NAMA : M. Ikvi Zainal Wafa
NIM : 1302045082
Hubungan Internasional Reguler B 2013
'Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"
Baru pertama kali Saya masuk ke
Gedung Parlemen DPR Provinsi Kaltim yang ada di benak saya adalah Gedung yang
mana di dalamnya orang-orang yang mewakili rakyat Kaltim. Saya akan langsung saja kepada
pembahasan tentang perkenalan tentang parlemen, saya melihat 3 hal penting yang
berkaitan dengan materi teori perbandingan politik yang mana 3 hal tersebut
menjadi tiga konsep utama dalam Teori Perbandingan Politik.
Yang pertama adalah sistem politik, Didalam sistem terdapat
sistem politik dan pemerintah. Yang dimaksud sistem politik disini adalah
seperangkat institusi dan lembaga yang
memberi perhatian unutk membuat dan menerapkan tujuan bersama dari masyarakat,
bisa dikatakan bahwa yang dimaksud sistem politik adalah DPR. Kalau dalam
lingkup Kaltim berati DPRD Provinsi Kaltim.
Pemerintah,
yang dimaksud pemerintah dalam Teori Perbandingan Politik adalah pembuat
keputusan sebagai bagian dari sistem politik. Bisa dikatakan pemerintah adalah
pemerintah Indonesia.
Yang kedua adalah Struktur, Dalam konteks struktur politik
ada 6 tipe : Parpol,kelompok penekan,Legislatif,Eksekutif,birokrasi,lembaga
peradilan.
Yang ketiga adalah Fungsi, Fungsi adalah analisis yang
sangat penting di teori perbandingan politik karena biasanya sistem yang sama
belum tentu menghasilkan fungsi yang sama.
Jika dalam politik ketiga konsep
tersebut berjalan dengan baik dan kinerjanya saling melengkapi maka bisa
dikatakan memiliki siklus politik yang bagus. Tapi saya melihat banyak kekurangan
yang dimiliki oleh DPRD Kaltim,seperti komunikasi politik yang kurang baik
antara Eksekutif(Walikota) dan Legislatif(DPRD) dalam kasus pengelolaan proyek
taman kota samarinda Eks. SMA 1 dan SMP 1. Dalam pengelolaan poyek tersebut
masih menggantung. Dikatakan menggantung karena kontraktor sebelumnya tidak
menyelesaikan proyek karena kurangnya
dana dan akhirnya dilempar ke kontraktor lain namun tidak kunjung usai juga.
Serta Pavingisasi yang dilakukan di proyek tersebut sangat tidak sesuai dengan konsep Taman kota yang diajukan. DPRD yang mana diwakili Ibu Rita Barito dari fraksi Golkar mengatakan bahwa” sudah berulang kali saya menghubungi Pak Ja’ang terkait masalah proyek tersebut namun tidak ada respon yang nyata untuk penyelesaiannya ”.
Kekurangan lain yang saya lihat
adalah Cara kerja dan berpikir anggota DPRD Kaltim masih Sektoral, Saya katakan seperti itu karena mereka masih berpikir
tentang kepentingan daerahnya dan
Partainya masing-masing bukan bekerja sebagai satu kesatuan yakni sebagai “Para
wakil rakyat Kaltim yang bekerja menyelesaikan masalah kaltim dan yang bekerja
demi kemajuan kaltim”.
Jadi dapat disimpulkan jika
dikaitkan dengan 3 konsep teori perbandingan politik bahwa ketiga konsep
tersebut kinerjanya masih belum saling melengkapi satu sama lain.
Sekian, Mungkin hanya itu yang
dapat saya tulis terkait kunjungan mahasiswa HI ke gedung parlemen DPRD Kaltim.
Ada kurang lebihnya sya mohon maaf, Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar