Kamis, 02 Juli 2015

Ricka Adriyani - 1302045122 - Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat


Nama   : Ricka Adriyani
NIM    : 1302045122 
Hubungan Internasional Reguler B 2013 


  Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"


Pagi jam 09.00 WITA, saya dan beberapa teman saya mewakili dari kelas untuk datang lebih awal menghadiri Rapat Paripurna di DPRD. Pada saat baru masuk gedung saya duduk di bagian tempat yang sudah disediakan. Kami disambut dengan baik oleh pegawai-pegawai yang ada di gedung rapat tersebut. Pada saat rapat, ketika saya dengarkan awalnya rapat ini membuka dengan sambutan-sambutan dari beberapa fraksi atau perwakilan anggota partai, para wakil partai mengungkapkan beberapa tanggapan dan pendapat dari partai masing-masing. Satu persatu para perwakilan maju menyampaikan pidato tanggapan dan pendapatnya, karena sangat banyaknya hal-hal yang mereka sampaikan tibalah waktu untuk sholat dzuhur, jadi saya terpaksa meninggalkan rapat paripurna tersebut padahal rapat tersebut belum selesai bahkan baru pada sampai pembukaan saja.

Jam 14.00 WITA, teman-teman yang lain mulai berdatangan, kami langsung menuju gedung D yang dituju untuk ruang pertemuan kami mahasiswa dengan bapak-bapak dan ibu-ibu anggota DPRD. Ruangan tersebut berada di lantai 6 kalau tidak salah. Ruangan yang kami tempati sangatlah bagus dan fasilitasnya juga baik. Ternyata ruangan tersebut biasa dingunakan oleh anggota DPRD sebagai ruang rapat pembuatan perundang-undangan daerah. Dalam pertemuan mahasiswa dan anggota DPRD adalah bertujuan untuk mengenal lebih dekat bagaimana Para Anggota DPRD memproses input dan output pebuatan kebijakan untuk daerah. Pada tanggal 18 Mei 2015 dengan tema “MENGENAL PARLEMEN LEBIH DEKAT”.

Berikut Pemateri / Pembicara dari beberapa Anggota DPRD :
  • ·         Bapak Adam(Fraksi Hanura)
  • ·         Bapak Erza Adityawarman(Dapil 4 Kota Bontang)
  • ·         Bapak Hermanto Kelad(Fraksi PDIP Dapil 3 Paser)
  • ·         Bapak Mursidi Muslim(Fraksi Golkar Dapil Kubar Mahulu)
  • ·         Bapak Rosyidi
  • ·         Ibu Rita Barito(Fraksi Golkar)
  • ·         Ibu Siti Qomariyah (Dapil 1 Samarinda)


Dari beberapa hal yang disampaikan oleh bapak dan ibu pemateri, berikut yang saya simak :

Anggota DPRD tidak dibatasi waktu kerjanya. Anggota DPRD biasa menghadiri rapat komisi / rapat paripurna, jika tidak ada rapat anggota DPRD biasa stand by tugas di daerah pemilihan masing-masing.

Ketua DPRD adalah partai yang mempunyai banyak suara yaitu GOLKAR.

Ketua DPRD juga ada PDIP, HANURA dan GERINDRA dan yang masuk ada 10 partai dan 9 fraksi 1 fraksi minimal 4 orang dan 4 komisi :

1.      Komisi 1 bidang hukum pemerintahan dan ham
2.      Komisi 2 bidang Ekonomi dan keuangan
3.      Komisi 3 bidang Pembangunan
4.      Komisi 4 bidang kesejahteraan rakyat ( pendidikan, kesehatan, dll)


Dalam manyapaikan materi-materi kebanyakan dari ibu dan bapak anggota DPRD lebih ke menyemangati kami para mahasiswa agar menajadi generasi yang cerdas. Beberapa yang mereka sampaikan:

Orang-orang terpelajar merupakan lokomotif untuk mencapai kemajuan dalam pembangunan negeri. Mahasiswa merupakan orang-orang yang mempunyai kesempatan mengubah bangsa. Terutama untuk mahasiswa harus meningkatkan kemampuan yang akan menjadi bekal dalam mengahdapi ASEAN Community

Hal yang harus selalu diingat dan dilaksanakan :

1.      Taat agama
2.      Menjaga etika
3.      Bangga & menjaga budaya daerah, suku dan negara kita.

Dulu orang yang buta huruf merupakan orang yang tidak mengenal huruf dan angka atau tidak dapat membaca dan menulis, tetapi orang buta huruf jaman sekarang bercirikan :

1.      Tidak dapat menggunakan atau memakai IT
2.      Tidak dapat berbahasa asing
3.      Tidak bisa mandiri

Dalam pertemuan kemarin masih banyak yang belum dibahas mengenai bagaimana proses pembuatan kebijakan-kebijakan, Seperti bagaimana input yang diterima, apakah langsung dari masyarakat atau dari media cetak seperti koran, dari media elektronik seperti sms, bagaimana biasanya proses dalam pembuatan kebijakan tersebut, apa yang biasanya di prioritaskan terlebih dahulu dalam pembuatan kebijakan, dsb.


 Bahkan ada beberapa permasalah antara anggota DPRD dengan wali kota karena kurang efektif dalam berkomunikasi perencanaan pembangunan kota samarinda, yaitu permasalahan tentang pembuatannya taman kota yang dinilai kurang baik dan tidak efektif. Bahkan program tersebut bisa diliat tidak berhasil karena bahkan sebelum taman kota jadi sudah menimbulkan efek buruk seperti macet, banjir, jalannya rusak karena konstruksi tanahnya tidak mendukung. Program pembuatan taman kota ini diprotes keras oleh Ibu Rita Barito. Menurut ibu Rita Barito “pembuatan taman kota percuma tidak bagus, padahal sekolah yang sebelumnya SMA 1 dan SMP 1 gedungnya seharusnya dijaga karena sudah cukup lama dan masih bagus, bahkan bisa dimanfaatkan untuk perpustakaan kenapa harus di hancurkan?”

 Hanya sedikit penjelasan bagaimana mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh parlemen. Apakah dengan sosialisasi tersebut sudah cukup? Apakah masyarakat seluruhnya sudah mengetahuinya? Kadang itu yang saya pikirkan, seberapa efektif sosialisasi yang dilakukan oleh para anggota DPRD dalam menyampaikan kebijakan-kebijakannya kepada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar