Hubungan Internasional Reguler B 2013
'
Pukul 02.00 pm HI B Reguler berkesempatan untuk
berkunjung ke kantor DPRD Kalimantan Timur tepatnya di Karang Paci. Saya cukup
antusias terhadap kegiatan yang dilakukan pada saat itu bisa melihat kantor dan
berdiskusi dengan Anggota DPRD Kalimantan Timur.
Diskusi dimulai pada pukul 02.30pm dimulai dengan
pembukaan acara oleh ibu Rita sebagai wakil dari komisi 2 tema pertemuan pada hari itu mengenai
“mengenal lebih dekat parlemen” beberapa pemateri memberikan motivasi untuk
mahasiswa Hubungan Internasional cukup baik seperti mahasiswa tidak boleh
cengeng dalam artian jika berorasi kemudian di tangkap polisi kemudian nangis
hanya berkoar-koar saja tetapi mahasiswa harus berani menyampaikan aspirasi
untuk kepentingan rakyat masukan-masukan yang diberikan oleh para pemateri
sangat membangun kami dimana salah satu pemateri juga memberikan nasihat supaya
mahasiswa agar dapat meningkatkan keimmanan dengan shalat lima waktu terutama
karena dengan mendekatkan diri kepada tuhan maka kita tidak akan berani
melakukan tindakan korupsi dan tidak amanah setidaknya kita bisa menghindari
perbuatan tersebut dengan mempertebal iman kita sebagai mahasiswa. Pemateri
juga menyampaikan agar mahasiswa untuk memperhatikan Indeks Prestasi ketika
kita lulus sangat penting untuk mendapat
pekerjaan tetapi mahasiswa jangan putus asa karena Indeks Prestasi yang
pas-pasan atau mungkin sangat minim bapak Adit contohnya dengan IP yang
Pas-pasan/tidak terlampau tinggi dan di usia tergolong muda beliau sudah bisa
duduk di bangku DPRD Kalimantan Timur. Yang terpenting menurut saya adalah agar
mahasiswa menenpa hati atau diri kita dengan mendekatkan diri dengan tuhan
sesuai dengan agama yang kita anut masing-masing, yang mana beragama Islam dengan melakukan kewajiban sebagai
seorang muslim yang mana pesan yang disampaikan oleh pemateri yakni jika
mahasiswa ataupun mereka sebagai anggota DPRD seminimalnya tidak menninggalkan
shalat begitu juga dengan umat yang beragama lain beribadah dengan taat. Jika
bisa dilihat hati adalah cerminan kita untuk berbuat sesuatu jika hati kita
bersih maka bersih pula tindakan yang akan kita perbuat.
Beberapa dari kami juga menyampaikan beberapa
pertanyaan kepada para pemateri menariknya para pemateri sangat antusias pula
menjawab pertanyaan yang cukup kritis dari kami. Misalnya masalah jalan di
dekat persimpangan taman kota yang belum jadi di dekat jalan basuki rahmat
taman kota yang kini terbengkalai yang menyebabkan kemacetan yang cukup
mengganggu dan jalan taman kota belum baik. Para pemateri menanggapi yakni mereka
sudah menyampaikan hal tersebut kepada walikota tetapi belum ada juga tanggapan
terhadap yang bersangkutan , mungkin perlu adanya diskusi lebih lanjut mengenai
hal tersebut. Kemudian ada beberapa pertanyaan yang menyinggung adakah anggaran yang dari daerah dialokasikan untuk
Perguruan Tinggi (PT) yang diluruskan oleh pemateri bahwasanya yang diberikan
oleh daerah adalah hanya sebagai bantuan yang tidak wajib sebenarnya bantuan
yang dialokasikan adalah langsung dari Pemerintah Nasional. Budaya disiplin dan
tepat waktu susah melekat pada diri mahasiswa oleh karena sekiranya teladan
kita seperti anggota DPRD maupun Dosen hendaknya dapat menjadi panutan. Kami
juga diajak berkeliling gedung melihat beberapa ruangan rapat, kantor beberapa
komisi disana. Kondisinya sangat bagus dan mewah disediakan makanan dan minuman
ringan diatas meja santai di dalam kantor, para sekertaris dan staf mereka
sangat ramah dan menjelaskan seluk beluk dan kegunaan gedung disana. Kemudian
kami mengambil beberapa foto bersama para anggota DPRD disana. Kemudian ada
yang menyinggung masalah politik uang dalam sistem birokrasi kita yang sering
disebut dengan uang pelicin saya kurang bisa menangkap terhadap tanggapan oleh
pemateri karena kita lihat budaya uang pelicin ini sangat merugikan yakni dalam
dana utuh yang didapat dalam perjanjian dan pada saat diterima hanya beberapa
persen dikarenakan potongan oleh beberapa meja dalam birokrasi kita, saya
berharap kepada kita agar pintar dalam memilih pemimpin yang betul-betul amanah
yakni dengan melihat jejak record calon sebelum kita memilih jangan mau
termakan dengan uang kaget dalam istilah pemilu ataupun dalam pilkada.
Refleksi akhir saya adalah semoga kita bisa sebagai
mahasiswa bisa bersosialisasi dengan kuat dalam kampus dan juga memperbanyak
diskusi yang dilakukan agar adanya input kedalam pemerintahan kita. Kemudian
keterbukaan aspirasi dalam kampus saya kira masih kurang misalnya ada kantong
aspirasi untuk memberikan kritik dan saran terhadap mahasiswa kelompok himpunan
dosen maupun birokrat kampus seharusnya diberikan hak seluasnya dan sesuai
dengan tata tertib yang memang ada dalam kampus sendiri perlu adanya
kritisisasi terhadap diri kita untuk lebih maju kedepannya. Disini saya tidak
terlalu setuju dengan adanya istilah dalam kampus untuk mengejar akreditas
fakultas tetapi saya tekankan akreditas dan akhlak mahasiswa kita harus lebih
ditingkatkan. Ikatan kepercayaan juga ditegakan karena serba salah di zaman
sekarang kita sudah banyak yang kecewa dan acuh terhadap politik tapi sebaliknya
kita harus optimis siapapun pemimpin kita semoga bisa memimpin kita dengan baik
kedepannya. Kampus kita yang sekarang dengan failitas yang cukup memadai
seharusnya bisa memfasilitasi kita dalam memperdalam ilmu di dalam kampus
sendiri kita terlalu cenderung mengelung saat fasilitas kita ketinggalan zaman
jelek dan kurang bagus kemudian setelah disediakan kita lalu semena-mena dan
tidak menggunakan fasilitas tersebut dengan semestinya sebaiknya juga kita bisa
menjaga fasilitas yang disediakan oleh pihak kampus. Yang paling ditekankan
adalah kedewasaan kita sebagai mahasiswa dan tidak bersikap seperti anak TK
yang terus diberi ceramah ketika melakukan kesalahan sebaliknya kita sebagai
mahasiswa harus bisa melihat kesalahan diri menata akhlak dan meningkatkan ilmu
sebagai penstudi.
Saat kita memilih calon pemimpin kita bisa lihat
dari latar belakangnya biasanya dari perjalanan hidup dari seorang pemimpin
tersebut susah belum berkecukupan maka dia itu merupakan pemimpin yang bisa
merasakan susah rakyatnya apabila mereka menutup mata berarti mereka telah
dibutakan oleh kekuasaan belum cukup seorang pemimpin kalau dia tidak besar
imannya dalam hal-hal yang menggoda diri disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar