Jumat, 03 April 2015

Refleksi diri (Tentang Dark Ages & Pemikir Seperti apa ?)



Nama: Veramia Bonita
NIM: 1302045114


Saya ingin menjadi pemikir di zaman klasik karena pada zaman itu banyak para ilmuwan yang berpikir secara integratif, yang mengetahui dan menguasai segala bidang. Namun disamping kecerdasan yang dimiliki mereka, tidak melupakan Tuhan yaitu Allah yang telah memberikan akal dan kehidupan kepada mereka. Mereka mempercayai semua tentang kebesaran Allah dan tidak mendustai agamanya.
Salah satu tokoh teladan saya dan para umat Islam didunia ini adalah Nabi Muhammad SAW.
Saya sangat mengagumi beliau dan ingin meniru akhlakhul karimah beliau, salah satu contohnya yaitu “Mulailah sesuatu dari diri sendiri”.

Ketika menegur ataupun melarang sesuatu kepada kaumnya, beliau menerapkan terlebih dahulu kepada dirinya sendiri.
Hal tersebut ingin saya terapkan didalam kehidupan sehari-hari, salah satu yang sudah saya realisasikan yaitu menegur teman ketika membuang sampah sembarangan tetapi saya tidak membuang sampah sembarangan.
Contoh perilaku nabi Muhammad SAW lainnya yaitu hidup dalam kesederhanaan padahal beliau merupakan seorang pemimpin, yang bisa kaya kapanpun beliau mau.

Dark ages:
Masa dark ages dibarat merupakan masa kejayaan bagi dunia timur atau islam.
Pada masa kegelapan tersebut, Barat dalam keadaan terbelakang, dimana tidak terdapat prestasi intelektual yang gemilang termasuk juga dalam pemikiran ekonomi.
Melalui interaksinya dengan Dunia Islam, Eropa menyadari keterbelakangan dan ketertinggalan mereka. Interaksi tersebut menyebabkan adanya sentuhan peradaban Islam terhadap mereka. Proses persentuhan itu terjadi melalui konflik-konflik bersenjata, seperti dalam Perang Salib, maupun melalui cara-cara damai seperti di Andalusia.
Kepentingan ekonomi ini nampak ketika tentara Salib mengarahkan serangannya ke Mesir. Faktor sosial-politik juga memainkan peranan yg dominan dalam konflik Perang Salib ini.
Bagaimanapun juga dalam bidang peradaban materi, Eropa banyak berhutang budi terhadap Perang Salib. Perang ini telah membawa kaum Kristen ke dalam kontak langsung dengan orang-orang Muslim di tanah Islam itu sendiri. Orang-orang Kristen mendapati bahwa di Levant banyak hal baru bagi mereka dan teknik-teknik yang tidak dikenal di Barat. Oleh karena itu ketika terjadi gencatan senjata, mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari teknik-teknik baru di bidang pertanian, industri dan kerajinan, serta melakukan hubungan perdagangan dengan orang-orang Muslim.

Kritik dan saran untuk Ibu Uni W. Sagena selaku dosen pengampu mata kuliah PEMPOLIS:
Menurut saya, ibu terlalu serius didalam perkuliahan, kadang saya merasa takut ketika melakukan kesalahan didalam mata kuliah ini. Tetapi saya suka cara mengajar ibu yang tanpa slide, singkat, padat dan sangat jelas dalam menyampaikan materi perkuliahan.
Saran saya, ibu jangan terlalu serius dan jaga kesehatan ibu biar bisa terus mengajar kami, terimakasih bu atas bimbingannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar