LAPORAN SOSIALISASI
DAN KAMPANYE PERSIAPAN KALTIM MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY 2015
Anggota Kelompok :
-
Risky Diana Priastari
(1302045087)
-
Irvand Sahrir (1302045089)
-
Gusmawati (1302045128)
Kelas :
HI Reg B
Sejak dahulu,
Indonesia banyak mengalami permasalahan-permasalahan yang tentunya bertambah
banyak dari hari ke hari. Selain permasalahan di bidang politik-pemerintah,
sosial kemasyarakatan, hukum dan perundangan, pendidikan dan layanan kesehatan,
Indonesia pun mengalami problematika pertumbuhan.
Tahun 2015 dapat
menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perkembangan ekonomi Indonesia, dan
juga menjadi tantangan bagi daerah Kalimamtan Timur. Bagaimana tidak? ASEAN,
organisasi regional yang menyatukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini
mengumumkan bahwa Asean Economic Community (AEC) akan diberlakukan pada akhir
tahun 2015.
Seiring dengan semakin
dekat diberlakukannya ASEAN Economic Community yang akan berjalan pada awal
2016 mendatang. Kegiatan Sosialisasi dan Kampanye mengenai persiapan KALTIM menghadapi ASEAN Comunnity 2015 harus
semakin digencarkan. Kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat, sehingga mereka dapat melakukan persiapan guna menghadapi
ASEAN Economic Comunnity. Mengingat tantangan ke depan yang semakin besar,
diperlukan adanya kerjasama antara lembaga pemerintah dengan
organisasi/komunitas masyarakat yang efektif dan mengenai sasaran, terutama
masyarakat awam yang belum paham akan ASEAN Comunnity 2015.
Oleh karena itu, kami mahasiswa
Universitas Mulawarman sebagai generasi muda membuat berbagai kegiatan yang
bisa menopang MEA dan membantu pemerintah agar seluruh lapisan masyarakat
mempunyai pengetahuan tentang MEA. Dan kami telah melakukan Sosialisasi dan
Kampenye Persiapan KALTIM menghadapi ASEAN Community 2015, yang dilakukan di
kawasan Stadion Madya Sempaja Samarinda.
Kami berkeliling di
kawasan Stadion Madya Sempaja dengan membawa spanduk dan mulai bertanya-tanya kepada
masyarakat-masyarakat yang berada di kawasan tersebut. Kami berusaha untuk
menjelaskan kepada masyarakat apa itu ASEAN Economic Community, apa saja
kelebihan-kelebihan dengan adanya ASEAN Economic Community dan tantangan yang
akan dihadapi dengan adanya ASEAN Economic Community, serta memberikan solusi
untuk menghadapi tantangan tersebut.
Apakah anda mengetahui
tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ? Sebanyak 45% responden menjawab Ya
sedangkan 55% responden lainnya menjawab Tidak. Sebagian besar Sumber Daya
Manusia di Kalimantan Timur khususnya Samarinda belum mengetahui apa itu MEA,
namun sebagian masyarakat juga sudah ada mengetahui, walaupun lebih banyak yang
sering mendengar begitu saja tanpa memahami benar apa itu Masyarakat Ekonomi
ASEAN, mereka tidak tahu apa sebenarnya manfaat dari MEA dan tantangan yang
akan dihadapi. Bahkan ada sebagian besar yang menolak MEA karena kondisi
ekonomi dan iklim investasi di Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga.
Kami bertemu dengan seseorang pegadang kaki lima yang
sedang berjualan di kawasan tersebut. Kami menanyakan, apakah anda tahu tentang
MEA? Dan ia menjawab bahwa belum sama sekali mendengar atau mengetahui tentang
MEA. Begitu juga dengan bapak Sodimi yang bekerja sebagai guru TPA, beliau
tidak tahu dan bahkan belum pernah sama sekali mendengar apa itu MEA.
Dan Ibu Santy adalah
warga Samarinda yang bekerja disalah satu perusahaan. Ia adalah salah satu
orang yang tahu tentang MEA. Ia berpendapat bahwa ia sudah sering mendengar
tentang MEA, namun kesadaran Sumber Daya Manusialah yang seharusnya lebih ditingkatkatkan.
Kemudian Ibu Emy yang bekerja sebagai guru, beliau juga termasuk salah satu
orang yang sudah pernah mendengar MEA, beliau juga berpendapat bahwa sebenarnya
masih banyak permasalahan yang dihadapi KALTIM dalam menyambut MEA, seperti
kerusakan insfratuktur dan kurangnya peran pemerintah dalam mendukung
masyarakat-masyarakat KALTIM.
Dari
hasil sosialisasi dan kampaye kami mengenai ASEAN Economic Community, sebagian
masyarakat KALTIM khususnya Samarinda, banyak yang belum mengetahui tentang
MEA. Sebagian besar yang mengetahui hanya berasal dari kalangan-kalangan
menengah atas, seperti guru dan pegawai-pegawai perusahan. Sedangkan masyarakat
yang berfrofesi sebagai pedagang kaki lima belum pernah sama sekali mendengar
MEA. Serta kurangnya kesiapan masyarakat
dan pemerintah kita menghadapi implementasi atau pemberlakukan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economic Community yang akan dilaksanakan pada
akhir 2015.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat KALTIM khususnya
Samarinda lebih banyak yang tidak tahu tentang apa itu MEA dan tantangan apa
yang akan kita hadapi. Padahal kesadaran tentang pentingnya memperhatikan
kesiapan MEA 2015 adalah kewajiban utama dan hal yang wajib untuk diketahui
karena jika tidak diantisipasi dan tidak dipersiapkan, maka MEA berpotensi
menciptakan instabilitas terhadap perekonomian nasional, bahkan secara step by
step dapat merupakan ajang pencaplokan aset-aset
Dari banyaknya jumlah masyarakat
yang tidak tahu tentang MEA,maka banyak masyarakat yang beranggapan bahwa MEA
bukanlah hal yang penting karena tidak berpengaruh bagi mereka. Akan tetapi
efek dari kurangnya pemahaman tentang pentingnya MEA akan sangat sulit pula
untuk Sumber Daya Manusia di KALTIM dapat bersaing dengan tenaga kerja Asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar