NAMA :
Anold Roberto
NIM : 1302045111
Untuk pertama kalinya saya melihat secara langsung
dan masuk ke dalam gedung DPRD yang mewah dan besar itu namun WC tidak terurus
berbau dan kekurangan air serta kualitas tenaga kerja yang kurang, tepat jam
14.30-16.30 dan bertemu dengan Komisi-komisi 4 yang ada yaitu:
1. Bapak
Adam (Fraksi Hanura)
2. Bapak
Erza Adityawarman (Dapil 4 Kutim Bontang)
3. Bapak
Hermanto Kelod (Fraksi PDIP,Dapil 3 Paser)
4. Bapak
Mursidi Muslim (Dapil Kubar Mahakam Ulu,Fraksi Golkar)
5. Ibu
Rita Barito (Fraksi Golkar)
6. Bapak
Rosyidi
7. Ibu
Siti Qomariah (Dapil 1 Samarinda)
Walaupun banyak mengalami
keterlambatan dari beberapa anggota komisi yang datang namun dalam pembukaan
pertemuan tersebut di isi oleh perkenalan oleh masing-masing dari anggota DPR
sendiri lalu di isi oleh motivasi-motivasi dan inspirasi dari masing-masing
anggota serta dengan berbagai penjelasan-penjelasan singkat mengenai DPR lebih
dalam serta meluruskan berbagai persepsi miring dari berbagai orang, kemudian
disamping itu kami mendapat hidangan
makannan kecil yang cukup lezat menurut kami namun kurang banyak.
Setelah perkenalan usai, kemudian
dimulai lagi untuk sesi diskusi dimana antusias mahasiswa sangat besar untuk
bertanya tentang isu-isu lingkungan yang ada dan menggali lebih dalam lagi
tentang kinerja DPR . Sehingga beberapa pertanyaan tersebut mengacu pada
pembangunan taman kota dimana menurut salah satu komisi itu merupakan proyek
pemerintah yang gagal dan sempat
dihentikan karena kurangnya fasilitas yang memadai dan perhitungan jangka
panjang yang kurang akurat dari para pekerja proyek yang menyebabkan
terganggunya arus lalu lintas dan rusaknya jalan serta banjir saat hujan turun
karena tidak adanya saluran pembuangan.
Kemudian dari beberapa sifat DPR
yang memang kurang enak menurut saya untuk dilihat adalah etika mereka, saat
mereka datang terlambat, hanya beberapa dari mereka saja yang mengakui dan
meminta maaf, dan saat mereka keluar dari ruangan saat belum waktunya yang
mungkin dikarenakan oleh kesibukan mereka yang mendadak namun saat itu mereka
langsung saja keluar ruangan tanpa berpamitan kepada kami mahasiswa. Setelah
diskusi selesai, selanjutnya adalah sesi foto bersama untuk setiap kelasnya
bersama anggota komisi yang masih tersisa.
Melalui pendekatan behavioralisme
kita dapat memahami prilaku individu dalam sebuah sistem, terutama pada sistem
pemerintahan DPRD Provinsi Kaltim yang telah saya kunjungi. Jika prilaku
individunya tidak baik, maka sudah bisa dipastikan bahwa sistemnya juga
bermasalah. Seharusnya setiap individu anggota DPRD dapat menerapkan kode etik
yang telah ditetapkan agar tidak mengganggu sistem, karena individu dapat
mempengaruhi sistem dan sebaliknya.
Setelah seminar selesai kami,
melanjutkan ke agenda berikutnya yaitu tour keliling kantor DPRD Kaltim. Kami
diajak ke beberapa ruang pejabat. Selain itu kami juga mengelilingi kantor DPRD
disertai dengan foto bersama didepan gedung utama DPRD Kaltim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar