Nama
: Claudio YGP
NIM : 1302045115
Tugas Asian Way
ASEAN
Way adalah suatu cara ASEAN dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi. ASEAN
Way dapat disebut juga sebagai suatu pembentukan identitas bagi negara – negara
Asia Tenggara di tengah maraknya dominasi negara – negara Barat dan juga negara
– negara maju. ASEAN Way dapat menjadi suatu pedoman bagi negara Asia Tenggara
khususnya untuk bertindak atau dalam menyelesaikan masalah. Terdapat beberapa
prinsip atau landasan dari ASEAN Way,
antara lain adalah penghormatan terhadap kedaulatan masing – masing negara
anggotanya dengan tidak melakukan campur tangan terhadap masalah internal
negara lan atau yang disebut juga non intervensi, mengusahakan resolusi konflik
dengan cara – cara damai serta tidak menggunakan ancaman kekerasan, Otonomi
regional serta menolak pembentukan aliansi militer dan menekan kerjasama
pertahanan bilateral. Metode yang digunakan dalam manajemen konflik melalui
konsep ASEAN Way umumnya didasarkan pada musyawarah, hal ini mencegah pihak –
pihak yang memiliki pengaruh besar untuk bertindak sewenang- wenang.
Prinsip
Non-intervensi atau tidak melakukan campur tangan terhadap masalah internal
sesama negara anggota, karena ASEAN adalah organisasi yang menganut prinsip
Non-Intervensi. Prinsip non-intervensi yang selama ini dijunjung tinggi sudah
banyak memberi kontribusi pada ASEAN. Prinsip ini merupakan wujud penghormatan
terhadap kedaulatan masing-masing negara anggota. Namun selain memberikan
kontribusi, dengan adanya prinsip tersebut membuat adanya ketidak pedulian
antar negara dalam menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi di negara
tetangga.
Telah banyak perbaikan yang dilakukan oleh ASEAN
dalam menerapan ASEAN Way ini, dilihat dari berbagai kritikan yang
sangsi akan keefektifan ASEAN Way dalam menyelesaikan konflik, atau
setidaknya menghindari lahirnya konflik. Penyempurnaan dilakukan awalnya dari
proposal Thailand mengenai Flexible Engagement di tahun 1998
merupakan bentuk pembicaraan yang dilakukan oleh negara anggota ASEAN untuk membicarakan
tentang masalah domestik serta kebijakan didalam negeri, tanpa ada maksud untuk
mengintervensi negara satu sama lain.
ASEAN Way cukup berhasi dalam mewujudkan kondisi damai
di kawasan Asia Tenggara hal ini dapat dilihat dari menurunnya intensitas
perang di kawasan Asia Tenggara dari waktu ke waktu. Namun disisi lain, ASEAN
Way tidak cukup mampu untuk
menyelesaikan berbagai konflik di ASEAN,
konflik internal misalnya. Poin ASEAN
Way yang menyatakan bahwa tidak ada intervensi dalam menangani masalah
internal masing-masing negara membuat tidak banyak hal yang bisa dilakukan
ASEAN jika terjadi konflik internal dalam suatu negara. Salah satu contohnya
adalah konflik separatisme Moro di Filippina, kasus disintegrasi Timor-Timor
dari Indonesia. ASEAN sebagai organisasi yang menaungi negara-negara ini,
seharusnya dapat berpartisipasi dalam penyelesaian masalah namun, bahkan ketika
konflik internal yang awalnya bersifat politis berubah menjadi konflik yang
bersifat SARA dan memakan banyak korban sipil, prinsip non intervensi menjadi
batu sandungan bagi negara anggota ASEAN lainnya yangg ingin membantu
penyelesaian Konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar