Kamis, 02 Juli 2015

Andry Rahmadhansyah - 1302045123 Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"


Nama  : Andry Rahmadhansyah 
Nim    : 1302045123
Hubungan Internasional Reguler B 2013  '


Pukul 02.00 pm HI B Reguler berkesempatan untuk berkunjung ke kantor DPRD Kalimantan Timur tepatnya di Karang Paci. Saya cukup antusias terhadap kegiatan yang dilakukan pada saat itu bisa melihat kantor dan berdiskusi dengan Anggota DPRD Kalimantan Timur. 

Diskusi dimulai pada pukul 02.30pm dimulai dengan pembukaan acara oleh ibu Rita sebagai wakil dari komisi 2  tema pertemuan pada hari itu mengenai “mengenal lebih dekat parlemen” beberapa pemateri memberikan motivasi untuk mahasiswa Hubungan Internasional cukup baik seperti mahasiswa tidak boleh cengeng dalam artian jika berorasi kemudian di tangkap polisi kemudian nangis hanya berkoar-koar saja tetapi mahasiswa harus berani menyampaikan aspirasi untuk kepentingan rakyat masukan-masukan yang diberikan oleh para pemateri sangat membangun kami dimana salah satu pemateri juga memberikan nasihat supaya mahasiswa agar dapat meningkatkan keimmanan dengan shalat lima waktu terutama karena dengan mendekatkan diri kepada tuhan maka kita tidak akan berani melakukan tindakan korupsi dan tidak amanah setidaknya kita bisa menghindari perbuatan tersebut dengan mempertebal iman kita sebagai mahasiswa. Pemateri juga menyampaikan agar mahasiswa untuk memperhatikan Indeks Prestasi ketika kita  lulus sangat penting untuk mendapat pekerjaan tetapi mahasiswa jangan putus asa karena Indeks Prestasi yang pas-pasan atau mungkin sangat minim bapak Adit contohnya dengan IP yang Pas-pasan/tidak terlampau tinggi dan di usia tergolong muda beliau sudah bisa duduk di bangku DPRD Kalimantan Timur. Yang terpenting menurut saya adalah agar mahasiswa menenpa hati atau diri kita dengan mendekatkan diri dengan tuhan sesuai dengan agama yang kita anut masing-masing, yang mana beragama  Islam dengan melakukan kewajiban sebagai seorang muslim yang mana pesan yang disampaikan oleh pemateri yakni jika mahasiswa ataupun mereka sebagai anggota DPRD seminimalnya tidak menninggalkan shalat begitu juga dengan umat yang beragama lain beribadah dengan taat. Jika bisa dilihat hati adalah cerminan kita untuk berbuat sesuatu jika hati kita bersih maka bersih pula tindakan yang akan kita perbuat.

Beberapa dari kami juga menyampaikan beberapa pertanyaan kepada para pemateri menariknya para pemateri sangat antusias pula menjawab pertanyaan yang cukup kritis dari kami. Misalnya masalah jalan di dekat persimpangan taman kota yang belum jadi di dekat jalan basuki rahmat taman kota yang kini terbengkalai yang menyebabkan kemacetan yang cukup mengganggu dan jalan taman kota belum baik. Para pemateri menanggapi yakni mereka sudah menyampaikan hal tersebut kepada walikota tetapi belum ada juga tanggapan terhadap yang bersangkutan , mungkin perlu adanya diskusi lebih lanjut mengenai hal tersebut. Kemudian ada beberapa pertanyaan yang menyinggung adakah  anggaran yang dari daerah dialokasikan untuk Perguruan Tinggi (PT) yang diluruskan oleh pemateri bahwasanya yang diberikan oleh daerah adalah hanya sebagai bantuan yang tidak wajib sebenarnya bantuan yang dialokasikan adalah langsung dari Pemerintah Nasional. Budaya disiplin dan tepat waktu susah melekat pada diri mahasiswa oleh karena sekiranya teladan kita seperti anggota DPRD maupun Dosen hendaknya dapat menjadi panutan. Kami juga diajak berkeliling gedung melihat beberapa ruangan rapat, kantor beberapa komisi disana. Kondisinya sangat bagus dan mewah disediakan makanan dan minuman ringan diatas meja santai di dalam kantor, para sekertaris dan staf mereka sangat ramah dan menjelaskan seluk beluk dan kegunaan gedung disana. Kemudian kami mengambil beberapa foto bersama para anggota DPRD disana. Kemudian ada yang menyinggung masalah politik uang dalam sistem birokrasi kita yang sering disebut dengan uang pelicin saya kurang bisa menangkap terhadap tanggapan oleh pemateri karena kita lihat budaya uang pelicin ini sangat merugikan yakni dalam dana utuh yang didapat dalam perjanjian dan pada saat diterima hanya beberapa persen dikarenakan potongan oleh beberapa meja dalam birokrasi kita, saya berharap kepada kita agar pintar dalam memilih pemimpin yang betul-betul amanah yakni dengan melihat jejak record calon sebelum kita memilih jangan mau termakan dengan uang kaget dalam istilah pemilu ataupun dalam pilkada. 

Refleksi akhir saya adalah semoga kita bisa sebagai mahasiswa bisa bersosialisasi dengan kuat dalam kampus dan juga memperbanyak diskusi yang dilakukan agar adanya input kedalam pemerintahan kita. Kemudian keterbukaan aspirasi dalam kampus saya kira masih kurang misalnya ada kantong aspirasi untuk memberikan kritik dan saran terhadap mahasiswa kelompok himpunan dosen maupun birokrat kampus seharusnya diberikan hak seluasnya dan sesuai dengan tata tertib yang memang ada dalam kampus sendiri perlu adanya kritisisasi terhadap diri kita untuk lebih maju kedepannya. Disini saya tidak terlalu setuju dengan adanya istilah dalam kampus untuk mengejar akreditas fakultas tetapi saya tekankan akreditas dan akhlak mahasiswa kita harus lebih ditingkatkan. Ikatan kepercayaan juga ditegakan karena serba salah di zaman sekarang kita sudah banyak yang kecewa dan acuh terhadap politik tapi sebaliknya kita harus optimis siapapun pemimpin kita semoga bisa memimpin kita dengan baik kedepannya. Kampus kita yang sekarang dengan failitas yang cukup memadai seharusnya bisa memfasilitasi kita dalam memperdalam ilmu di dalam kampus sendiri kita terlalu cenderung mengelung saat fasilitas kita ketinggalan zaman jelek dan kurang bagus kemudian setelah disediakan kita lalu semena-mena dan tidak menggunakan fasilitas tersebut dengan semestinya sebaiknya juga kita bisa menjaga fasilitas yang disediakan oleh pihak kampus. Yang paling ditekankan adalah kedewasaan kita sebagai mahasiswa dan tidak bersikap seperti anak TK yang terus diberi ceramah ketika melakukan kesalahan sebaliknya kita sebagai mahasiswa harus bisa melihat kesalahan diri menata akhlak dan meningkatkan ilmu sebagai penstudi.

Saat kita memilih calon pemimpin kita bisa lihat dari latar belakangnya biasanya dari perjalanan hidup dari seorang pemimpin tersebut susah belum berkecukupan maka dia itu merupakan pemimpin yang bisa merasakan susah rakyatnya apabila mereka menutup mata berarti mereka telah dibutakan oleh kekuasaan belum cukup seorang pemimpin kalau dia tidak besar imannya dalam hal-hal yang menggoda diri disekitarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar