Hasil Notulensi - Diskusi II Hubungan Internasional di Asia Tenggara
Mata kuliah : Hubungan Internasional di Asia Tenggara
Kelas : HI-B
Tanggal : 1 Desember 2015
Moderator : Risky Diana P
Notulensi : Qorina Aulia
Topik :
Kelas : HI-B
Tanggal : 1 Desember 2015
Moderator : Risky Diana P
Notulensi : Qorina Aulia
Topik :
·
Apakah kawasan Asia
Tenggara banyak memiliki kelemahan/ potensi?
·
Kawasan Asia Tenggara
merupakan wilayah yang aman atau tidak?
·
Siapa yang layak
menjadi leader di kawasan Asia Tenggara? Apakah Negara yang berada di kawasan
Asia Tenggara sendiri (internal) atau dari luar kawasan Asia
Tenggara(eksternal)?
Dari
beberapa topik diatas kami telah melakukan diskusi yang mana seperti yang kita
tahu wilayah Asia Tenggara adalah sebuah kawasan yang juga mencakup wilayah
Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan disekitarnya.Ada beberapa
Negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara yang juga merupakan anggota
dari ASEAN diantarany adalah :
Kamboja,Laos,Myanmar,Thailand,Vietnam,Brunei,Filiphina,Indonesia,Malaysia,Singapora,
dan juga Negara non anggota seperti timor Leste.Argumen pertama di kemukakan
oleh saudari Vivi yang mana , ia mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara terdapat
banyak kekayaan alam yang melimpah.
Ditinjau dari geografis saja asia
tenggara memiliki 2 wilayah : daratan dan lautan.Memang kebanyakan Negara yang
berada di Asia tenggara masih berada dalam posisi Negara dunia ketiga/Negara
berkembang namun untuk Potensi maritim dikawasan asia tenggara sangatlah bagus.
Sebaiknya fokus, tidak hanya pada industri perikanan namun juga pariwisata.Pendapat
tersebut kemudian disanggah oleh saudara Irvand yang menyatakan bahwa ASEAN
sendiri sebagai organisasi Regional masih memiliki kekurangan diantaranya:
- · Lambat dalam Kemajuan
- · Lambat dalam segi integrasi, perdagangan dll
- · Lambat dalam produktifitas
- · Ada faktor rivalitas
Pendapat
ini juga disetujui oleh sudara Arif yang mana sama-samaberada dalam kelompok
kontra, ia mengemukakan masalah MEA dan juga Pasar bebas ada kelemahan dalam
fasilitas pelaku bisnis dalam Asean. Apakah Asean sendiri telah membuat sebuah
kebijakan tentang pengawasan konsumen. Fasilitas? Dan tentu saja hal itu dengan
segera di sanggah oleh saudara Ansor yang mengatakan bahwa telah ada rencana
untuk spesifikasi produk khususnya untuk Negara anggota ASEAN , seperti di uni
eropa. Ada beberapa produk yang masuk di produksi oleh Singapore dan Indonesia,
Contohnya : Listrik masih proses, dan
sudah ada pembagian-pembagian dalam bidang masing-masing.Sanggahan
kembali diucapkan oleh saudara Arif yang mengemukakan bahwa harus ada kebijakan
yang melindungi konsumen dalam produksi, contohnya Impor ke Malaysia, seperti
contohnya saja Malaysia yang nakal dan
melakukan pelanggaran. Apakah ada perlindungan? Diskusi terus berlanjut dan
mendapat tambahan pendapat oleh saudara Wagis dari kelompok kontra yang
mengemukakan bahwa apakah Asean sendiri dibentuk dalam rangka diskusi untuk sebuah kemakmuran di kawasan
Asia Tenggara ? Atau hanya badan diskusi
saja, tapi jika kita lihat lagi tidak
ada lembaga-lembaga yang mengatur soal perlindungan konsumen/institusi
yang menengahi secara resmi.
Setelahnya saudari Citra menengahi dan mengatakan untuk masalah-masalah yang muncul di ASEAN sendiri telah tercipat yang namanya Asean charter.Sanggahan kemudian dating dari saudara Wagis “Lembaga Konsensus, secara institusional Asean Charter tidak menyatukan masyarakat regional di Asia tenggara. Tidak bisa menyatukan integrasi dan hanya sebagai wadah dan tidak berjalan secara semestinya. Tujuan positive sumgames adalah semua dapat untung ada Negara-negara besar yang justru menindas bukan membantu.” Katanya.Kemudian saudara Ikvi menambahkan bahwa itu hanya terletak pada Oportunis, Berdasarkan potensinya. Menurut Robert W teori depedensi , keunggulan komparatif yaitu Negara – Negara besar banyak menduduki kepentingan dinegara Asean. Regulasinya telah diatur asean mampu dengan adanya potensi – potensi yang dimiliki dan beketerkaitan dengan Asian Charter.Ansor (pro)” kami rasa kalian terlalu domestik , kita harus melihat dari persepsi luar. Dimana jika Asean dilihat dari persepsi tunggal, jangan hanya melihat dari domestiknya karna Asean sebenarnya dapat memengaruhi dalam konteks global.kemudian mendapatkan sanggahan lagi oleh kakak tingkat “Bagaimana kita dapat menanggapi soal asean charter kalau untuk permasalahan.
Setelahnya saudari Citra menengahi dan mengatakan untuk masalah-masalah yang muncul di ASEAN sendiri telah tercipat yang namanya Asean charter.Sanggahan kemudian dating dari saudara Wagis “Lembaga Konsensus, secara institusional Asean Charter tidak menyatukan masyarakat regional di Asia tenggara. Tidak bisa menyatukan integrasi dan hanya sebagai wadah dan tidak berjalan secara semestinya. Tujuan positive sumgames adalah semua dapat untung ada Negara-negara besar yang justru menindas bukan membantu.” Katanya.Kemudian saudara Ikvi menambahkan bahwa itu hanya terletak pada Oportunis, Berdasarkan potensinya. Menurut Robert W teori depedensi , keunggulan komparatif yaitu Negara – Negara besar banyak menduduki kepentingan dinegara Asean. Regulasinya telah diatur asean mampu dengan adanya potensi – potensi yang dimiliki dan beketerkaitan dengan Asian Charter.Ansor (pro)” kami rasa kalian terlalu domestik , kita harus melihat dari persepsi luar. Dimana jika Asean dilihat dari persepsi tunggal, jangan hanya melihat dari domestiknya karna Asean sebenarnya dapat memengaruhi dalam konteks global.kemudian mendapatkan sanggahan lagi oleh kakak tingkat “Bagaimana kita dapat menanggapi soal asean charter kalau untuk permasalahan.
·
Bagaiaman untuk memajukan
Kekuasaan tersebut
·
Atau Memproduksi
Masalah – Masalah yang timbul
Mengatasi
masalah internalnya saja tidak bisa? Sementara Asean tidak memiliki kekhususan
sendiri, apakah negara-negara Asean dapat memajukan Negara-negara asean sendiri
. Pesimis dengan adanya asean dari dalam saja tidak bisa mengatasi apalagi dari
luar.Saudara Ansor menambahkan bahwasannya kita perlu atau sekiranya penting
untuk menciptakan musuh bersama.Wagis (pro) “ Manusiawi dan Individu, Seperti
di Asean ada 2 Ideologi besar jika membuat “musuh bersama” maka tidak akan
terwujud. Karna pandangan realis, karna 2 idiologi berbeda musuh bersama tidak
akan terwujud.” Katanya dan langsung mendapat sanggahan dari kk tingkat (kontra)
“ Tidak relevan. Yang diperdebatkan adalah kekuasaan, security, dan kepentingan
wilayah. Bagaimana bisa menciptakan masalah bersama sedangkan perekonomian
masih menjadi focus utama atau sudah tidak sama untuk isu – isu lama.”katanya
Sedangkan
saudari Citra menambahkan bahwa Asean Way telah berhasil menyelesaikan konflik,
asean tidak mengintervensi Negara-negara anggotanya. Asean tidak sepenuhnya
diam jika terjadi konflik dalam Negara-negara anggotanya , maka Asean akan
terlihat sebagai mediator dll.Saudara Wagis masih berfokus pada perdebatannya
mengenai “jika tidak memiliki persepsi yang sama lalu bagaimana mereka dapat
menyelesaikan konflik jika bertentangan”Organisasi regional butuh wadah untuk
menyatukan aspirasi bersama. Sementara jika hanya berpatok pada asean way.
Jadi, ada batasan. Justru karna Soveregnity dan Non Intervensi.
·
Ekonomi , ada entitas yang mengatur kalo UEKalo Asean tidak, kecuali : kerjasama dengan laos – Indonesia. Laos untung . Indonesia tidak? Saudari Citra berusaha menjawab bahwa Asean tidak gagal. Karena kalau kita lihat pada kenyataanya Mengapa prospek Asean sekarang justru bagus. MEA – on going. Untuk kerjasama seperti komunikasi? Khusus disetiap Negara telah digagas dan ini merupakan kesempatan.Kemudian Saudara Nicolaus memberi Argumen mengenai MEA – Kapitalis, Modal lebih untung Negara-negara Asean adalah Negara berkembang MEA adalah suatu kegagalan karna kaum pemodal akan lebih maju. Negara-negara kaya akan semakin kaya. Indonesia sendiri infrastrukturnya jauh dari harapan. MEA bukan sebuah kesempatan.dan pendapat ini ditambahkan oleh saudara Arif bahwa ASEAN sebenearnya bukan gagal. Hanya saja ASEAN terlalu lamban. Contohnya : dalam kebijakan ekonominya.
Ekonomi , ada entitas yang mengatur kalo UEKalo Asean tidak, kecuali : kerjasama dengan laos – Indonesia. Laos untung . Indonesia tidak? Saudari Citra berusaha menjawab bahwa Asean tidak gagal. Karena kalau kita lihat pada kenyataanya Mengapa prospek Asean sekarang justru bagus. MEA – on going. Untuk kerjasama seperti komunikasi? Khusus disetiap Negara telah digagas dan ini merupakan kesempatan.Kemudian Saudara Nicolaus memberi Argumen mengenai MEA – Kapitalis, Modal lebih untung Negara-negara Asean adalah Negara berkembang MEA adalah suatu kegagalan karna kaum pemodal akan lebih maju. Negara-negara kaya akan semakin kaya. Indonesia sendiri infrastrukturnya jauh dari harapan. MEA bukan sebuah kesempatan.dan pendapat ini ditambahkan oleh saudara Arif bahwa ASEAN sebenearnya bukan gagal. Hanya saja ASEAN terlalu lamban. Contohnya : dalam kebijakan ekonominya.
Kemudian diskusi beralih pada topik mengenai Keamanan di Asia tenggara
Saudara Ikvi adalah yang pertama mengemukakan
pendapat “ ancaman Tradisional, Asia tenggara telah memiliki zona anti nuklir
(Zopfan). Sangat bertolak belaka dengan UE. Sedangkan Asean telah menyelesaikan
masalah. Asean sangat aman.” Katanya. Dan hal ini ditambahkan oleh Saudari
Veramia dari kubu pro “ dalam Zona
anti nuklir sendiri terdapat kebijakan untuk tidak mengembangkan ataupun
melakukan Uji coba atau tentang nuklir.Saudar Arif memberi argument dari sisi
yang berbeda ia melihat keamanan dari segi yang lain contohny: Isu Asap. Apakah
sikap Indonesia itu bisa dibenarkan atau
tidak. Contohnya China, Militer dan ekonominya yang kuat. Cina bagaimana
meningkatkan perekonomiannya.
Dilanjutkan pada topic yang berikutnya yaitu
mengenai leader di kawasan Asia tenggara
Ansor “Tidak mungkin Cina, Laut cina selatan
banyak yang berkonflik bagaimana mungkin kalau cina menjadi leader. Tidak
mungkin ada dari luar. Contohnya bisa
saja Indonesia yang menjadi leader.” Ujarnya dan langsung mendapat sanggahan
dari saudara Wagis yang mengatakan bahwa kerjasama regional modernisasi. Kenapa
cina? Karna cina sukses membuat integrasi cina ideology ekonomi condong pada
Negara-negara asean. Militernya juga memadai. Dan mendapat tambahan dari
saudara Arif “Antara Negara singapura, malayasia maupun Indonesia . Security
dilemma antara Negara-negara tersebut. Cina Negara yang besar dan mampu
memberikan jalan tengah, perlindungan dikawasan asia tenggara. Ketika mereka
berkonflik bermasyarakat seakan subyektif. Cina have Influence/power dari
Negara-negara asia tenggara.” Dan Yusra dari pihak kontra juga ikut menambahkan
melalui ceritanya soal beberapa isu yang ada “5 Mata uang : SDA – SDM
disetarakan diseluruh dunia – dollar, poundsterling, yuan dll. Kalau mau jual
beli lebih gampang pada 2015 bahwa yuan nanti akan menggeser salah satu dari 5
– mungkin dollar. Yuan itu sangat kecil nilainya – jadi leader adalah Negara
yang baik dari segi ekonominya.Sanggahan
langsung dikemukakan oleh saudara ikvi yang tidak setuju soal Cina yang suatu
saat akan menjadi leader di kawasan , jika Asean dipimpin oleh cina. Memang berdasarkan atas
kemajuan ekonomi. Nanti kalau cina kepentingannya telah habis dari dari Negara
– Negara kawasan Asean pasti cina akan
meninggalkan Asean. Kapan asean berdiri sendiri? Saudara Firdaus kemudian
memberi komentar bahwa Indonesia jika dilihat dari segi domestiknya – untuk era jokowi, bagaimana bisa Asean berdiri sendiri?
Khususnya untuk Indonesia sendiri saja.Hamdi “Menolak Konsep musuh bersama.
Jika membuat musuh bersama saja, tidak mungkin. Sedangkan dari asean sendiri
ada 2 ideologi. Kepemimpinan cina dilandasi dari segi ekonomi. Bagaimana
berkerjasama jika “china akan menginjak-nginjak asean” ujarnya. Ansor kemudian memberi kemungkinan jika saja
suatu saat Cina yang akan menjadi leader di kawasan Mungkin saja, contohnya :
singapure Thailand akan keluar sebagai Negara anggota ASEAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar