Senin, 07 Desember 2015

Diskusi II Hubungan Internasional di Asia Tenggara




Hasil Notulensi - Diskusi II Hubungan Internasional di Asia Tenggara

Mata kuliah     : Hubungan Internasional di Asia Tenggara
Kelas               : HI-B
Tanggal           : 1 Desember 2015
Moderator       : Risky Diana P
Notulensi         : Qorina Aulia
Topik               :
·         Apakah kawasan Asia Tenggara banyak memiliki kelemahan/ potensi?
·         Kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yang aman atau tidak?
·         Siapa yang layak menjadi leader di kawasan Asia Tenggara? Apakah Negara yang berada di kawasan Asia Tenggara sendiri (internal) atau dari luar kawasan Asia Tenggara(eksternal)?

Dari beberapa topik diatas kami telah melakukan diskusi yang mana seperti yang kita tahu wilayah Asia Tenggara adalah sebuah kawasan yang juga mencakup wilayah Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan disekitarnya.Ada beberapa Negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara yang juga merupakan anggota dari ASEAN diantarany adalah :

Kamboja,Laos,Myanmar,Thailand,Vietnam,Brunei,Filiphina,Indonesia,Malaysia,Singapora, dan juga Negara non anggota seperti timor Leste.Argumen pertama di kemukakan oleh saudari Vivi yang mana , ia mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara terdapat banyak kekayaan alam yang melimpah.  Ditinjau dari geografis saja  asia tenggara memiliki 2 wilayah : daratan dan lautan.Memang kebanyakan Negara yang berada di Asia tenggara masih berada dalam posisi Negara dunia ketiga/Negara berkembang namun untuk Potensi maritim dikawasan asia tenggara sangatlah bagus. Sebaiknya fokus, tidak hanya pada industri perikanan namun juga pariwisata.Pendapat tersebut kemudian disanggah oleh saudara Irvand yang menyatakan bahwa ASEAN sendiri sebagai organisasi Regional masih memiliki kekurangan diantaranya:

  • ·         Lambat dalam Kemajuan
  • ·         Lambat dalam segi integrasi, perdagangan dll
  • ·         Lambat dalam produktifitas
  • ·         Ada faktor rivalitas


Pendapat ini juga disetujui oleh sudara Arif yang mana sama-samaberada dalam kelompok kontra, ia mengemukakan masalah MEA dan juga Pasar bebas ada kelemahan dalam fasilitas pelaku bisnis dalam Asean. Apakah Asean sendiri telah membuat sebuah kebijakan tentang pengawasan konsumen. Fasilitas? Dan tentu saja hal itu dengan segera di sanggah oleh saudara Ansor yang mengatakan bahwa telah ada rencana untuk spesifikasi produk khususnya untuk Negara anggota ASEAN , seperti di uni eropa. Ada beberapa produk yang masuk di produksi oleh Singapore dan Indonesia, Contohnya : Listrik masih proses, dan  sudah ada pembagian-pembagian dalam bidang masing-masing.Sanggahan kembali diucapkan oleh saudara Arif yang mengemukakan bahwa harus ada kebijakan yang melindungi konsumen dalam produksi, contohnya Impor ke Malaysia, seperti contohnya saja Malaysia yang  nakal dan melakukan pelanggaran. Apakah ada perlindungan? Diskusi terus berlanjut dan mendapat tambahan pendapat oleh saudara Wagis dari kelompok kontra yang mengemukakan bahwa apakah Asean sendiri dibentuk dalam rangka  diskusi untuk sebuah kemakmuran di kawasan Asia Tenggara ? Atau hanya badan diskusi  saja, tapi  jika kita lihat lagi tidak ada lembaga-lembaga yang mengatur soal perlindungan konsumen/institusi yang  menengahi secara resmi.



Setelahnya saudari Citra menengahi dan mengatakan untuk masalah-masalah yang muncul di ASEAN sendiri telah tercipat yang namanya Asean charter.Sanggahan kemudian dating dari saudara Wagis “Lembaga Konsensus, secara institusional Asean Charter tidak menyatukan masyarakat regional di Asia tenggara.  Tidak bisa menyatukan integrasi dan hanya sebagai wadah dan tidak berjalan secara semestinya. Tujuan positive sumgames adalah semua dapat untung  ada Negara-negara besar yang justru menindas bukan membantu.” Katanya.Kemudian saudara Ikvi menambahkan bahwa itu hanya terletak pada Oportunis, Berdasarkan potensinya. Menurut Robert W teori depedensi , keunggulan komparatif yaitu Negara – Negara besar banyak menduduki kepentingan  dinegara Asean. Regulasinya telah diatur asean mampu dengan adanya potensi – potensi yang dimiliki dan beketerkaitan dengan Asian Charter.Ansor (pro)” kami rasa kalian terlalu domestik , kita harus melihat dari persepsi luar.  Dimana jika Asean dilihat dari persepsi tunggal, jangan hanya melihat dari domestiknya karna Asean sebenarnya dapat memengaruhi dalam konteks global.kemudian mendapatkan sanggahan lagi oleh kakak tingkat “Bagaimana kita dapat menanggapi soal asean charter kalau untuk permasalahan.


·         Bagaiaman untuk memajukan Kekuasaan tersebut
·         Atau Memproduksi Masalah – Masalah yang timbul
Mengatasi masalah internalnya saja tidak bisa? Sementara Asean tidak memiliki kekhususan sendiri, apakah negara-negara Asean dapat memajukan Negara-negara asean sendiri . Pesimis dengan adanya asean dari dalam saja tidak bisa mengatasi apalagi dari luar.Saudara Ansor menambahkan bahwasannya kita perlu atau sekiranya penting untuk menciptakan musuh bersama.Wagis (pro) “ Manusiawi dan Individu, Seperti di Asean ada 2 Ideologi besar jika membuat “musuh bersama” maka tidak akan terwujud. Karna pandangan realis, karna 2 idiologi berbeda musuh bersama tidak akan terwujud.” Katanya dan langsung mendapat sanggahan dari kk tingkat (kontra) “ Tidak relevan. Yang diperdebatkan adalah kekuasaan, security, dan kepentingan wilayah. Bagaimana bisa menciptakan masalah bersama sedangkan perekonomian masih menjadi focus utama atau sudah tidak sama untuk isu – isu lama.”katanya

 

Sedangkan saudari Citra menambahkan bahwa Asean Way telah berhasil menyelesaikan konflik, asean tidak mengintervensi Negara-negara anggotanya. Asean tidak sepenuhnya diam jika terjadi konflik dalam Negara-negara anggotanya , maka Asean akan terlihat sebagai mediator dll.Saudara Wagis masih berfokus pada perdebatannya mengenai “jika tidak memiliki persepsi yang sama lalu bagaimana mereka dapat menyelesaikan konflik jika bertentangan”Organisasi regional butuh wadah untuk menyatukan aspirasi bersama. Sementara jika hanya berpatok pada asean way. Jadi, ada batasan. Justru karna Soveregnity dan Non Intervensi. 

·          
Ekonomi , ada entitas yang mengatur kalo UEKalo Asean tidak, kecuali : kerjasama dengan laos – Indonesia. Laos untung . Indonesia tidak? Saudari Citra berusaha menjawab bahwa Asean tidak gagal. Karena kalau kita lihat pada kenyataanya Mengapa prospek Asean sekarang justru bagus. MEA – on going. Untuk kerjasama seperti komunikasi? Khusus disetiap Negara telah digagas dan ini merupakan kesempatan.Kemudian Saudara Nicolaus memberi Argumen mengenai MEA – Kapitalis, Modal lebih untung Negara-negara Asean adalah Negara berkembang MEA adalah suatu kegagalan karna kaum pemodal akan lebih maju. Negara-negara kaya akan semakin kaya. Indonesia sendiri infrastrukturnya jauh dari harapan. MEA bukan sebuah kesempatan.dan pendapat ini ditambahkan oleh saudara Arif bahwa ASEAN sebenearnya bukan gagal. Hanya saja ASEAN terlalu lamban. Contohnya : dalam kebijakan ekonominya.





Kemudian diskusi beralih pada topik mengenai Keamanan di  Asia tenggara
Saudara Ikvi adalah yang pertama mengemukakan pendapat “ ancaman Tradisional, Asia tenggara telah memiliki zona anti nuklir (Zopfan). Sangat bertolak belaka dengan UE. Sedangkan Asean telah menyelesaikan masalah. Asean sangat aman.” Katanya. Dan hal ini ditambahkan oleh Saudari Veramia dari kubu pro “ dalam Zona anti nuklir sendiri terdapat kebijakan untuk tidak mengembangkan ataupun melakukan Uji coba atau tentang nuklir.Saudar Arif memberi argument dari sisi yang berbeda ia melihat keamanan dari segi yang lain contohny: Isu Asap. Apakah sikap Indonesia itu bisa dibenarkan  atau tidak. Contohnya China, Militer dan ekonominya yang kuat. Cina bagaimana meningkatkan perekonomiannya.


Dilanjutkan pada topic yang berikutnya yaitu mengenai leader di kawasan Asia tenggara
Ansor “Tidak mungkin Cina, Laut cina selatan banyak yang berkonflik bagaimana mungkin kalau cina menjadi leader. Tidak mungkin ada dari luar. Contohnya  bisa saja Indonesia yang menjadi leader.” Ujarnya dan langsung mendapat sanggahan dari saudara Wagis yang mengatakan bahwa kerjasama regional modernisasi. Kenapa cina? Karna cina sukses membuat integrasi cina ideology ekonomi condong pada Negara-negara asean. Militernya juga memadai. Dan mendapat tambahan dari saudara Arif “Antara Negara singapura, malayasia maupun Indonesia . Security dilemma antara Negara-negara tersebut. Cina Negara yang besar dan mampu memberikan jalan tengah, perlindungan dikawasan asia tenggara. Ketika mereka berkonflik bermasyarakat seakan subyektif. Cina have Influence/power dari Negara-negara asia tenggara.” Dan Yusra dari pihak kontra juga ikut menambahkan melalui ceritanya soal beberapa isu yang ada “5 Mata uang : SDA – SDM disetarakan diseluruh dunia – dollar, poundsterling, yuan dll. Kalau mau jual beli lebih gampang pada 2015 bahwa yuan nanti akan menggeser salah satu dari 5 – mungkin dollar. Yuan itu sangat kecil nilainya – jadi leader adalah Negara yang  baik dari segi ekonominya.Sanggahan langsung dikemukakan oleh saudara ikvi yang tidak setuju soal Cina yang suatu saat akan menjadi leader di kawasan , jika Asean  dipimpin oleh cina. Memang berdasarkan atas kemajuan ekonomi. Nanti kalau cina kepentingannya telah habis dari dari Negara – Negara kawasan  Asean pasti cina akan meninggalkan Asean. Kapan asean berdiri sendiri? Saudara Firdaus kemudian memberi komentar bahwa Indonesia jika dilihat dari segi domestiknya –  untuk era jokowi,  bagaimana bisa Asean berdiri sendiri? Khususnya untuk Indonesia sendiri saja.Hamdi “Menolak Konsep musuh bersama. Jika membuat musuh bersama saja, tidak mungkin. Sedangkan dari asean sendiri ada 2 ideologi. Kepemimpinan cina dilandasi dari segi ekonomi. Bagaimana berkerjasama jika “china akan menginjak-nginjak asean” ujarnya. Ansor kemudian memberi kemungkinan jika saja suatu saat Cina yang akan menjadi leader di kawasan Mungkin saja, contohnya : singapure Thailand akan keluar sebagai Negara anggota ASEAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar