Laporan Sosialisasi
Masyarakat Ekonomi Asean
Claudio Y.G.P 1302045116
Hamdi Abdillah 1302045113
Robiatul N.A 1302045092
Pada
awal tahun 2016 akan diberlakukannya kebijakan di bidang ekonomi yaitu MEA di
kawasan Asia Tenggara. MEA itu sendiri adalah kepanjangan dari Masyarakat
Ekonomi Asean, dimana 10 anggota ASEAN akan menerapkan MEA yang akan menjadi
sebuah pasar tunggal dan disetujui oleh negara-negara di ASEAN, salah satunya
Indonesia.
Bentuk Kerjasamanya adalah
dalam MEA diantaranya adalah :
- Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
- Pengakuan kualifikasi profesional;
- Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
- Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
- Meningkatkan infrastruktur
- Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
- Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
- Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pentingnya perdagangan eksternal terhadap
ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap
melihat ke depan,
karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA):
- Pasar dan basis produksi tunggal,
- Kawasan ekonomi yang kompetitif,
- Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
- Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global
Maka
dari itu kami sebagai para agen perubahan melakukan sosialisasi dari beberapa
kalangan masyarakat secara bertahap, yaitu untuk menjelaskan
“Apa itu MEA? Bagaimana dampak MEA bagi
Indonesia? dan apa tindakan kita dalam menanggapi MEA itu sendiri”
Bermula
dari mensosialisasikan di kalangan pedagang, yaitu pada seorang kakek yang
mempunyai usaha sembako. Pada awalnya kami akan menanyakan pada beliau apakah
mengetahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean. Namun ternyata beliau tidak sama
sekali mengetahui MEA itu sendiri dan lalu akhirnya kami menjelaskan kepada
beliau apa itu MEA dan bagaimana dampaknya.
MEA
akan menimbulkan tingkat persaingan yang jauh meningkat jika dibandingkan
dengan sebelumnya. Seperti yang telah dipaparkan diatas, MEA membuka arus
perdagangan barang atau jasa, dimana artinya persaingan dalam perdagangan dari
skala terkecil hingga besarpun akan terpengaruh.
Setelah
mewawancarai di kalangan pedagang kemudian kami melakukan sosialisasi kembali
namun di kalangan pelajar. Kembali kami menanyakan apa itu MEA dan tahukah anda
mengenai MEA kepada beberapa pelajar yang kami temui. Alhasil beberapa pelajar
sudah mengetahui apa itu MEA dan apa yang akan terjadi di awal tahun 2016
dimana tahun tersebut menjadi tahun pembuka diberlaksanakannya MEA. Melihat
para pelajar mengetahui MEA kami kembali berusaha melengkapi pemahaman tentang
MEA untuk mereka agar lebih memahami secara spesifik bagaimana pula dampaknya.
Kemudian
kami melanjutkan wawancara di kalangan para pegawai. Kami menanyakan kembali
dengan pertanyaan yang sama seperti 2 kalangan sebelumnya. Namun dari beberapa
yang telah kami tanyai , terdapat dua orang yang tidak mengetahuinya. Kami
sangat menyayangkan itu karena mereka adalah para pegawai di sebuah instansi
pemerintah dan sudah seharusnya mereka mengetahui apa itu MEA, karena MEA itu
sendiri merupakan hal yang sudah mencakup lingkup internasional.
Dari
3 kalangan tersebut kami mensurvei dan menyimpulkan bahwa masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui dan memahami benar Masyarakat Ekonomi Asean.
Perlu lebih banyak lagi sosialisasi yang dilakukan kepada kalangan luas yang
lebih efektif. Maka dari itu kami mengharapkan para Pemerintah setempat ikut
andil dalam mensosialisasikan Masyarakat Ekonomi Asean demi memajukan
masyarakat yang ada, sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan dampak positif
ataupun negative dan telah mempersiapkan diri untuk menyambut tahun 2016, tahun
pembuka untuk Masyarakat Ekonomi Asean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar