Kamis, 07 Januari 2016

Kelompok 8 - Laporan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean (Claudio, Hamdi, & Robiatul)



Laporan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean 
 

Anggota Kelompok: 

Claudio Y.G.P 1302045116
Hamdi Abdillah 1302045113 
Robiatul N.A   1302045092
 


Pada awal tahun 2016 akan diberlakukannya kebijakan di bidang ekonomi yaitu MEA di kawasan Asia Tenggara. MEA itu sendiri adalah kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean, dimana 10 anggota ASEAN akan menerapkan MEA yang akan menjadi sebuah pasar tunggal dan disetujui oleh negara-negara di ASEAN, salah satunya Indonesia. 


Bentuk Kerjasamanya adalah dalam MEA diantaranya adalah :
  1. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
  2. Pengakuan kualifikasi profesional;
  3. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
  4. Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
  5. Meningkatkan infrastruktur
  6. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
  7. Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
  8. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan, 

karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
  1. Pasar dan basis produksi tunggal,
  2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,
  3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
  4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global


Maka dari itu kami sebagai para agen perubahan melakukan sosialisasi dari beberapa kalangan masyarakat secara bertahap, yaitu untuk menjelaskan
“Apa itu MEA? Bagaimana dampak MEA bagi Indonesia? dan apa tindakan kita dalam menanggapi MEA itu sendiri”

Bermula dari mensosialisasikan di kalangan pedagang, yaitu pada seorang kakek yang mempunyai usaha sembako. Pada awalnya kami akan menanyakan pada beliau apakah mengetahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean. Namun ternyata beliau tidak sama sekali mengetahui MEA itu sendiri dan lalu akhirnya kami menjelaskan kepada beliau apa itu MEA dan bagaimana dampaknya.

MEA akan menimbulkan tingkat persaingan yang jauh meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Seperti yang telah dipaparkan diatas, MEA membuka arus perdagangan barang atau jasa, dimana artinya persaingan dalam perdagangan dari skala terkecil hingga besarpun akan terpengaruh.
Setelah mewawancarai di kalangan pedagang kemudian kami melakukan sosialisasi kembali namun di kalangan pelajar. Kembali kami menanyakan apa itu MEA dan tahukah anda mengenai MEA kepada beberapa pelajar yang kami temui. Alhasil beberapa pelajar sudah mengetahui apa itu MEA dan apa yang akan terjadi di awal tahun 2016 dimana tahun tersebut menjadi tahun pembuka diberlaksanakannya MEA. Melihat para pelajar mengetahui MEA kami kembali berusaha melengkapi pemahaman tentang MEA untuk mereka agar lebih memahami secara spesifik bagaimana pula dampaknya.



Kemudian kami melanjutkan wawancara di kalangan para pegawai. Kami menanyakan kembali dengan pertanyaan yang sama seperti 2 kalangan sebelumnya. Namun dari beberapa yang telah kami tanyai , terdapat dua orang yang tidak mengetahuinya. Kami sangat menyayangkan itu karena mereka adalah para pegawai di sebuah instansi pemerintah dan sudah seharusnya mereka mengetahui apa itu MEA, karena MEA itu sendiri merupakan hal yang sudah mencakup lingkup internasional.

Dari 3 kalangan tersebut kami mensurvei dan menyimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan memahami benar Masyarakat Ekonomi Asean. Perlu lebih banyak lagi sosialisasi yang dilakukan kepada kalangan luas yang lebih efektif. Maka dari itu kami mengharapkan para Pemerintah setempat ikut andil dalam mensosialisasikan Masyarakat Ekonomi Asean demi memajukan masyarakat yang ada, sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan dampak positif ataupun negative dan telah mempersiapkan diri untuk menyambut tahun 2016, tahun pembuka untuk Masyarakat Ekonomi Asean.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar