Wawancara dan Sosialisai MEA
Disusun Oleh:
M. Afriza Nadil 1302045079
Muh. Ikvi Zainal Wafa 1302045082
Muafi
1302045130
A. Tentang MEA
Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) adalah bentuk integrasi masyarakat ASEAN dimana adanya perdaganan bebas
di antara anggota-anggota Negara ASEAN yang telah di sepakati bersama
Negara-negara ASEAN, dan Untuk menggubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil,
makmur dan sangat kompetitif.
Saat ini untuk mewujudkam Masyarakat
Ekonomi ASEAN ini masih harus menghadapi berbagai tantangan dan
rintangan yang terdapat pada masing-masing negara anggota. Beberapa tahapan
awal mesti diwujudkan untuk merealisasikan target atau sasaran bersama
Masyarakat Asean tersebut, di antaranya adalah melalui penerapan Masyarakat
Ekonomi Asean (Asean Economic Community). pada tahun 2015. Kesepakatan bersama
untuk mengintegrasikan berbagai negara Asean (Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan
Myanmar) yang masing-masing memiliki latar-belakang sosial-budaya,
ideologi politik, ekonomi dan kepentingan berbeda ke dalam suatu komunitas yang
disebut Masyarakat Ekonomi Asean ini masih menghadapi sejumlah kendala besar,
khususnya bagi Indonesia yang masih dihadapkan dengan berbagai masalah multi
dimensi yang sarat kepentingan. Masyarakat Ekonomi Asean dengan sasarannya yang
mengintegrasikan ekonomi regional Asia Tenggara menggambarkan karakteristik
utama dalam bentuk pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi yang
sangat kompetitif, kawasan pengembangan ekonomi yang merata atau seimbang, dan
kawasan yang terintegrasi sepenuhnya menjadi ekonomi global.Sebagai pasar
tunggal kawasan terpadu Asean dengan luas sekitar 4,47 juta km persegi yang
didiami oleh lebih dari 600 juta jiwa dari 10 negara anggota ini diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi dan memacu daya saing ekonomi kawasan Asean yang
diindikasikan melalui terjadinya arus bebas (free flow). Pada tahun 2015 dan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata. Banyak peluang dan
tantangan yang akan dihadapi Indonesia menjelang AFTA dan MEA.
Era perdagangan kawasan ASEAN (AFTA)
yang bakal berlangsung mulai 2015, menjadi tantangan serius bagi perusahaan
dalam mengoptimalisasi sumber daya, kinerja, sistem manajemen, dan teknologi
informasi.
Para pemimpin negara-negara ASEAN
telah sepakat untuk mentransformasi wilayah ASEAN menjadi kawasan bebas aliran
barang, jasa, investasi, permodalan, dan tenaga kerja. MEA menggambarkan
adanya perekonomian yang mengglobal di antara negara-negara ASEAN dan
MEA dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi di kawasan regional
ASEAN.
B. Hasil
Wawancara
Ikvi : Assalamualaikum, maaf
bu bisa minta waktunya sebentar?
Pedagang
buah (Ibu Nur) : Wa’alaikumsallam, oh
iya silahkan
Ikvi : Saya mau bertanya,
kira-kira apa yang ibu ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Pedagang
buah (Ibu Nur) : Oh maaf saya baru
dengar ini, kira-kira apa ya mas?
Ikvi :
Jadi, MEA adalah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang merupakan bentuk
perkumpulan masyarakat ASEAN dimana adanya perdaganan bebas di antara
anggota-anggota Negara ASEAN yang telah di sepakati bersama Negara-negara
ASEAN, dan Untuk menggubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur dan sangat
kompetitif yang akan dimulai 31 Desember 2015.
Afriza dan Muafi : Pada saat kami melakukan wawancara terhadap pedagang kebab,
tanggapan yang kami peroleh bahwa pedagang
kebab ini belum mengetahui tentang MEA dan terkesan tidak mau tau ketika kita mencoba untuk mensosialisaikan MEA. Hal
yang paling mengejutkan adalah pedagang ini baru mengetahui apa itu MEA.
C.
Kesimpulan
Mayoritas
masyarakat dan pedagang (UKM) Samarinda masih belum mengetahui apa yang disebut
MEA (Masyrakat Ekonomi Asean), padahal pengetahuan tentang MEA itu sangat
penting untuk mempersiapkan diri mereka
ketika menghadapi MEA yang dimulai ditahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar