NAMA : Muafi
Hubungan Internasional Reguler B 2013
'Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"
Pada tanggal 18 Mei
2015,Kami dari mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2013 melakukan
kunjungan kekantor DPRD Provinsi Klaimantan timur,ketika saya dan teman-teman
sampai di halaman parkir di komplek gedung DPRD Provinsi Kalimantan Timur,kami
tidak langsung menuju ketempat acara tersebut melainkan kami langsung mencari
toilet,alangkah terkejutnya kami ketika melihat gedung semegah ini tapi
toiletnya tidak terawat dengan baik,kran air nya mati,pengharum ruangan nya
juga tidak ada,sampai sabun untuk cuci tangannya pun juga tidak ada,dalam hati
saya berkata bagaimana mereka para wakil rakyat bisa memberikan perubahan bagi
rakyat Kalimantan Timur sedangkan mereka saja tidak mampu membenahi fasilitas
yang mereka pakai setiap hari disana,apakah sabun cuci tangan dan pengharum
ruangan itu tidak masuk dalam anggaran gedung tersebut sehingga hal sepele
tersebut tidak tersedia di gedung yang semegah itu,sampai-sampai salah satu
teman saya yang bernama Billy Bell Heden Prasetyo berkata “Mungkin duitnya di
korupsi semua ini,sabun cuci tangan saja tidak ada air pun juga mati”,dan
akhirnya perkataan billy tersebut didengar oleh anggota DPRD yang masuk kedalam
toilet tersebut,saya dan teman-temanpun langsung pergi karena takut orang
tersebut tersinggung dengan ucapan teman saya itu.
Setelah keluar dari
toilet,kamipun bergegas menuju tempat acara ,setelah sekitar 30 menit kami
menunggu barulah acara dimulai,dalam acara tersebut mayoritas yang hadir adalah
dari komisi IV bidang kesejahteraan Masyarakat.kemudian mereka memperkenalkan
diri satu-persatu,setelah memperkenalkan diri masing-masing,salah satu anggota
DPRD tersebut menjelaskan visi-misi DPRD Provinsi Kalimantan Timur,dan
menjelaskan bahwa dari semua anggota DPRD berasal dari Dapil yang berbeda.
Anggota DPRD Kalimantan
Timur Terdapat 55 anggota ,yang mana dari 55 anggota DPRD tersebut berasal dari
Dapil yang berbeda-beda seperti Dapil I (Samarinda),Dapil II (Balikpapan) dan
Lain-lain.
Sambutan pertama
disampaikan oleh ibu Rita Barito,beliau berasal dari fraksi Golkar,beliau
menjelaskan tentang struktur dan fungsi
DPRD,yang mana fungsi DPRD kata beliau adalah sebagai fungsi pengawasan,fungsi
Budgeting (anggaran),fungsi legislasi.
Ketua DPRD dipilih
berdasarkan anggota fraksi mayoritas,yang mana anggota fraksi mayoritas DPRD
Kalimantan timur tersebut ialah fraksi Golkar,jadi ketua DPRD saat ini berasal
dari fraksi Golkar,karena fraksi golkar memiliki lebih banyak kursi di DPRD.
Setelah semua anggota
menyampaikan sambutannya,maka dibukalah sesi Tanya jawab,dalam sesi Tanya jawab
ini salah satu mahasiswi bertanya trntang”seberapa besar pengaruh kelompok penekan
terhadap kebijakan yang di buat oleh
para legislator tersebut,dalam hal ini seperti pemuda pancasila”.
Kemudian salah satu
anggota DPRD mengatakan jangan sebut merk,entah mengapa beliau berkata seperti
itu,beliau mengatakan pengaruh kelompok penekan terhadap kebijakan yang dibuat
oleh DPRD itu sangat besar,karena kelompok penekan kata beliau merupakn input
yang akan diproses menjadi output (Undang-Undang).
Kata beliau,kelompok
penekan itu bukan hanya berasal dari ormas,namun dari mahasiswa juga merupakan
kelompok penekan,dari pada demo dan merusak fasilitas umum,kata beliau lebih
bagus membuat acara seperti ini agar lebih didengar dan berdialog langsung
dengan mereka sebagai pemangku kebijakan.
Kemudian teman saya Ari
dwi prasetyo bertanya lagi,”apakah
otonomi khusus yang selama ini di gaungkan
oleh bapak Gubernur awang faroek merupakan aspirasi rakyat atau hanya keinginan
beliau”.
Dan salah satu anggota
DPRD yang juga seorang ustadz yaitu bapak Ustadz Rosydi menjawab bahwa kami
DPRD tidak pernah membahas tentang otonomi khusus tersebut,hal tersebut masih
menjadi isu dan belum pernah di bahas di DPRD..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar