Kamis, 02 Juli 2015

Irma Sabariah - 1302045120 - Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"


Nama            :Irma Sabariah
Nim               :1302045120
Hubungan Internasional Reguler B 2013  '



  Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"

 

Seminar yang dilaksanakan pada Senin, 18 Mei 2015 dibuka oleh bapak Mursidi muslim anggota DPRD, langsung saja saya masuk ke topik pembahasan bercerita tentang tulisan DR. Komaruddin Hidayat adalah seorang mantan rektor IAIN Hidayatullah beliau mengatakan ada perbedaan kaum pelajar Indonesia dengan kaum pelajar masa penjajahan dulu yaitu kalau di zaman penjajahan mahasiswa adalah seorang aktivis sedangkan mahasiswa zaman sekarang bukan seorang aktivis dan merosotnya nilai agama pada diri mahasiswa masing-masing. Bekal mahasiswa Hubungan Internasional maupun mahasiswa jurusan lainnya ialah cakap berbicara.

            Ibu Rita anggota DPRD mengatakan setiap orang harus mempunyai iman yang kuat,yang kedua etika, zaman sekarang khususnya mahasiswa etikanya kurang, dan yang ketiga budaya juga harus di pertahankan jangan sampai budaya kita diakui oleh orang luar. Jangan terfokus pada kemajuan teknologi, boleh bangga dengan kemajuan teknologi tetapi ambil positif dari kemajuan teknologi tersebut. Zaman dulu orang buta huruf tidak bisa baca tulis tidak mengenal angka tapi buta huruf zaman sekarang yaitu tentang IT dan juga mahasiswa yang idak mandiri itu juga di sebut dengan buta huruf.
 
            Ada sebuah opini masyarakat bahwa politik itu kotor.Ustadz yang salah satu anggota DPRD tidak setuju dengan opini masyarakat tersebut, politik itu tergantung operatornya, politik ibarat sebilah pisau bila di pegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab maka pisau itu akan melukai orang dan sebaliknya jika pisau itu di pegang oleh orang yang beriman dan bertanggung jawab maka pisau tersebut tidak akan melukai siapapun. Pemuda hari ini suatu saat akan menjadi pemimpin. Untuk terjun ke dunia parlemen tidak harus mempunyai uang yang banyak, yang penting berdoa dan bertawakkal kepada Tuhan.
             Jumlah penduduk kota Samarinda ada lebih 3 juta jiwa sedangkan anggota parlemen yang duduk di kursi DPRD Samarinda 55 orang, dari 55 orang ini di tentukan dari jumlah penduduk, ada satu yang terpilih menjadi ketua DPRD yaitu seorang yang paling banyak mendapatkan suara dari fraksi Golkar, wakil ketua itu ada 3 dari fraksi PDI, Demokrat dan Gerindra. Di DPRD Karang Paci ada 10 partai yang masuk, dari 10 partai ada 9 fraksi dan 4 komisi. Dapil 1 adalah Samarinda anggota DPRD 11 orang, dapil 2 Balikpapan, dapil 3 Penajam Paser Utara.  Ada 4 komisi , komisi 1 membidangi masalah pemerintahan, hukum, dan HAM, komisi 2 membidangi masalah ekonomi dan keuangan, komisi 3 membidangi masalah pembangunan dan komisi 4 membidangi masalah kesejahteraan rakyat tentang pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Menyinggung sedikit mengenai usulan untuk undang-undang perimbangan keuangan pasal no. 33 tahun 2004 untuk membentuk tim terpadu.

            Masuk ke sesi pertanyaan, ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa HI yaitu ketika suatu kebijakan itu telah di keluarkan apakah membutuhkan komunikasi politik atau sosialisasi untuk masyarakat, dan apakah sosialisasi tersebut sudah di laksanakan oleh anggota DPRD dan seperti apa tindakannya. jawabannya disosialisasikan oleh anggota DPRD tersebut, setelah perda di buat langsung di sosialisasikan oleh anggota DPRD. Fungsi DPR itu ada 3, pertama membuat peraturan daerah bersama gubernur dan juga pemerintah daerah, kedua mengalokasikan anggaran, ketiga adalah kontrol. Upaya dari anggaran apakah bisa di tingaktkan dan jawaban bisa dengan syarat merevisi undang-undang.

            Apa bedanya DPR RI dan DPRD ternyata fungsinya sama, yang membedakan kalau DPR RI adalah pejabat negara sedangkan DPRD adalah pejabat daerah dan intinya tidak ada yang membedakan pejabat negara dengan pejabat daerah. Mengenai anggaran 20%  untuk gedung-gedung. Terkait otsus (otonomi khusus) sampai hari ini DPRD provinsi KALTIM belum pernah memberikan keputusan di sidang paripurna terkait izin otsus yang diajukan oleh gubernur KALTIM. 

            Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat orang yang terpelajar artinya  mahasiswa  yang peduli  dengan masalah di dalam masyarakat lebih baik datang langsung ke DPRD daripada demo di jalan sambil  berpanas-panasan ucap salah satu anggota DPRD tersebut. Faktanya yang kita ketahui sangat sulit sekali untuk bertemu dengan parlemen DPRD ini.  Dan satu lagi tentang taman kota yang di bangun di jalan Bayangkara, salah satu anggota DPRD mengatakan bahwa program kerja yang di bangun oleh walikota samarinda itu sangatlah buruk tidak tertata rapi dan terbengkalai.
Kritik
            Saat pelaksanaan seminar,  ada kendala-kendala yang saya kurang tahu juga apa penyebabnya, yang akan di laksanakan pada Senin, 11 Mei 2015 malah diundur seminggu kemudian pada senin 18 Mei 2015, sangat mengulur waktu. Saya juga mendengar kritik dari teman-teman saya pada saat mereka hendak pergi ke kamar mandi belakang atau toilet tidak ada air dan kurang terawat, gedung sebesar itu mempunyai toilet yang kurang terawat, miris sekali. Ada juga anggota parlemen, mohon maaf, setiap beliau menyampaikan pesan selalu nama orangtuanya yang menjabat sebagai walikota Bontang di bawa-bawa. Terlalu bangga sekali beliau, dan saya curigai mungkin beliau bisa masuk menjadi anggota DPRD  Karang Paci karena Orangtuanya seorang Pejabat tinggi. Salah satu anggota parlemen berkata lebih baik datang langsung ke gedung DPRD daripada berdemo di jalanan, sebenarnya para anggota DPRD ini sangat sulit sekli untuk ditemui.

            Pengalaman saya  saat di sana menyenangkan, kenapa menyenangkan?karena Kapan lagi saya bersama teman-teman bertemu dengan pejabat daerah dan memasuki gedung mereka. Di sana kami diizinkan untuk masuk ke kantor ketua DPRD juga foto bersama anggota parlemen, cukup berkesan. Saat mengikuti acara saya seperti mengikuti seminar motivator Bong candra, Merry Riana, Ippo santosa dan lainnya, karena para anggota parlemen memberi kami semangat dan motivasi dan juga sharing tentang pengalaman mereka.

            Kaitannya dengan Teori Perbandingan Politik, tidak ada keseimbangannya antara masyarakat dengan pejabat daerahnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar