Kamis, 07 Januari 2016
Kelompok :
M. Afriza Nadil 1302045079
Muh. Ikvi Zainal Wafa 1302045082
Muafi 1302045130
A. Tentang MEA
Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah bentuk integrasi masyarakat ASEAN
dimana adanya perdaganan bebas di antara anggota-anggota Negara ASEAN yang telah di
sepakati bersama Negara-negara ASEAN, dan Untuk menggubah ASEAN menjadi kawasan
yang stabil, makmur dan sangat kompetitif.
Saat ini untuk mewujudkam Masyarakat Ekonomi ASEAN ini masih harus menghadapi
berbagai tantangan dan rintangan yang terdapat pada masing-masing negara anggota. Beberapa
tahapan awal mesti diwujudkan untuk merealisasikan target atau sasaran bersama Masyarakat
Asean tersebut, di antaranya adalah melalui penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (Asean
Economic Community). pada tahun 2015. Kesepakatan bersama untuk mengintegrasikan
berbagai negara Asean (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam,
Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar) yang masing-masing memiliki latar-belakang sosial-
budaya, ideologi politik, ekonomi dan kepentingan berbeda ke dalam suatu komunitas yang
disebut Masyarakat Ekonomi Asean ini masih menghadapi sejumlah kendala besar, khususnya
bagi Indonesia yang masih dihadapkan dengan berbagai masalah multi dimensi yang sarat
kepentingan. Masyarakat Ekonomi Asean dengan sasarannya yang mengintegrasikan ekonomi
regional Asia Tenggara menggambarkan karakteristik utama dalam bentuk pasar tunggal dan
basis produksi, kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, kawasan pengembangan ekonomi
yang merata atau seimbang, dan kawasan yang terintegrasi sepenuhnya menjadi ekonomi
global.Sebagai pasar tunggal kawasan terpadu Asean dengan luas sekitar 4,47 juta km persegi
yang didiami oleh lebih dari 600 juta jiwa dari 10 negara anggota ini diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan memacu daya saing ekonomi kawasan Asean yang diindikasikan
melalui terjadinya arus bebas (free flow). Pada tahun 2015 dan Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) sudah di depan mata. Banyak peluang dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia
menjelang AFTA dan MEA.
Era perdagangan kawasan ASEAN (AFTA) yang bakal berlangsung mulai 2015, menjadi
tantangan serius bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi sumber daya, kinerja, sistem
manajemen, dan teknologi informasi.
Para pemimpin negara-negara ASEAN telah sepakat untuk mentransformasi wilayah
ASEAN menjadi kawasan bebas aliran barang, jasa, investasi, permodalan, dan tenaga kerja.
MEA menggambarkan adanya perekonomian yang mengglobal di antara negara-negara ASEAN
dan MEA dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi di kawasan regional ASEAN.
B. Hasil Wawancara
Foto diambil ketika wawancara dengan pedagang buah
Ikvi : Assalamualaikum, maaf bu bisa minta waktunya sebentar?
Pedagang buah (Ibu Nur) : Wa’alaikumsallam, oh iya silahkan
Ikvi : Saya mau bertanya, kira-kira apa yang ibu ketahui tentang
Pedagang buah (Ibu Nur) : Oh maaf saya baru dengar ini, kira-kira apa ya mas?
Ikvi : Jadi, MEA adalah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
merupakan bentuk perkumpulan masyarakat ASEAN dimana
adanya perdaganan bebas di antara anggota-anggota Negara
ASEAN yang telah di sepakati bersama Negara-negara
ASEAN, dan Untuk menggubah ASEAN menjadi kawasan
yang stabil, makmur dan sangat kompetitif yang akan dimulai
31 Desember 2015.
Foto ini diambil ketika melakukan wawancara terhadap pedagang kebab
Afriza dan Muafi : Pada saat kami melakukan wawancara terhadap pedagang kebab,
tanggapan yang kami peroleh bahwa pedagang kebab ini belum
mengetahui tentang MEA dan terkesan tidak mau tau ketika kita mencoba
untuk mensosialisaikan MEA. Hal yang paling mengejutkan adalah
pedagang ini baru mengetahui apa itu MEA.
C. Kesimpulan
Mayoritas masyarakat dan pedagang (UKM) Samarinda masih belum mengetahui apa yang
disebut MEA (Masyrakat Ekonomi Asean), padahal pengetahuan tentang MEA itu sangat
penting untuk mempersiapkan diri mereka ketika menghadapi MEA yang dimulai ditahun
ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar