramu sebelum datangnya masa pertanian.
Para pedagang Laos, yang cekatan dalam mengarungi sungai menggunakan kano, menggunakan jalur yang menembus pegunungan terutama sungai-sungai. Rute sungai yang paling penting adalah Mekong karena banyak anak sungainya memungkinkan para pedagang menembus jauh ke pedalaman, tempat mereka membeli hasil bumi seperti kapulaga, kapur barus, sticklac dan banyak makanan lainnya. Sebagian besar penduduk di negara ini adalah orang Laos yang secara etnis, mirip dengan bangsa Thai. Bahasa Thailand dan bahasa Laos pun memiliki kemiripan. sedangkan yang ada di wilayah selatan, didiami oleh suku-suku seperti Lao, 25% Mon Khmer, 14% Thai, Meo dan Yao berjumlah 13%. Laos merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang jarang terjadi konflik antar suku. Pemimpin pergerakan komunis terdahulu di Laos, mantan Perdana Menteri Kaysone Phomvihan, memiliki orang tua yang berdarah Vietnam dan Laos. Laos dikenal sebagai negara yang damai dan ramah, walaupun laos pernah terlibat dalam perang Vietnam dan perang saudara selama beberapa tahun.
Para pedagang Laos, yang cekatan dalam mengarungi sungai menggunakan kano, menggunakan jalur yang menembus pegunungan terutama sungai-sungai. Rute sungai yang paling penting adalah Mekong karena banyak anak sungainya memungkinkan para pedagang menembus jauh ke pedalaman, tempat mereka membeli hasil bumi seperti kapulaga, kapur barus, sticklac dan banyak makanan lainnya. Sebagian besar penduduk di negara ini adalah orang Laos yang secara etnis, mirip dengan bangsa Thai. Bahasa Thailand dan bahasa Laos pun memiliki kemiripan. sedangkan yang ada di wilayah selatan, didiami oleh suku-suku seperti Lao, 25% Mon Khmer, 14% Thai, Meo dan Yao berjumlah 13%. Laos merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang jarang terjadi konflik antar suku. Pemimpin pergerakan komunis terdahulu di Laos, mantan Perdana Menteri Kaysone Phomvihan, memiliki orang tua yang berdarah Vietnam dan Laos. Laos dikenal sebagai negara yang damai dan ramah, walaupun laos pernah terlibat dalam perang Vietnam dan perang saudara selama beberapa tahun.
Laos terdiri atas
berbagai macam suku bangsa dengan berbagai macam budayanya, yaitu:
1.
.Masyarakatnya
sebagian besar masih patuh pada tradisi.
2.
Memiliki bahasa nasional, yaitu bahasa
Lao. Namun dalam kehidupan sehari-hari, selain bahasa nasionalnya masyarakat
juga menggunakan bahasa Thai, Inggris, dan Prancis.
3. Memiliki banyak
bangunan bersejarah, terutama candi.
Kebudayaan Laos, Agama Theravada
telah banyak memengaruhi kebudayaan Laos. Pengaruhnya dapat terlihat pada
bahasa, seni, sastra, Seni tari, dll. Musik Laos didominasi oleh alat musik
nasionalnya, disebut khaen (sejenis pipa
bambu). Sebuah kelompok musik umumnya terdiri dari penyanyi (mor lam) dan
seorang pemain khaen (mor khaen) bersama pemain rebab dan pemain instrumen
lain. Lam saravane adalah jenis
musik terpopuler di antara musik-musik Laos, tetapi etnis Lao di Thailand
telah mengembangkannya menjadi mor lam sing yang menjadi
salah satu best-selling internasional. Salah satu bukti penting dari kebudayaan
Laos kuno terdapat di Dataran Guci.
3.
THAILAND
A.
Keadaan Geografis
Letak
astronomis Thailand yaitu 5˚LU - 21˚LU dan 97˚BT – 106˚BT. Hal itu membuat
Thailand berada di daerah tropis yang cocok untuk pembudidayaan sawah. Secara
geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di mana gajah-gajah
bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik untuk tanaman seperti
strawberry dan peach; plateau luas di timur laut berbatasan dengan Sungai
Mekong; dataran tengah yang sangat subur; daerah pantai di timur dengan
resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih; pegunungan dan lembah di
barat; serta daerah selatan yang sangat cantik.
Thailand
merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di
sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di
Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang
dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah
sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk
Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke
Semenanjung Melayu.
Cuaca setempat
adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari
sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang
kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan
Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembab. Kota-kota
besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima, Nak.hon Sawan, Chiang
Mai, dan Songkhla. Thailand memiliki iklim tropis yang ramah, dengan musim semi
dari Maret sampai Mei, musim hujan - namun tetap banyak matahari - di Juni
sampai September, dan musim dingin dari Oktober sampai Februari. Rata-rata suhu
tahunan adalah 28 derajat C.
B.
Keadaan Demografi
Penduduk
Thailand berjumlah 64,631,595. Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan
etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat
komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar
dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon,
Khmer dan berbagai suku orang bukit.
Bahasa resmi di
Thailand adalah bahasa Thai, bahasa yang mempunyai kerabat dekat dengan bahasa
Lao dan bahasa Shan di Myanmar. Aksara resmi di Thailand adalah aksara Thai.
Thailand juga memiliki beberapa bahasa minoritas. Di sebelah timur laut
terdapat dialek Lao. Di sebelah selatan terdapat bahasa Yawi, sebuah bahasa
berdialek Melayu yang umumnya digunakan oleh Muslim Melayu. Bahasa China juga
diucapkan oleh sebagian besar penduduk Tionghoa. Bahasa Inggris diajarkan di
setiap sekolah, tetapi jumlah orang yang mampu berbahasa Inggris sangat rendah,
terutama diluar kota.
Sensus tahun 2000 menunjukkan bahwa 94,6% penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha
aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen,
Hindu, dan Sikh. Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama. Thailand
adalah negara dengan jumlah umat Buddha terbesar di dunia. Islam adalah agama
terbesar kedua di negara ini dengan jumlah 4,6% dari total penduduk Thailand.
Jumlah pemeluk agama Kristen adalah 0,7% dari total penduduk. Beberapa penduduk
Hindu tinggal di Bangkok.
C.
Keadaan Etnografis dan Sosial Budaya
Populasi
Thailand didominasi etnis Thai dan Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh
penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara
sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya
termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.
Buddha
Theravada adalah agama yang dianut lebih dari 90% penduduk Thai yang religius.
Thailand juga sangat mendukung kebebasan beragama, dan terdapat umat Muslim,
Kristen, Hindu dan Sikh yang bebas menganut agamanya di Thailand. Bahasa
Thailand merupakan bahasa nasional Thailand, yang ditulis menggunakan aksaranya
sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga
diajarkan secara luas di sekolah.
Meskipun bahasa
Thai hampir tak dapat dimengerti oleh wisatawan, namun bahasa Inggris dipahami
luas di tempat-tempat utama seperti Bangkok, dan juga menjadi bahasa bisnis
resmi di sana. Nama-nama jalan menggunakan bahasa Inggris di bawah bahasa Thai.
Muay Thai,
sejenis kickboxing ala Thailand, adalah olahraga nasional di Thailand dan
merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada
tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di
negara-negara lain di Asia Tenggara.
Ucapan
penyambutan yang umum di Thailand adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya
mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya
menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki
masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
4.
MYANMAR
A.
Keadaan Geografis
Secara
astronomis Myanmar terletak antara 9˚58’LU-28˚29’LU dan 92˚11’BT-101˚10’BT.
Luas wilayah Myanmar ialah 678.500 km2, dengan batas-batas negara sebagai
berikut.
a)
Sebelah utara berbatasan dengan negara
India dan Cina
b)
Sebelah selatan berbatasan dengan Laut
Andaman dan Teluk Benggala
c)
Sebelah timur berbatasan dengan Cina,
Laos, dan Thailand
d)
Sebelah barat berbatasan dengan
Bangladesh dan India.
1) Iklim
Myanmar
beriklim tropis dan suhunya rata-rata 27OC. Ada tiga musim yang menonjol, yaitu
musin hujan, musim kemarau yang sejuk, dan musim kemarau yang panas.
2) Bentang Alam
Myanmar banyak
dilalui beberapa rangkaian pegunungan, yaitu Daerah Pegunungan Barat yang
membentang dari utara ke selatan sampai sejauh Tanjung Negrais, pegunungan di
bagian ini mempunyai ketinggian rata-rata 3.000 meter. Sebagian besar wilayah
Myanmar berupa dataran tinggi dan pegunungan yang merupakan bagian dari deretan
Pegunungan Mediterania. Gunung yang tinggi di bagian ini adalah Gunung Saramati
(3.826 m). Di sebelah barat Pegunungan Arakan Yoma, di sepanjang Teluk Benggala
terdapat jalur lahan sempit yang dialiri sungai yang bermata air dari
Pegunungan Arakan. Wilayah ini merupakan lahan untuk pertanian. Bagian timur
terdiri atas Dataran Tinggi Shan yang berbentuk huruf V memanjang ke selatan
menuju rangkaian Pegunungan Dawna dan Pegunungan Tenasserim. Dataran tinggi dan
pegunungan ini merupakan perbatasan antara Myanmar dan Thailand.
Di antara
deretan pegunungan bagian barat dan timur terdapat dataran rendah alluvial yang
membentang dari daerah lembah Sungai Irawadi dan lembah Sungai Sittang sampai
ke daratan pedalaman Mandalay. Separoh wilayah Myanmar terletak di lembah
Sungai Irawadi dan cabang-cabangnya. Pegunungan utara merupakan sumber mata air
dari Sungai Irawadi dan Sungai Chindwin (anak sungai Irawadi). Sungai Irawadi
adalah sungai yang terpanjang dan terbesar di Myanmar. Pada muara Sungai
Irawadi tepatnya di pantai Laut Andaman terdapat Delta Irawadi.
B.
Keadaan Demografis
Keadaan
penduduk Myanmar pada tahun 2001 sekitar 52.531.000 jiwa dengan kepadatan
67jiwa/km. Penduduk Myanmar dari beberapa kelompok etnis kelompok terbesar
adalah etnis Burma turunan Tibet –burma sebagai pewaris bangsa-bangsa pyus dan
mon yang menempati wilayah di sekitar sungai irawadi dan penduduk Myanmar
adalah bekerja sektor pertanian meliputi pertanian sawah, tegalan,
perkebunan, ladang dan lain-lain.
Burma (juga
dikenal sebagai Myanmar) adalah dominan dari tradisi Theravada, dipraktekkan
oleh 89% dari populasi negara ini adalah negara Buddhis yang paling religius
dalam hal proporsi biarawan dalam populasi dan proporsi pendapatan yang
dihabiskan untuk agama. Penganut yang paling mungkin ditemukan di antara etnis
Bamar dominan (atau Burma), Shan, Rakhine (Arakan), Senin, Karen, dan Cina yang
terintegrasi dengan baik ke masyarakat Burma. Para bhikkhu, yang dikenal
sebagai Sangha, adalah anggota dihormati dari masyarakat Burma. Di antara
banyak kelompok etnis di Myanmar, termasuk Bamar dan Shan, Theravada Buddhisme
dipraktekkan dalam hubungannya dengan ibadah nat, yang melibatkan placation roh
yang dapat bersyafaat dalam urusan duniawi. Berkenaan dengan
"keselamatan" dalam arti Buddha, ada tiga jalur utama di Burma
Buddhisme: jasa pembuatan, vipassana (wawasan meditasi), dan jalan weizza
(bentuk esoterik agama Buddha yang melibatkan okultisme).
C.
Etnografi dan Sosial Budaya
Kebudayaan
Myanmar banyak dipengaruhi oleh agama mayoritas yang dianut oleh mayarakatnya,
yakni ajaran Budha. Ini terlihat dari banyaknya pagoda yang dapat kita jumpai
hampir di setiap tempat di Myanmar. Masyarakatnya masih tergolong masyarakat
tradisional dengan penduduk yang ramah dan masih kita jumpai banyak masyarakat
yang masih memakai sarung dan mengisap rokok dengan cerutu. Salah satu pagoda
terkenal yang sangat indah adalah Pagoda Shwedagon di Yangoon dan reruntuhan
candi yang luas dari ibu kota lama Pagan adalah salah satu pemandangan paling
menarik di dunia. Beberapa kesenian tradisional Myanmar adalah Bagan Period
Dance yang hampir mirip dengan tarian tradisional Indonesia, namun gerakan
mereka lebih gesit dan beragam.Belum banyak potensi pariwisata yang dapat
dikembangkan di Myanmar. Salah satunya mungkin dikarenakan oleh konflik yang
masih sering berkecamuk di negara itu serta kurangnya kepedulian pemerintah
dalam meningkan potensi pariwisata di negara seribu pagoda itu.
5.
FILIPPINA
A.
Keadaan Geografis
Wilayah
Filipina terletak di antara 5 derajat dan 21 derajat Lintang Utara serta
117 derajat dan 126 derajat Bujur Timur. Batas-batas negara sebagai berikut.
a)
Sebelah utara berbatasan dengan Laut
Cina dan Pulau Formosa (Taiwan)
b)
Sebelah Selatan berbatasan
dengan wilayah laut Kepulauan Indonesia
c)
Sebelah Timur berbatasan dengan
Samudera Pasifik
d)
Sebelah Barat berbatasan dengan Laut
Cina Selatan
Filipina
memiliki kurang lebih 7.107 pulau besar dan kecil, dengan perkiraan luas
wilayahnya sekitar 300.000 kilometer persegi. Pulau terbesar
di antara ribuan pulau tersebut adalah: Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau
Samar, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Negros, Pulau Visayan, Pulau Palawan,
Pulau Leyte, Pulau Bohol, dan Pulau Masbate.
Kota
metropolitan Manila yang menjadi Ibu kota Republik Filipina terletak di
wilayah Selatan Pulau Luzon. Kota terpenting lainnya di Filipina
antara lain seperti Zamboanga, Davao, Tarlac, San Pablo, Batangas,
Legaspi, Iloilo, Ormoc, Naga, dan kota Calbayong
Secara umum
keadaan alam di negara Filipina tidak jauh berbeda dengan Indonesia, begitu
pula dengan corak penghidupan rakyatnya. Melihat kota-kota di Filipina memang
terasa ada perbedaan suasana karena lebih kebarat-baratan, tetapi wialayah
pedesaannya hampir tak berbeda dengan pedesaan kita. Wilayah Kepulauan Filipina
memiliki kedalaman parit laut sekitar 10.539 meter, atau yang terdalam di
dunia, yang berlokasi di lepas pantai timur Pulau Mindanao. Kepulauan Filipina
juga kaya dengan wilayah hutan lindung yang masih asli di Luzon Utara dan
Mindanao, daerah perbukitan, gunung-gunung, jurang-jurang curam, dan
lembah-lembah yang subur. Danau-danau terbesar di Filipina terdapat Pulau
Luzon, Danau Laguna de Bay, dan Danau Sultan Alonton di Pulau Mindanao. Karena
keadaan alamnya termasuk subur, penduduk negeri ini sebagaian besar memperoleh
penghasilan dari bertani dan berkebun. Sawah-sawah dijumpai hampir di semua
kepulauan negeri itu.
Keadaan iklim
di Filipina juga tidak berbeda jauh dengan Indonesia, Iklim di Kepulauan
Filipina termasuk wilayah yang dipengaruhi oleh angin muson yang memberinya dua
jenis musim, yaitu musim hujan antara juni sampai Februari dan Musim Kemarau
antara Maret sampai Juli.
B.
Keadaan Demografis
Filipina berada
di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 86,241,697 jiwa
pada 2005. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon dan Manila, ibu
kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan.
Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang
aborigin Taiwan dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia,
dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik
dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli
Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir dan populasinya tinggal 30 ribu
jiwa.
Tiga kelompok
minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan.
Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang.
Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam
penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki
turunan dari bangsa Eropa.
Sekitar 95,9% penduduk
Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria
maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk
wanita dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 1,92%
dan sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka
kelahirannya tinggi. Filipina mempunyai kira-kira 85 juta penduduk menurut
perkiraan sensus 2005.
C.
Etnografi dan Sosial Budaya
Mayoritas
penduduk adalah rumpun bangsa Melayu, suku bangsa yang lain adalah suku bangsa
Negrito (penduduk asli di Kepulauan Filipina), Mestizo, Cina, dan Moro. Bahasa
Tagalog merupakan bahasa nasional, tetapi bahasa Inggris digunakan dalam
percakapansehari-hari. Hal ini menjadikan Filipina sebagai satu-satunya negara
di Asia Tenggara yang penduduknya paling banyak menggunakan bahasa Inggris. Hal
tersebut dikarenakan pengaruh budaya Barat di negara ini sangat kuat. Budaya
dari Filipina beragam. Sekitar dari Filipina adalah Kristen dan adalah Muslim.
Agama-agama lain dan sisanya praktek lainnya tampaknya tidak memiliki agama
sama sekali. Meskipun westernisasi dari pengaruh negara dan asing banyak orang
yang tetap percaya pada takhayul. Kepercayaan ini berasal dari nenek moyang
budaya kuno mereka.
Negara ini
memiliki tarian rakyat tradisional yang indah menampilkan keanggunan keindahan
dan rahmat dari Filipina. Mereka menggunakan memamerkan gaun Filipina dan
memainkan musik Filipina. Menampilkan tarian budaya Filipina. Ada beberapa
dialek yang warga Filipina dapat berbicara. Mereka peringkat tinggi sebagai
negara dengan dialek yang paling diucapkan. Negara ini memiliki tradisi yang
paling untuk mengikuti yang terus berlaku meskipun westernisasi nya. Sebagian
besar tradisi ini diwariskan pada generasi dan terus dipraktekkan oleh sebagian
besar Filipina.
Baca Selanjutnya Disini
Baca Selanjutnya Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar