Nama : Rusmah Wardani
Nim : 1302045134
Hubungan Internasional Reguler B 2013
Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"
Berhubung dengan tugas yang
telah diberikan pada saat observasi di DPRD dengan TEMA Mengenal Parlemen Lebih
Dekat saya akan menceritakan bagaimana hasil observasi saya.yang
dilaksanakan pada tanggal 18 mei 2015 tepatnya jam 14.30-16.00 WITA namun pada
pukul 14.00 saya dan mahasiswa/I hubungan internasioanal kelas A, B dan sore
sudah berada di tempat tersebut agar tidak telat.
Dengan
menunggu waktu 10-15 menit untuk menunggu pembicara nya datang maka saya
mengobrol dengan teman saya sekilas situasi di DPRD yang sebagaimana tempatnya
sangat luas dan sangat nyaman. Setelah menunggu beberapa menit datanglah satu
per satu pembicaranya dan dimulailah acara yang ditunggu-tunggu tersebut.
Adapun pembicaranya yaitu : 1. Bapak Adam (Fraksi HANURA) 2. Bapak Erza
Adityawarman ( DAPIL 4 KUTIM BONTANG) 3. Bapak Hermanto Kelod ( FRAKSI
PDIP,DPIL 3 PASER) 4. Bapak Mursidi Muslim (DAPIL KUBAR MAHAKAM ULU,FRAKSI
GOLKAR) 5. Ibu Rita Barito (FRAKSI GOLKAR) 6. Bapak Rosyidi 7. Ibu Siti
Qomariah (DAPIL 1 SAMARINDA). Dan satu per
satu menjelaskan peranannya sampai selesai kemudian dilanjutkan dengan
pembicara yang lain begitu selanjutnya sampai pembicara terakhir
selesai,setelah itu pembicara mulai menjelaskan bahan-bahan materi yang akan
diberikan kepada kita semua dan kemudian di buka dengan sesi pertanyaan
tentang anggaran dan dijawab oleh pembicara jadi anggaran itu untuk beasiswa
baik SMP, SMA dan mahasiswa perguruan tinggi itu dianggarkan semua terkecuali
anggaran provinsi yang telah dijelaskan sebelumnya dan bisa di aplikasikan
untuk membangun pendidikannya yang untuk S1 jadi S2 dan kuliah jadi S3.
Kemudian ada
yang disebut namanya ormas suatau kebijakan yang dimana akan di pertahankan
jika itu kuat namun jika tidak kuat maka di abaikan dalam bersosialisasi. Dan
masalah dana dalam melakukan dana tersebut terangkum dalam suatu upaya
pemerintah membijaki masalah tersebut dan sesuai dengan pertanyaan yang
dilontarkan oleh mahasiswa HI universitas mulawarman “apakah cukup anggaran
untuk persen itu untuk daerah” bisa dikatakan bahwa ini lebih termasuk dari
kepala daerah yang menangani di dalam daerah tersebut.
Dibukalah sesi pertanyaan selanjutnya yg dilontarkan oleh Eris mempertanyakan” bagaimana bapak disini menguasi wilayah-wilayah lain yang notabennya lebih maju seperti Balikpapan dan lainnya?” dan kemudian dilanjutkan oleh rian yang mempertanyakan “masalah pembuatan icon taman di wilayah kota samarinda dekat SMP 1 yang lalu apa bisa diserahkan oleh perusahaan yang lain sebelumnya ada perusahaan lain yang meng-handle itu dan sekarang taman kota itu terbengkalai dan menjadi rusak dan kadang macet bagaimana pemerintah membenah masalah tersebut apa menunggu anggaran lagi atau menunggu perusahaan lain meng-handle alih?”
Dibukalah sesi pertanyaan selanjutnya yg dilontarkan oleh Eris mempertanyakan” bagaimana bapak disini menguasi wilayah-wilayah lain yang notabennya lebih maju seperti Balikpapan dan lainnya?” dan kemudian dilanjutkan oleh rian yang mempertanyakan “masalah pembuatan icon taman di wilayah kota samarinda dekat SMP 1 yang lalu apa bisa diserahkan oleh perusahaan yang lain sebelumnya ada perusahaan lain yang meng-handle itu dan sekarang taman kota itu terbengkalai dan menjadi rusak dan kadang macet bagaimana pemerintah membenah masalah tersebut apa menunggu anggaran lagi atau menunggu perusahaan lain meng-handle alih?”
Dan
pertanyaan kedua “masalah tentang beasiswa kaltim cemerlang 2013 itu tentang
kereta api, apakah di samarinda ini akan dibangun rel kereta api sehingga
lulusan artisek mampu mebuat kereta api di wilayah Kalimantan timur itu
sendiri?” kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan oleh Dores Mastumin yaitu
“banyak usaha group di Samarinda seperti alfamidi dan indomaret ini sangat
meresahkan kesenjangan antara pasar modern dan pasar tradisional; pertanyaan
saya bagaimana cara pemerintah DPRD mengatasi permasalahan kapitalisme
ekonomi di Samarinda apakah UU pembatasan pembukaan group usaha di samarinda?”
Setelah itu
saudara riski amalia bertanya “bahwa banyak nya golput di Kalimantan timur dan
waktu say abaca di Koran pada tahun 2014 itu golputnya merosot hampir satu juta
lima ratus penduduk golput dan apakah ini banyaknya masyarakat yg tidak
percaya oleh anggota-anggota yang mendaftarkan diri sebagai legislatif atau
kurangnya kesadaran masyarakat mengikuti masalah tersebut pak?
Dan pertanyaan kedua tadi bapak menyampaikan bahwa bapak dprd belum memutuskan kaltim otonomi khusus dari bapak awang dan pertanyaan saya sampai kapan otonomi khusus ini di gantung seperti ini apakah ini menjadi tergantung aspirasi masyarakat atau usulan dari bapak Awang Faruq itu sendiri dan apakah nantinya akan mampu menyongsong masyarakat yang di Kalimantan timur ini pak?” dijawab pertanyaan salah satu pembicara dari Riski tentang golput” jadi kalau masyarakat golput itu salah satu yang tau identitasnya misalnya dia akan mengasih masyarakat dengan uang lima puluh ribu atau bahkan seratus ribu dan bahkan lebih banyak lagi itu menjadi salah satu golput. Dan apakah transaksi itu berbanding lurus dengan golput atau kah diberi imbalan dengan bahasa kerennya mengganti ongkos dari rumah ke TPS saya akan memilih orang yang akan mengganti ongkos saya namun jika tidak maka saya tidak akan memilih tidur aja dirumah sehingga jika tidak ada seperti itu maka fia tidak akan ke TPS dan dia akan naik nilai atau angka golputnya tapi disini adalah orangt-orang yang sudah mendapat mandat dengan resikonya dan sudah dipastikan disini tidak berdasarkan uang namun ada pros politik ada operasional bahasa kerennya adalah harus ada misinya lalu kemudian untuk memperkenalkan diri harus ada prosesnya karna yang benar adalah dikenal disukai dan orang yang dikenal belum tentu dipilih namun jauh lebih bagus dikenal orang daripada tidak dikenal orang karena kita dikenal lebih besar jika kita tidak dikenal itu salah satu jawaban mengapa golput lebih tinggi” dan itu salah satu jawaban dari pembicara yang menjawab dari soal pertanyaan yang telah di lontarkan oleh salah satu mahaiswi hubungan internasional.
Dan pertanyaan kedua tadi bapak menyampaikan bahwa bapak dprd belum memutuskan kaltim otonomi khusus dari bapak awang dan pertanyaan saya sampai kapan otonomi khusus ini di gantung seperti ini apakah ini menjadi tergantung aspirasi masyarakat atau usulan dari bapak Awang Faruq itu sendiri dan apakah nantinya akan mampu menyongsong masyarakat yang di Kalimantan timur ini pak?” dijawab pertanyaan salah satu pembicara dari Riski tentang golput” jadi kalau masyarakat golput itu salah satu yang tau identitasnya misalnya dia akan mengasih masyarakat dengan uang lima puluh ribu atau bahkan seratus ribu dan bahkan lebih banyak lagi itu menjadi salah satu golput. Dan apakah transaksi itu berbanding lurus dengan golput atau kah diberi imbalan dengan bahasa kerennya mengganti ongkos dari rumah ke TPS saya akan memilih orang yang akan mengganti ongkos saya namun jika tidak maka saya tidak akan memilih tidur aja dirumah sehingga jika tidak ada seperti itu maka fia tidak akan ke TPS dan dia akan naik nilai atau angka golputnya tapi disini adalah orangt-orang yang sudah mendapat mandat dengan resikonya dan sudah dipastikan disini tidak berdasarkan uang namun ada pros politik ada operasional bahasa kerennya adalah harus ada misinya lalu kemudian untuk memperkenalkan diri harus ada prosesnya karna yang benar adalah dikenal disukai dan orang yang dikenal belum tentu dipilih namun jauh lebih bagus dikenal orang daripada tidak dikenal orang karena kita dikenal lebih besar jika kita tidak dikenal itu salah satu jawaban mengapa golput lebih tinggi” dan itu salah satu jawaban dari pembicara yang menjawab dari soal pertanyaan yang telah di lontarkan oleh salah satu mahaiswi hubungan internasional.
Peranan
mahasiswa yang penting dalah mengkritisi apa yang salah oleh kebijakan yang
dikeluarkan oleh DPRD misalnya, tidak meratanya pembagian terhadap beasiswa
kaltim cemerlang. Mahasiswa lebih baik berkunjung langsung ke gedung DPRD bukan
dijalanan, berdemo dan merusak fasilitas. Adapun pertanyaan dari Ari Dwi
prasetyo yang menanyakan “anggaran pendidikan di Indonesia sebesar 20%,
berapakah dana yang sampai ke Samarinda khususnya UNMUL? Dan otonomi
khusus yang diminta oleh Samarinda kepada pusat, apa yang ditawarkan oleh DPRD
Samarinda?” dan jawaban untuk sodara Ari tersebut ialah “periode 2014-2019
UNMUL,telah diberikan dana sebesar 600-700 milyar. Sebenarnya Universitas
(pendidikan) bukan tanggung jawab oleh APBD tetapi APBN sesuai di dalam
UU, Namun, DPRD yang membantu dalam bentuk hibah dan sudah dikomunikasikan oleh
Gubernur KalTim. Anggaran 20% (sesuai dengan UU) itu juga dibagi kedalam
pembangunan infrastruktur, pertanian dan SDM (pendidikan, kesehahtan dan
ekonomi). Otonomi khusus masih dibicarakan oleh anggota DPRD Samarinda
namun belum dikeluarkan oleh Gubernur KalTim pada rapat paripurna di DPR RI. Di
Paser menuntutadanya perbaikan infrastruktur yang sudah ada, misalnya jalanan
dari Banjarmasin ke Samarinda. Dengan OTSUS dapat membantu perbaikan
infrastruktur tersebut. Otonomi khusus harus memiliki syarat-syarat tertentu
salah satunya adanya ‘kekhususan pada suatu derah ‘ dan infrastruktur yang
memadai.
Setelah sesi
Tanya jawab itu selesai maka berakhir jugalah pertemuan kita hari ini banyak
manfaat yang bisa kita ambil dari observasi hari ini dan adapun kritikan atau
masukan untuk pembicara, masih ada yang menyepelekan hal kecil misalkan yaitu
pada saat pembicara yang lain berbicara ataupun menjawab pertanyaan salah satu
dari pembicara yang lain itu sendiri sibuk main handphone sendiri hendaknya hal
itu dikurangi untuk kebaikan kedepannya. Setelah keluar dari ruangan itu kami
berkunjung melihat ruang kerja wakil walikota Samarinda yang dimana tempatnya
sangat megah, rapi dan nyaman. Ruangan nya tertata rapi dan bersih tidak ada
satupun sampah yang berserakan dan adapun kami berkunjung sekaligus meminta
foto bersama kepada bapak wakil walikota Samarinda yang pada hari itu ada di
dalam ruangan tersebut dan kemudian kita berkunjung melihat ruang kerja yang
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar