Nama : WA ANNISA
Nim : 1302045147
Hubungan Internasional Reguler B 2013
Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"
Pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 saya dan kawan-kawan HI
Regular B serta kawan-kawan HI dari kelas lain mengunjungi DRD sebagai ganti
mata kuliah Teori Perbandingan Poltik.
Setelah kunjungan ini kami diwajibkan untuk membuat observasi
tentang kunjungan ke DPRD tersebut. Maka inilah observasi yang dapat saya tulis
dan menurut yang saya ikuti. Memang akan mungkin kurang dari yang dijelaskan di
dalam blog kelas saya, karena hanya ini yang mampu saya dapatkan dari kunjungan
tersebut.
Pada pukul 12.30 saya sampai dikantor DPR. Ruangannya
terletak di lantai enam. Saya dan kawan-kawanberkumpul di kantor DPR padapukul
13.50. Tepat pada pukul 14.35 acara pun dimulai.
Berikut nama-nama pembicara saat itu:
1.
Bapak Adam (Fraksi
Hanura);
2.
Bapak Erza Adityawarman (Dapil IV Kutim-Bontang);
3.
Bapak Hermanto Kelod (Fraksi
PDIP Dapil III Paser);
4.
Bapak Mursidi Muslim (Fraksi
Golkar Dapil Kubar Mahakam Ulu);
5.
Ibu Rita Barito (Fraksi
Golkar);
6.
Bapak Rosyidi (Komisi
1, Dapil 1)
Acara dibuka oleh Ibu Rita Barito selaku moderator. Lalu
dilanjutkan oleh pak Adam dan menjelaskan tentang pembagian 5 Daerah Pilihan
(Dapil) sebagai berikut;
l Daerah Pilihan (Dapil) 1 :
Samarinda
l Daerah Pilihan (Dapil) 2 :
Balikpapan
l Daerah Pilihan (Dapil) 3 :
Panajam Paser Utara dan Paser
l Daerah Pilihan (Dapil) 4 :
Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu
l Daerah Pilihan (Dapil) 5 :
Bontang, Kutai Timur, dan Berau
Setelah itu dijelaskan Undng-undang No.27/Peraturan
Pemerintah No.16 tentang susunan anggota DPRD; cara berpakaian; serta hak dan
kewajiban anggota DPRD. Salah satu kewajiban anggota DPRD ialah wajib hadir
ketika rapat paripurna atau rapat provinsi.
Selanjutnya nasehat-nasehat para pembicara.
l Pak mursyidi Muslim,
‘’Orang-orang terpelajar ialah lokomotif perubahan’’. ‘’Jangan cengeng!
Berjuanglah untuk perubahan Indonesia yang lebih baik’’.
l Ibu Rita Barito, ‘’Ada tiga hal
yang harus dimiliki alam hidup. 1. Iman/religious, 2. Etika; 3. Rasa memiliki
(jangan meniru, berjuanglah untuk kemajuan negeri ini)’’.
l Pak Adam, ‘’Berharap penstudi
Hubungan Internasional Universitas Mulawarman berkembang hingga ke pusat’’.
l Ustad Rosyidi, ‘’Politik itu
tidak kotor, tetapi tergantung operatornya’’.
Selanjutnya penjelasan dari Ibu Siti Qomariah menjelaskan
dari 3.5000.000 jiwa rakyat Kaltim, maka dipilihlah perwakilan dari
masing-masing daerah untuk mengatur wilayah Kaltim. Dari 13 partai pada
pemilihan Legislatif kemaren yang masuk ada 10 partai dan 9 fraksi, 1 fraksi
minimal empat orang dalam empat komisi. Empat komisi tersebut yaitu;
1.
Komisi 1 bidang Hukum Pemerintahan dan Hak Asasi Manusia (HAM)
2.
Komisi 2 bidang Ekonomi dan keuangan
3.
Komisi 3 bidang pembangunan
4.
Komisi 4 bidang kesejahteraan rakyat
Sedangkan masalah perubahan Undang-undang No.33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Daerah. Produk Domestik Regional Bruto
Kalimantan Timur yang disumbangkan kepusat sebesar Rp. 470 Triliun hingga Rp.
510 Triliun. Lalu hasil migas dari pusat dikembalikan ke daerah sebesar 15,5%,
yaitu untuk provinsi 3%, untuk daerah penghasil 6%, untuk daerah bukan
penghasil dibagi rata 6%, dan pendidikan 0,5%. Maka ibu Siti Qomariah
menginginkan dibentuknya tim terpadu untuk mengaudit kembali.
Lalu anggaran Samarinda sekarang hanya 3%×180 Triliun =
54 Triliun (seharusnya), tetapi dikurangkan oleh pusat. Maka inilah yang sedang
diperjuangkan oleh Gubernur Awang Faroek Ishak yang dinamakan Otonomi Khusus
(Otsus).
Tetapi, saya mendapat kritikan dari ustad Rosyidi
mengenai Otonomi Khusus ini yang mengatakan bahwa sampai saat ini DPRD tidak
pernah memparnipurakan ide-ide khusus berkaitan dengan Otonomi Khusus(?).
Selanjutnya, dipertengahan sesi Tanya jawab, wakil ketua
DPRD, bapak Andy Faisyal datang pukul 16.11.
Setelah itu ada juga yang bertanya tentang taman yang
dibangun di eks SMP 1 Samarinda. Maka pertanyaan itu pun dikritik oleh ibu Rita
Barito yang mengatakan bahwa taman tersebut merupakan taman yang tidak layak
untuk dan beliau tidak setuju akan pembangunan taman tersebut.
Ada juga yang bertanya tentang apa fungsi DPR itu dan
yang menjadi skala prioritasnya. Lalu dijawab fungsi DPR itu ada tiga, yang
pertama membuat Peraturan Daerah bersama Pemerintah Daerah, yang kedua
mengalokasikan anggaran atau budgeting dan yang ketiga pengawasan atau
controlled. Sedangkan skala prioritasnya pun ada tiga, yang pertama yaitu
infrastruktur, yang kedua Sumber Daya Manusia dan yang ketiga Pertanian.
KRITIK
Menurut saya acaranya sudah berjalan benar, hanya saja
waktunya tidak tepat seperti yang sudah direncanakan. Yang awalnya acaranya
akan berlangsung pukul 13.50, tetapi berlangsungnya pukul 14.35. Lalu
nasihat-nasihat yang diberikan di awal acara durasinya sangat panjang, saya
rasa tidak perlu membutuhkan banyak durasi. Saya lebih senang dengan ibu Siti
Qomariyah yang langsung memberikan inti pokoknya, karena seperti yang kita
tahu, mereka yang kita tahu, mereka merupakan tokoh yang sibuk.
Hanya itu saja yang dapat saya kritik. Acarnya sudah
berlangsung dengan sangat baik, pertanyaan yang dijawab pun masuk di akal.
Mungkin lebih sering-sering lagi diadakan kajian sperti ini, agar khususnya
saya, sebagai mahasiswa dapat lebih menerti tugas anggota DPRD itu seperti apa.
Siapa tahu saja saya bisa menjadi anggota legislatif, hehe, Aamiin.
KAITAN DENGAN MATA KULIAH TEORI PERBANDINGAN POLITIK
Menurut Gabriel Almond dalam teorinya tentang struktural
fungsional ialah masing-masing struktur memiliki fungsi dan peranannya
masing-masing. Seperti contoh observasi kunjungan saya ke DPRD diatas bahwa
struktur anggota DPRD memliki fungsi-fungsi seperti fungsinya komisi I, komis
II hingga komisi IV. Dari komisi-komisi tersebut juga terbagi orang-orang yang
mengurus Daerah pilihan atau Dapil 1, Dapil 2, Dapil 3, Dapil 4, hingga Dapil
5. Jadi setiap struktur berfungsi dalam menjalankan perannya.
Lalu teori Equilibrium yang dimiliki oleh Gabriel Almond
yaitu kesetaraan input dan output atau bias disebut keseimbangan. Seperti
contoh ibu Rita ada mengatakan bahwa jika ada jalan rusak diwilayah Samarinda
katakan kepada kami, maka kami akan memperbaikinya. Contoh nyata yaitu idekat
perumahan saya, di Pelita VI Sambutan, jalannya sanagt rusak parah dan jika
hujan terjadi banjir besar kini sudah mulai membaik meski belum sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar