Nama : Maria Elisabeth Hasugian
Nim :
1302045084
Hubungan Internasional Reguler B 2013
'
Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"
Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada
saya, untuk menceritakan apa yang saya dapatkan setelah berkunjung ke DPRD Samarinda
Kal-Tim.
Pada saat saya sampai, saya di sambut oleh teman-teman
saya yang menjadi panitia dan coordinator yang sebelumnya sudah berangkat untuk
mengikuti rapat atau siding paripurna di DPRD Samarinda. Saya cukup terkesima
melihat gedung-gedung yang berdiri di satu komplek yang sama. Saya pun di
antarkan oleh teman saya naik ke lantai 6, tempat dimana Pertemuan dengan semua
anggota DPRD hari itu. Sesampainya di sana, fasilitas yang di sediakan oleh
teman-teman panitia dan yang membantu dari DPRD sendiri sangat nyaman. Jadwal
dimulai sekitar jam 2 siang yang agak
lewat sedikit dari waktu yang di sepakati.
Semua pembicara pun satu persatu mulai berdatangan dan
naik ke podium. Ada 7 pembicara yang hadir pada saat itu, ada beberapa dari
dapil yang sama, berbeda fraksi, namun sama-sama memperjuangkan hal yang sama
demi kesehjatraan daerah yang sudah di wakili. Pada sesi ini, di awal sangat
menarik, karna setiap pembicara mulai mengeluarkan semua statementnya tentang
mahasiswa. Semua anggota DPRD yang hadir saat itu, merasa tersanjung dan
terhormat mendapat kunjungan dari Mahasiswa Hubungan Internasional Angkatan
2013. Ada sebuah kalimat yang sangat menggugah saya saat itu, “ Selamat Datang di Rumah, ini adalah Rumah
masyarakat kaltim” kalimat itu di ucapkan oleh Bapak Adam, dari fraksi
Golkar Komisi 4. Seketika ruangan pun riuh dengan tepuk tangan.
Seiring waktu berjalan, makin banyak sambutan yang
diberikan oleh bpk dan ibu pembicara dalam kunjungan kami. Mulai terlihat bahwa
setiap pembicara memiliki harapn yang sama, bahwa kami yang hadir disana
haruslah menjadi seseorang yang berdampak dalam lingkungan social, pintar saja
tidak cukup apabila kita tidak membangun relasi dengan siapapun, itulah yang
saya rasa menjadi arti dalam setiap nasihat yang disampaikan oleh pembicara
dari Komisi 4 DPRD.
Semakin dalam, dibukalah waktu sesi tanya jawab. Ada
teman-teman yang mendapat kesempatan untuk bertanya langsung mengenai masyrakat
kaltim, keadaan social, pembangunan, serta pendidikan. Apakah sudah baik? Apakah
sudah sesuai? Apa kita benar-benar membutuhkan Otonomi Daerah? Apakah dengan
pembangunan hutan ditengah jalan dapat memperbaiki samarinda yang sering
banjir? Apa harapan DPRD terhadap Mahasiswa? Itu bebrapa pertanyaan yang sempat
saya pikirkan berulang-ulang, dan saya harap mendapat jawaban BEST dari semua
pembicara, tapi jauh dari harapan, setiap pembiacara memilik karakter bebrbeda,
bijaksana itu belum dapat ditemukan saat diskusi di mulai. Tidak semua
pembicara memiliki jawaban yang mewakili aspirasi masyarakat awam, beberapa
menjawab, semuanya tetap tertuju pada kesehjatraan akan lebih baik melalui
anggaran-anggaran yang alangkah baiknya di tambah oleh pemerintah pusat.
Beberapa pembicara terlalu santai, memakai bahasa yang sebenarnya mengurangi
karismatik seorang elit politik, pemakain bahasa yang kurang baik, tindakan
atau gerak pada saat bebrbicara. Terlalu tergesa-gesa dalam menyampaikan
tanggapan, dan semua terlihat sedang berkompetisi saat berbicara. Karna pada
diskusi pertama melihat banyak jawaban yang tidak begitu menarik, pada diskusi
kedua yang hamper di tiadakan karna kelihatannya para pembicara kelelahan
karena seharian sudah di gedung, menurut bapak adam, disudahi saja. Terlihat
lucu dan agak aneh, padahal kami sudah menunggu, dan pada awal pembukaan
pembicara mengatakan sangat senang atas kehadiran kami.
Setelah diskusi kedua dibuka, tidak terlalu berbeda
menurut saya, kompetisi tetap saja akan terlihat kompetisi.
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, apabila ada
tanggapan dan statemen saya yang kurang berkenan mohon di maafkan, saya
hanyalah seorang mahasiswa yang sedang belajar untuk mengenal siapakan yang
sedang berjuang dan apa yang di perjuangkan demi Provinsi, terlebih kota
tercinta Samarinda. Sekian dan Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar