Kamis, 02 Juli 2015

Jordan Aan Augus - 1302045124 - Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"


Nama   : Jordan Aan Augus
Nim     : 1302045124
Hubungan Internasional Reguler B 2013  '





  Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"


Senin, 18 Mei 2015 saya dan teman-teman mahasiswa HI B 2013, melakukan praktek lapangan ke kantor DPRD. Tema yang di usung pada kesempatan seminar ini adalah ‘’Mengenal Parlemen Lebih Dekat’’. Observasi ini dilakukan agar mahasiswa pengampuh matakuliah Teori Perbandingan Politik dapat melihat secara langsung dilapangan, bagaimana sebenarnya sistem-sistem politik yang terjadi, khususnya di Samarinda.

Seminar pada saat itu menghadirkan beberapa pembicara dari anggota DPRD kaltim, yaitu : Bapak adam, Bapak Erza Adityawaman, Bapak Hermanto Kelod, Bapak Mursidi Muslim, Ibu Rita Barito, dan Ibu Siti Qomariah dari seminar itu banyak hal yang saya dapatkan.

Kami mendapat kesempatan untuk sesi tanya-jawab, dimana banyak sekali mahasiswa yang ingin mengajukan pertanyaan namun karena waktu yang terbatas, maka hanya ada beberapa teman saja yang mendapat kesempatan itu.


Di seminar kemarin ada beberapa dari teman sekelas saya yang mengajukan pertanyaan kepada anggota DPRD yang ada. Berikut pertanyaan serta jawaban dari anggota DPRD Kalimantan saat seminar kemarin:

1.      Risky Diana Priastari
Apakah harapan Bapak/Ibu ( anggota DPRD ) terkait peran mahasiswa UNMUL dalam sistem politik? Dan bagaimana harapan dari DPRD itu sendiri?
 
Peranan mahasiswa yang penting adalah mengkritisi apa yang salah oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh DPRD. Misalnya, tidak meratanya pembagian terhadap beasiswa kaltim cemerlang. Mahasiswa lebih baik berkunjung langsung ke gedung DPRD bukan dijalanan, berdemo dan merusak fasilitas.

2.      Belita Ayu Silviana Wibisono
Apakah kebijakan yang sudah dikeluarkan masih memerlukan sosialisasi politik dan komunikasi politik untuk masyarakat? Sosialisasi politik dan komunikasi politik yang seperti apa? Dan apakah kegiatan tersebut sudah di laksanakan di Samarinda?
Kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh DPRD sudah disosialisasikan dan ada PERDA yang mengatur tentang, pertama kewajiban membuat kebijakan daerah, kedua budgeting, dan ketiga control oleh pemerintah.

3.      Ari Dwi Prasetyo
Anggaran pendidikan di Indonesia sebesar 20%, berapakah dana yang sampai ke Samarinda khususnya UNMUL? Dan Otonomi Khusus yang diminta oleh Samarinda kepada pusat, apa yang ditawarkan oleh DPRD Samarinda?
Periode sebelum 2014-2019, UNMUL diberikan dana sebesar 600-700 Milyar. Sebenarnya Universitas (Pendidikan) bukan tanggung jawab oleh APBD tetapi APBN sesuai didalam UU. Namun, DPRD yang membantu dalam bentuk hibah dan sudah dikomunikasikan oleh Gubernur Kalimantan Timur.
Anggaran 20% (sesuai dengan UU) itu juga dibagi kedalam pembangunan infrastruktur, pertanian dan SDM (pendidikan,kesehatan dan ekonomi).


Yang menarik dalam seminar kemarin menurut saya adalah diskusi tentang Otonomi Khusus yang diwacanakan oleh Gubernur Kaltim Bapak Awang. Disatu sisi, Kaltim menyumbang banyak dalam pemasukan kas negara dan Kaltim sendiri mebutuhkan dana yang lebih dari anggaran sekarang yang diberikan pemerintah kepada Kaltim untuk mempercepat pembangunan beberapa project serta perbaikan infrasturktur di wilayah Kaltim.

Menurut saya jika, menginginkan otsus semua aparatur pemerintah kaltim harus serempak mencanangkan program otsus. Tidak seperti saat ini yang banyak menggembur-gemburkan otsus hanya di kota saja, seperti Samarinda dimana banyak sekali terdapat, baliho disepanjang jalan tentang otsus.

Degan tidak sinkronya antar struktur pemerintah, ini menandakan tidak adanya kerjasama yang mengkibatkan struktur pemerintah menjadi tidak baik, sistem akan lemah karena tidak adanya kesatuan misi dan visi yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar