Nama :Irma Sabariah
Nim :1302045120
Hubungan Internasional Reguler B 2013
'
Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"
Seminar yang dilaksanakan pada Senin, 18
Mei 2015 dibuka oleh bapak Mursidi muslim anggota DPRD, langsung saja saya
masuk ke topik pembahasan bercerita tentang tulisan DR. Komaruddin Hidayat
adalah seorang mantan rektor IAIN Hidayatullah beliau mengatakan ada perbedaan
kaum pelajar Indonesia dengan kaum pelajar masa penjajahan dulu yaitu kalau di
zaman penjajahan mahasiswa adalah seorang aktivis sedangkan mahasiswa zaman
sekarang bukan seorang aktivis dan merosotnya nilai agama pada diri mahasiswa
masing-masing. Bekal mahasiswa Hubungan Internasional maupun mahasiswa jurusan
lainnya ialah cakap berbicara.
Ibu Rita anggota DPRD mengatakan
setiap orang harus mempunyai iman yang kuat,yang kedua etika, zaman sekarang
khususnya mahasiswa etikanya kurang, dan yang ketiga budaya juga harus di
pertahankan jangan sampai budaya kita diakui oleh orang luar. Jangan terfokus
pada kemajuan teknologi, boleh bangga dengan kemajuan teknologi tetapi ambil
positif dari kemajuan teknologi tersebut. Zaman dulu orang buta huruf tidak
bisa baca tulis tidak mengenal angka tapi buta huruf zaman sekarang yaitu
tentang IT dan juga mahasiswa yang idak mandiri itu juga di sebut dengan buta
huruf.
Ada sebuah opini masyarakat bahwa
politik itu kotor.Ustadz yang salah satu anggota DPRD tidak setuju dengan opini
masyarakat tersebut, politik itu tergantung operatornya, politik ibarat sebilah
pisau bila di pegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab maka pisau itu
akan melukai orang dan sebaliknya jika pisau itu di pegang oleh orang yang
beriman dan bertanggung jawab maka pisau tersebut tidak akan melukai siapapun.
Pemuda hari ini suatu saat akan menjadi pemimpin. Untuk terjun ke dunia
parlemen tidak harus mempunyai uang yang banyak, yang penting berdoa dan
bertawakkal kepada Tuhan.
Jumlah penduduk kota Samarinda ada lebih 3
juta jiwa sedangkan anggota parlemen yang duduk di kursi DPRD Samarinda 55
orang, dari 55 orang ini di tentukan dari jumlah penduduk, ada satu yang
terpilih menjadi ketua DPRD yaitu seorang yang paling banyak mendapatkan suara
dari fraksi Golkar, wakil ketua itu ada 3 dari fraksi PDI, Demokrat dan
Gerindra. Di DPRD Karang Paci ada 10 partai yang masuk, dari 10 partai ada 9
fraksi dan 4 komisi. Dapil 1 adalah Samarinda anggota DPRD 11 orang, dapil 2
Balikpapan, dapil 3 Penajam Paser Utara.
Ada 4 komisi , komisi 1 membidangi masalah pemerintahan, hukum, dan HAM,
komisi 2 membidangi masalah ekonomi dan keuangan, komisi 3 membidangi masalah
pembangunan dan komisi 4 membidangi masalah kesejahteraan rakyat tentang
pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Menyinggung sedikit mengenai usulan untuk
undang-undang perimbangan keuangan pasal no. 33 tahun 2004 untuk membentuk tim
terpadu.
Masuk ke sesi pertanyaan, ada
beberapa pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa HI yaitu ketika suatu
kebijakan itu telah di keluarkan apakah membutuhkan komunikasi politik atau
sosialisasi untuk masyarakat, dan apakah sosialisasi tersebut sudah di
laksanakan oleh anggota DPRD dan seperti apa tindakannya. jawabannya
disosialisasikan oleh anggota DPRD tersebut, setelah perda di buat langsung di
sosialisasikan oleh anggota DPRD. Fungsi DPR itu ada 3, pertama membuat
peraturan daerah bersama gubernur dan juga pemerintah daerah, kedua
mengalokasikan anggaran, ketiga adalah kontrol. Upaya dari anggaran apakah bisa
di tingaktkan dan jawaban bisa dengan syarat merevisi undang-undang.
Apa bedanya DPR RI dan DPRD ternyata
fungsinya sama, yang membedakan kalau DPR RI adalah pejabat negara sedangkan
DPRD adalah pejabat daerah dan intinya tidak ada yang membedakan pejabat negara
dengan pejabat daerah. Mengenai anggaran 20%
untuk gedung-gedung. Terkait otsus (otonomi khusus) sampai hari ini DPRD
provinsi KALTIM belum pernah memberikan keputusan di sidang paripurna terkait
izin otsus yang diajukan oleh gubernur KALTIM.
Mahasiswa adalah bagian dari
masyarakat orang yang terpelajar artinya mahasiswa yang peduli
dengan masalah di dalam masyarakat lebih baik datang langsung ke DPRD
daripada demo di jalan sambil
berpanas-panasan ucap salah satu anggota DPRD tersebut. Faktanya yang
kita ketahui sangat sulit sekali untuk bertemu dengan parlemen DPRD ini. Dan satu lagi tentang taman kota yang di
bangun di jalan Bayangkara, salah satu anggota DPRD mengatakan bahwa program
kerja yang di bangun oleh walikota samarinda itu sangatlah buruk tidak tertata
rapi dan terbengkalai.
Kritik
Saat pelaksanaan
seminar, ada kendala-kendala yang saya
kurang tahu juga apa penyebabnya, yang akan di laksanakan pada Senin, 11 Mei
2015 malah diundur seminggu kemudian pada senin 18 Mei 2015, sangat mengulur
waktu. Saya juga mendengar kritik dari teman-teman saya pada saat mereka hendak
pergi ke kamar mandi belakang atau toilet tidak ada air dan kurang terawat,
gedung sebesar itu mempunyai toilet yang kurang terawat, miris sekali. Ada juga
anggota parlemen, mohon maaf, setiap beliau menyampaikan pesan selalu nama
orangtuanya yang menjabat sebagai walikota Bontang di bawa-bawa. Terlalu bangga
sekali beliau, dan saya curigai mungkin beliau bisa masuk menjadi anggota
DPRD Karang Paci karena Orangtuanya
seorang Pejabat tinggi. Salah satu anggota parlemen berkata lebih baik datang
langsung ke gedung DPRD daripada berdemo di jalanan, sebenarnya para anggota
DPRD ini sangat sulit sekli untuk ditemui.
Pengalaman saya saat di sana menyenangkan, kenapa
menyenangkan?karena Kapan lagi saya bersama teman-teman bertemu dengan pejabat
daerah dan memasuki gedung mereka. Di sana kami diizinkan untuk masuk ke kantor
ketua DPRD juga foto bersama anggota parlemen, cukup berkesan. Saat mengikuti
acara saya seperti mengikuti seminar motivator Bong candra, Merry Riana, Ippo
santosa dan lainnya, karena para anggota parlemen memberi kami semangat dan
motivasi dan juga sharing tentang pengalaman mereka.
Kaitannya
dengan Teori Perbandingan Politik, tidak ada keseimbangannya antara masyarakat
dengan pejabat daerahnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar