Kamis, 07 Januari 2016

Dewi Murni - 1302045091 - Tugas ASEAN Way



Nama : Dewi Murni
NIM : 1302045091

ASEAN Way


“Didalam pelaksanaannya ASEAN memiliki norma-norma tersendiri yang mana dikenal sebagai ASEAN Way, dimana berkenaan dengan norma non-intervensi, non penggunaan angkatan senjata, mengejar otonomi regional, serta menghindari collective defense.” ( khoo,2004: 38 )

ASEAN Way adalah norma dan prinsip-prinsip non-intervensi, penyelesaian sengketa secara damai, tindakan non-konfrontatif terhadap konflik, dan menekankan pada musyawarah dan mufakat. ASEAN Way dapat dikatakan sebagai cara-cara ASEAN dalam menanggapi dan menanggulangi permasalahan yang ada. Secara sederhana ASEAN Way juga merupakan suatu pembentukan identitas bagi negara-negara Asia Tenggara ditengah maraknya dominasi negara-negara barat dan juga negara maju.

ASEAN Way dapat menjadi sebuah pedoman bagi negara Asia Tenggara khususnya untuk bertindak atau dalam menyelesaikan masalah. Beberapa konsep ASEAN Way antara lain adalah penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing negara anggotanya dengan tidak melakukan interensi terhadap masalah internal negara lain, mengusahakan resolusi konflik dengan cara-cara damai, serta tidak menggunakan ancaman dan kekerasan. Metode yang digunakan dalam menejemen konflik melalui konsep ASEAN Way umumnya didasarkan pada musyawarah atau konsensus. Hal ini mencegah pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar untuk bertindak sewenang-wenangnya.


ASEAN Way mendorong negara – negara di kawasan asia tenggara untuk mencari cara untuk bekerja sama secara maksimal dengan cara dialog serta konsultasi. Proposal dari Thailand untuk “flexible engagement” di tahun 1998 merupakan terobosan baru untuk perubahan cara diplomasi di ASEAN. Flexible engagement yang dimaksud diatas adalah perbincangan yang dilakukan oleh negara – negara anggota ASEAN untuk membicarakan tentang masalah – masalah domestik serta kebijakan didalam negeri negara anggota ASEAN tanpa ada maksud untuk mengintervensi negara satu sama lain. Proposal dari Thailand tersebut awalnya tidak diterima oleh negara – negara anggota ASEAN, kecuali Filipina, karena menganggap proposal tersebut sebagai pelanggaran intervensi isu domestik suatu negara.

 

The ASEAN Ways : Pengambilan Keputusan Konsensus

Manfaat sistem pengambilan keputusan bervariasi dari tempat ke tempat, tergantung pada kondisi lokal. Beberapa organisasi terkenal selain ASEAN mengandalkan konsensus, di antaranya keanggotaan tetap Dewan Keamanan PBB.

Jika mencapai keputusan dengan konsensus cukup baik untuk badan PBB inti bertugas untuk memastikan perdamaian di seluruh dunia, itu harus cukup baik untuk ASEAN. Dan dalam hal tujuan pendiri mereka masing-masing, ASEAN telah bekerja bahkan lebih baik daripada Dewan Keamanan.
Di antara bentuk yang paling mendesak kebijakan pengambilan keputusan adalah perselisihan sengketa dan penyelesaiannya. Di pesisir negara Asia Tenggara, proses musyawarah (konsultasi) dan muafakat (konsensus) adalah norma-norma tradisional. Setara dengan budaya pulau Pasifik Selatan yang konsultasi kelompok lokal dan kolektif pengambilan keputusannya melalui konsensus.
Ini bukan sebuah kejutan jika proses ini berkembang hingga hari ini menjadi “ASEAN Way”. Mencari dan membangun konsensus sebagai dasar untuk keputusan kolektif memiliki kekuatan yang sering diabaikan, termasuk beberapa warga negara ASEAN. Lainnya dari luar daerah ASEAN sering lebih siap untuk mengakui kekuatan itu. Hal ini terjadi selama sesi  "Membangun Komunitas ASEAN: The Road Ahead" di tahun 2013, ASEAN-Australia-New Zealand Dialogue di Kuala Lumpur yang diselenggarakan oleh ISIS Malaysia selama seminggu.

Sebuah delegasi Vietnam meremehkan ASEAN Way tanpa memberi alasan mengapa atau menawarkan berbagai alternatif kemungkinan. Dia mengatakan bahwa ASEAN harus merevisi budaya kerja yang membangun konsensus di antara negara-negara anggota.
Dia juga berpendapat bahwa Sekretariat ASEAN harus menjadi koordinator kebijakan daripada sekadar "kantor pos." Isu-isu tersebut telah berlaku di tahun 1990-an ketika Vietnam bergabung dengan ASEAN.

Beberapa delegasi Australia dan Selandia Baru lebih bijaksana membela ASEAN Way dalam hal prestasi. Delegasi ASEAN bisa menjadi sebagai apresiatif, jika mereka Memikirkan tentang isu terlebih dahulu. Prestasi ASEAN yang tidak sedikit. Mulai dengan membawa lima bangsa negara tetangga bersama-sama, tetangga dengan perbedaan yang luar biasa dalam budaya, etnis, sejarah, pengalaman, ideologi, sistem politik, penggambaran wilayah dan bahkan kepentingan nasional yang dirasakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar