Nama : Orinda Aprillia
Nim : 1302045127
Nim : 1302045127
Hubungan Internasional Reguler B 2013
Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"
Pembukaan
pertama dibuka oleh Sekretaris Komisi IV yaitu salam pembuka dari Ibu Rita
Barito yang berasal dari Fraksi Golkar , selanjutnya salam dari Bpk.Adam yang
berasal dari fraksi Hanura dan sambutan dari anggota dprd yang lainnya yang
berasal dari Komisi IV Samarinda yaitu menangani mengenai masalah pendidikan di
samarinda. Diskusi tersebut dihadiri oleh 6 anggota DRPD yang merupakan
perwakilan dari Komisi IV dan Komisi I.
Dengan
tema “Tugas & Fungsi anggota DPRD
Samarinda”
Sambutan
pertama dibuka oleh Bpk.Musidi yang berasal dari daerah pemilihan Kutai
Kartanegara dan berasal dari Fraksi Golkar,satu kutipan beliau yang baik adalah
“Orang Terpelajar adalah Lokomotif
Perubahan”
Yang
ke2 dari Bpk yang berasal dari daerah pemilihan Paser beliau menyampaikan
mengenai beliau lebih menekankan kepada persiapan untuk kerja di Luar Negeri
dan Persiapan menghadap MEA. Selanjutnya kutipan yang baik dari Ibu Rita Barito
yaitu lakukan perubahan untuk Negaramu dan Kehidupanmu dan jangan terpengaruh
oleh dampak Globalisasi.
Penyampain
berikutnya oleh Aktivis Dakwah di DPRD , beliau mengatakan pada saat ini opini
masyarakat adalah “Politik itu Kotor” namun pada kenyataannya politik itu tidak
kotor yang kotor itu adalah tergantung dari operator yang menjalankannya yaitu
individu didalam politik itu sendiri .
Setelah mendapat ilmu yang saya dapat dari Ibu Unis yaitu Individu yang kotor dapat menyebabkan sistem yang bersih itu sendiri menjadi kotor begitu juga sebaliknya apabila sistem itu kotor individu yang didalamnya pun apabila tidak memiliki keteguhan dan prinsip yang kuat akan menjadi individual yang kotor , menurut saya wajar sekarang apabila opini masyarakat mengatakan bahwa politik itu kotor karena dengan melihat banyaknya fakta korupsi,penyalahgunaan dana maka secara otomatis masyarakat berpikir politik itu kotor dan ini yang menjadi saling keterkaitan dan ketergantungan dalam suatu sistem politik itu sendiri . dan ini merujuk pada pendekatan Tradisional dan Behavioralisme yaitu mengenai Sistem Politik dan mengamati perilaku individual yang menjalankan sebuah sistem itu sendiri .
Beliau menceritakan sedikit mengenai perjalanannya menjadi anggota DPRD.Pada saat mencalonkan menjadi anggota DPRD beliau tidak yakin akan menang dalam pemilihan karena beliau mengatakan beliau hanya memiliki dan memasang 1 poster saja sedangkan anggota yang lain seluruh jalan dipenuhi oleh poster anggota lainnya. Namun beliau terus berdoa dan akhirnya allah lah yang telah memberikan nya SK secara langsung dari allah atas kehendak allah beliau terpilih menjadi anggota DPRD Samarinda.Pengalaman yang sangat menginspiratif hanya dengan berdoa dan berusaha apapun bisa terjadi meskipun kami tidak tau fakta yang sesungguhnya .
Setelah mendapat ilmu yang saya dapat dari Ibu Unis yaitu Individu yang kotor dapat menyebabkan sistem yang bersih itu sendiri menjadi kotor begitu juga sebaliknya apabila sistem itu kotor individu yang didalamnya pun apabila tidak memiliki keteguhan dan prinsip yang kuat akan menjadi individual yang kotor , menurut saya wajar sekarang apabila opini masyarakat mengatakan bahwa politik itu kotor karena dengan melihat banyaknya fakta korupsi,penyalahgunaan dana maka secara otomatis masyarakat berpikir politik itu kotor dan ini yang menjadi saling keterkaitan dan ketergantungan dalam suatu sistem politik itu sendiri . dan ini merujuk pada pendekatan Tradisional dan Behavioralisme yaitu mengenai Sistem Politik dan mengamati perilaku individual yang menjalankan sebuah sistem itu sendiri .
Beliau menceritakan sedikit mengenai perjalanannya menjadi anggota DPRD.Pada saat mencalonkan menjadi anggota DPRD beliau tidak yakin akan menang dalam pemilihan karena beliau mengatakan beliau hanya memiliki dan memasang 1 poster saja sedangkan anggota yang lain seluruh jalan dipenuhi oleh poster anggota lainnya. Namun beliau terus berdoa dan akhirnya allah lah yang telah memberikan nya SK secara langsung dari allah atas kehendak allah beliau terpilih menjadi anggota DPRD Samarinda.Pengalaman yang sangat menginspiratif hanya dengan berdoa dan berusaha apapun bisa terjadi meskipun kami tidak tau fakta yang sesungguhnya .
Kemudian
sambutan oleh anggota DPRD yang termuda , ada
yang saya dapatkan dari beliau adalah “ Apapun Prosesnya target saya harus terpenuhi dengan cara-cara yang
terbaik” dan beliau bercerita bahwa beliau itu merupakan anak dari
Bpk.Walikota (B) beliau mengatakan bahwa beliau merupakan salah satu mahasiswa
yang cukup tidak pintar , beliau pindah universitas sebanyak 4x di salah
satunya di Universitas daerah Jawa, namun pada saat diberikan kepercayaan oleh
orang tuanya untuk maju menjadi anggota DPRD akhirnya beliau memutuskan untuk
menjadi anggota dewan meskipun pada saat beliau bercerita , ia mengatakan bahwa
meskipun ayahnya seorang Walikota namun ayahnya tidak mau ikut campur mengenai
pemilihan untuk menjadi anggota DPRD .
“menurut saya ini yang menjadi sesuatu yang
kurang tepat meskipun saya tidak tahu secara langsung kehidupan beliau tetapi
dengan mendengar cerita beliau itu merupakan sesuatu yang tidak mungkin ,
beliau pindah Universitas sebanyak 4x, dan beberapa diantara universitas itu
beliau berkuliah di daerah Jawa bukan didaerah asli tempat asal daerahnya , dan
pada saat ini beliau berusia sekitas 24-26 thn , dan pada saat menyelesaikan
tugasnya di salah satu Univ beliau mencalonkan menjadi anggota DPRD dan beliau
terpilih menjadi anggota dewan , menurut saya tidak mungkin kalau beliau
terpilih tanpa menjual nama ayahnya atau dipengaruhi oleh kekuasaan yang
dimiliki oleh ayahnya sebagai Walikota . dan melihat latar belakang beliau
kuliah diluar daerahnya , pindah-pindah Universitas dan menurut saya aneh
apabila pertama kali mencalonkan menjadi anggota DPRD dan langsung terpilih
menjadi anggota dewan.
Dan
yang terkahir sambutan oleh Ibu Qomariyah yang berasal dari daerah pemilihan
samarinda dan salah satu wakil dari Komisi I beliau lebih menyampaikan mengenai
lebih menekankan kepada anggaran pendapatan KalTim dan mengenai masalah
pemerintahan-pemerintahan umum,anggaran dan pendapatan Kalimantan Timur.1/3
atau 25% anggaran pusat atau APBN berasal dari Kalimantan Timur. Dan apreasiasi
Ibu Qomariyah terhadap Mahasiswa HI.
Setelah
sambutan dari masing-masing anggota DPRD selanjutnya adalah sesi tanya jawab.
Dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa HI saya mendapatkan yang
menurut saya cukup penting yaitu :
1.Ketika suatu
kebijakan telah dikeluarkan apakah membutuhkan sosialisasi poltik untuk masyarakat dan apakah telah
dilaksanakan disamarinda dan seperti apa ?
Jawab : Setiap 3 atau 4
bulan sekali kami terjun kelapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dan
selanjutnya kebijakan akan disosalisasikan ke masyarakat, fungsi DPR ada 3
membuat PERDA dengan pemerintah daerah,budgeting,dan yang terakhir kontrol.
Tetapi menurut
saya meskipun para anggota dewan terjun langsung kelapangan namun faktanya
masih banyak aspirasi masyarakat yang hanya ditampung saja dan kurangnya
sosialisasi politik yang dilakukan oleh para anggota dewan terhadap masyarakat.
2.Menrut survey
(tribun kaltim&kaltim post)2014, 40% masyarakat Kalimantan Timur lebih
memilih GOLPUT dalam pemilihan legislatif , menurut analisis apakah penyebab
dari hal itu apakah mengenai kurangnya kepercayaan masyarakat kepada
anggota legislatif daerah atau karena
kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti pemilu ? dan mengenai otsus
Sampai kapan otsus akan bergantung sampai skrng ini ? apakah ini usulan dari
inspirasi masyarakat atau usulan dari pemerintah itu sendiri apakah otsus mampu
menjawab permasalah dikaltim ?
Jawab : setiap pemilu
partisipasi masih rendah dan golput harus dikalsifikasikan antara seseorang
yang tau politik tapi tidak ada kemauan untuk memilih dengan seseorang anti
politik atau adanya kospolitik yang terjadi di masyarakat.
“Menurut saya
mengenai kasus rendahnya partisipasi politik masyarakat kaltim sebagian besar
dikarenakan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan meskipun
memilih pasti karena ada “uang pelicin” nya, karena dilingkungan sekitar saya
dan ditempat lain banyak saya temukan yaitu mengenai banyak para anggota dewan
yang sekarang duduk di DPRD pada saat pemilihan mereka menggunakan “uang pelicin”
agar mendapat 1 suatu suara dari masyarakat dan bahkan saat ini “salah satu
anggota dewan “ tersebut menduduki jabatan penting di DPRD .
Dan ada salah
satu diantara para anggota dewan itu mengatakan bahwa kami anti dengan yang
namanya uang pelicin atau yang disebut kospolitik menurut saya lucu ketika
mendengar mereka mengaggunkan atau meng-Antikan yang namanya kospolitik atau
uang pelicin , mereka berkoar mencegah yang namanya Korupsi dan sesungguhnya
korupsi itu sudah berasal atau tumbuh dari diri mereka atau perilaku mereka
sendiri .
Ada salah satu
diantara mahasiswa bertanya mengenai Taman yang di Jl.Bhayangkara yang sampai
sekarang tidak selesai bahkan semakin memburuk ?
Jawab : Hal itu merupakan kesalahan terburuk yang dilakukan oleh Bpk.Walikota Samarinda karena tidak efisiennya dan bahkan sampai sekarang malah memperburuk keadaan diskitar jalan itu menimbulkan kemacetan , banjir dll. Terbengkalainya proyek tersebut.Dan salah satu anggota dewan tersebut terus mempertanyakan mengenai masalah itu kepada Bpk.Walikota dan Bpk walikota berusaha untuk mengalihkan dan belum ada tindak lanjutan untuk mengenai masalah taman kota itu .
Jawab : Hal itu merupakan kesalahan terburuk yang dilakukan oleh Bpk.Walikota Samarinda karena tidak efisiennya dan bahkan sampai sekarang malah memperburuk keadaan diskitar jalan itu menimbulkan kemacetan , banjir dll. Terbengkalainya proyek tersebut.Dan salah satu anggota dewan tersebut terus mempertanyakan mengenai masalah itu kepada Bpk.Walikota dan Bpk walikota berusaha untuk mengalihkan dan belum ada tindak lanjutan untuk mengenai masalah taman kota itu .
“Dari penjelasan
atau jawaban yang diberikan oleh anggota dewan tersebut menurut saya komunikasi
yang rendah antar kaum atas dengan DPRD , dan menurut saya jika suatu kebijakan
yang dikeluarkan pasti melalui proses dan dan perencanaan yang matang dan
mengapa pada saat kebijakan tersebut sudah direalisasikan dan bahkan menjadi
tidak efisien kenapa pada saat terbengkalai dan tidak berjalan baik baru
dipertanyakan seharusnya sebelum
direlaisasikan atau dikeluarkan menjadi ouput harus sudah diperhitungkan solusi
dari kebijakan tersebut . dan ini yang menunjukan lemahnya kinerja antar kaum
atas dengan DPRD Samarinda dan komunikasi yang tidak berjalan baik.
Dari beberapa
pertanyaan terdapat pertanyaan dari salah satu mahasiswa HI yaitu mengenai apa
perbedaan tugas DPR Pusat dengan DPR daerah dan apakah memiliki tugas yang sama
?
Jawab
:Fungsinya sama yang membedakan jika dilihat dari segi mana , DPRD pusat
merupakan bagian dari pemerintah daerah .DPRD
provinsi itu mengawasi APBD provinsi dan kota untuk mengawasi APBD kota
itu sendiri .dan masih ada beberapa perbedaan.
“Dan ini menurut
saya sesuai dengan teori Gabriel Almond yaitu mengenai pendekatan struktural
yaitu dengan melihat struktur dari suatu lembaga meskipun struktur sama namun terkadang dalam
pelaksanaanya fungsinya berbeda atau dalam cakupan yang berbeda .
dan ada
mahasiswa yang bertanya mengenai fungsi dari kelompok penekan seperti apa dalam
pengambilan suatu keputusan dan bagaimana peran mahasiswa dalam suatu kebijakan
yang dibuat ?
Lalu
dijawab oleh salah satu anggota ia mengatakan peran kelompok kepentingan atau
penekan penting dalam suatu kebijakan karena dengan adanya mereka kami dapat
mengetahui aspirasi masyarakat yang belum kami ketahui .
dan
ini pula yang sesuai dengan teori gabrel almond dan david easton dimana ada
struktur , fungsi serta lingkungan (individu atau masyarakat) yang mempengaruhi
suatu kebijakan agar terciptanya keterkaitan antara lingkungan sekitar dan
lembaga struktural agar terciptanya input dan output . Model
arus sistem politik menunjukkan bagaimana lingkungan,mampu mempengaruhi
tuntutan dan dukungan yang masuk ke dalam sistem politik.
Dan
disela sela pertanyaan kami tiba Bpk Dari Wakil Ketua DPRD Samarinda , dan
bahkan pada saat dipersilahkan untuk memberikan sambutan menyapa beliau enggan
dan tidak menyampaikan satu kata pun , beliau langsung duduk dengan gestur
tubuh yang menurut saya terlalu santai . dan tidak mencermikan sesuai dengan
jabatan ia di DPRD .
Mengenai
fasilitas diruangan kami melangsungkan diskusi cukup baik dan memadai , dan
kami melakukan touring ke ruang-ruang lainnya , pada saat saya ingin pergi ke
toilet dan pada saat itu fasilitas yang tidak memadai di toilet umum tersebut
tidak terdapat air dan bahkan airnya mati , dan pada saat kami touring
menggunakan tangga sepanjang jalanan tangga itu gelap dan tidak ada lampu untuk
menerangi jalan kami .
Pada
saat kami pergi berkunjung ke salah satu ruangan anggota dewan dan diruang
tersebut terdapat pegawai yang berada dalam ruangan tersebut mereka terlihat
cuek dan bahkan tidak melihat ataupun menyapa kami padahal pada saat kami
melakukan touring pada waktu jam kerja
telah usai .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar