Jumat, 03 April 2015

Refleksi diri menjadi Pemikir Seperti apa ?


Tugas Pemikiran Politik Islam “Refleksi diri menjadi Pemikir Seperti apa ?”
Nama : Ansor Budiman
Nim : 1302045098


Sebelumnya tugas yang mengenai dark ages telah saya tulis disini

Terkait dengan pembahasan dalam pertemuan 8 kemarin dimana dijelaskan perlunya integrasi ilmu dalam menjalani kehidupan seperti yang telah dilakukan islam pada masa klasiknya dan bagaimana barat mencapai kegelimangan namun tidak mengakui implikasi islam dari segala pencapainya.



Tokoh islam klasik yang paling saya kagumi adalah Salahudin Al Ayubi Sebagai pembebas Palestina dan Pemimpin yang sangat dicintai.Seperti yang saya baca dari buku diatas, jarang sekali dunia menyaksikan sikap patriotik dan heroik yang bergabung dalam sifat perikemanusiaan bila kita membaca bagaimana kekejaman tentara salib dibalas dengan kemurahan hati Salahudin Al Ayubi. Bahkan disebutkan dalam sebuah tulisan penulis islam tanggal 4 Maret 1193 adalah hari musibah besar yang belum pernah dirasakan umat muslim semenjak kehilangan Khulafa Ar-Rasyidin.


Kembali kekonteks pemikir islam adalah wajib menurut pribadi saya untuk  berusaha menjadi muslim yang orientasi pemikirannya Insyaallah seperti islam di masa klasik yaitu integratif antara penggunaan aqliyah yang tidak boleh dilepaskan dengan naqliyah karena beitulah seharusnya seorang muslim berfikir, menggunakan akal bukan tanpa arah namun sesuai tuntunan Islam apalagi dengan seklualirisme yang menyesatkan.

Kritik & Saran

Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dan jujur menurut saya cara pengajaran dari Bu Unis adalah yang paling menyenangkan dan menimbulkan rasa keaktifan serta ingin tahu tidak seperti dosen-dosen lain umumnya lain yang cenderung monoton dan tidak menimbulan aktifitas timbal balik antara pengajar dan mahasiswa dalam penyampaiannya sehingga saya harap hal seperti itu bisa dipertahankan. 



Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar