Kamis, 02 Juli 2015

WA ANNISA - 1302045147 - Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat


Nama : WA ANNISA
Nim : 1302045147
Hubungan Internasional Reguler B 2013


 Refleksi "Mengenal Parlemen Lebih Dekat"


Pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 saya dan kawan-kawan HI Regular B serta kawan-kawan HI dari kelas lain mengunjungi DRD sebagai ganti mata kuliah Teori Perbandingan Poltik.

Setelah kunjungan ini kami diwajibkan untuk membuat observasi tentang kunjungan ke DPRD tersebut. Maka inilah observasi yang dapat saya tulis dan menurut yang saya ikuti. Memang akan mungkin kurang dari yang dijelaskan di dalam blog kelas saya, karena hanya ini yang mampu saya dapatkan dari kunjungan tersebut.

Pada pukul 12.30 saya sampai dikantor DPR. Ruangannya terletak di lantai enam. Saya dan kawan-kawanberkumpul di kantor DPR padapukul 13.50. Tepat pada pukul 14.35 acara pun dimulai.

Berikut nama-nama pembicara saat itu:
1.                  Bapak Adam (Fraksi Hanura);
2.                  Bapak Erza Adityawarman (Dapil IV Kutim-Bontang);
3.                  Bapak Hermanto Kelod (Fraksi PDIP Dapil III Paser);
4.                  Bapak Mursidi Muslim (Fraksi Golkar Dapil Kubar Mahakam Ulu);
5.                  Ibu Rita Barito (Fraksi Golkar);
6.                  Bapak Rosyidi (Komisi 1, Dapil 1)

Acara dibuka oleh Ibu Rita Barito selaku moderator. Lalu dilanjutkan oleh pak Adam dan menjelaskan tentang pembagian 5 Daerah Pilihan (Dapil) sebagai berikut;

l  Daerah Pilihan (Dapil) 1              : Samarinda
l  Daerah Pilihan (Dapil) 2              : Balikpapan
l  Daerah Pilihan (Dapil) 3              : Panajam Paser Utara dan Paser
l  Daerah Pilihan (Dapil) 4              : Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu
l  Daerah Pilihan (Dapil) 5              : Bontang, Kutai Timur, dan Berau

Setelah itu dijelaskan Undng-undang No.27/Peraturan Pemerintah No.16 tentang susunan anggota DPRD; cara berpakaian; serta hak dan kewajiban anggota DPRD. Salah satu kewajiban anggota DPRD ialah wajib hadir ketika rapat paripurna atau rapat provinsi.

Selanjutnya nasehat-nasehat para pembicara.

l  Pak mursyidi Muslim, ‘’Orang-orang terpelajar ialah lokomotif perubahan’’. ‘’Jangan cengeng! Berjuanglah untuk perubahan Indonesia yang lebih baik’’.
l  Ibu Rita Barito, ‘’Ada tiga hal yang harus dimiliki alam hidup. 1. Iman/religious, 2. Etika; 3. Rasa memiliki (jangan meniru, berjuanglah untuk kemajuan negeri ini)’’.
l  Pak Adam, ‘’Berharap penstudi Hubungan Internasional Universitas Mulawarman berkembang hingga ke pusat’’.
l  Ustad Rosyidi, ‘’Politik itu tidak kotor, tetapi tergantung operatornya’’.

Selanjutnya penjelasan dari Ibu Siti Qomariah menjelaskan dari 3.5000.000 jiwa rakyat Kaltim, maka dipilihlah perwakilan dari masing-masing daerah untuk mengatur wilayah Kaltim. Dari 13 partai pada pemilihan Legislatif kemaren yang masuk ada 10 partai dan 9 fraksi, 1 fraksi minimal empat orang dalam empat komisi. Empat komisi tersebut yaitu;

1.        Komisi 1 bidang Hukum Pemerintahan dan Hak Asasi Manusia (HAM)
2.        Komisi 2 bidang Ekonomi dan keuangan
3.        Komisi 3 bidang pembangunan
4.        Komisi 4 bidang kesejahteraan rakyat

Sedangkan masalah perubahan Undang-undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Daerah. Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur yang disumbangkan kepusat sebesar Rp. 470 Triliun hingga Rp. 510 Triliun. Lalu hasil migas dari pusat dikembalikan ke daerah sebesar 15,5%, yaitu untuk provinsi 3%, untuk daerah penghasil 6%, untuk daerah bukan penghasil dibagi rata 6%, dan pendidikan 0,5%. Maka ibu Siti Qomariah menginginkan dibentuknya tim terpadu untuk mengaudit kembali.

Lalu anggaran Samarinda sekarang hanya 3%×180 Triliun = 54 Triliun (seharusnya), tetapi dikurangkan oleh pusat. Maka inilah yang sedang diperjuangkan oleh Gubernur Awang Faroek Ishak yang dinamakan Otonomi Khusus (Otsus).

Tetapi, saya mendapat kritikan dari ustad Rosyidi mengenai Otonomi Khusus ini yang mengatakan bahwa sampai saat ini DPRD tidak pernah memparnipurakan ide-ide khusus berkaitan dengan Otonomi Khusus(?).

Selanjutnya, dipertengahan sesi Tanya jawab, wakil ketua DPRD, bapak Andy Faisyal datang pukul 16.11.

Setelah itu ada juga yang bertanya tentang taman yang dibangun di eks SMP 1 Samarinda. Maka pertanyaan itu pun dikritik oleh ibu Rita Barito yang mengatakan bahwa taman tersebut merupakan taman yang tidak layak untuk dan beliau tidak setuju akan pembangunan taman tersebut.

Ada juga yang bertanya tentang apa fungsi DPR itu dan yang menjadi skala prioritasnya. Lalu dijawab fungsi DPR itu ada tiga, yang pertama membuat Peraturan Daerah bersama Pemerintah Daerah, yang kedua mengalokasikan anggaran atau budgeting dan yang ketiga pengawasan atau controlled. Sedangkan skala prioritasnya pun ada tiga, yang pertama yaitu infrastruktur, yang kedua Sumber Daya Manusia dan yang ketiga Pertanian.



KRITIK
Menurut saya acaranya sudah berjalan benar, hanya saja waktunya tidak tepat seperti yang sudah direncanakan. Yang awalnya acaranya akan berlangsung pukul 13.50, tetapi berlangsungnya pukul 14.35. Lalu nasihat-nasihat yang diberikan di awal acara durasinya sangat panjang, saya rasa tidak perlu membutuhkan banyak durasi. Saya lebih senang dengan ibu Siti Qomariyah yang langsung memberikan inti pokoknya, karena seperti yang kita tahu, mereka yang kita tahu, mereka merupakan tokoh yang sibuk.

Hanya itu saja yang dapat saya kritik. Acarnya sudah berlangsung dengan sangat baik, pertanyaan yang dijawab pun masuk di akal. Mungkin lebih sering-sering lagi diadakan kajian sperti ini, agar khususnya saya, sebagai mahasiswa dapat lebih menerti tugas anggota DPRD itu seperti apa. Siapa tahu saja saya bisa menjadi anggota legislatif, hehe, Aamiin.

KAITAN DENGAN MATA KULIAH TEORI PERBANDINGAN POLITIK

Menurut Gabriel Almond dalam teorinya tentang struktural fungsional ialah masing-masing struktur memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Seperti contoh observasi kunjungan saya ke DPRD diatas bahwa struktur anggota DPRD memliki fungsi-fungsi seperti fungsinya komisi I, komis II hingga komisi IV. Dari komisi-komisi tersebut juga terbagi orang-orang yang mengurus Daerah pilihan atau Dapil 1, Dapil 2, Dapil 3, Dapil 4, hingga Dapil 5. Jadi setiap struktur berfungsi dalam menjalankan perannya.

Lalu teori Equilibrium yang dimiliki oleh Gabriel Almond yaitu kesetaraan input dan output atau bias disebut keseimbangan. Seperti contoh ibu Rita ada mengatakan bahwa jika ada jalan rusak diwilayah Samarinda katakan kepada kami, maka kami akan memperbaikinya. Contoh nyata yaitu idekat perumahan saya, di Pelita VI Sambutan, jalannya sanagt rusak parah dan jika hujan terjadi banjir besar kini sudah mulai membaik meski belum sempurna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar