Laporan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Anggota Kelompok :
Ansor Budiman (1302045098)
Muhammad Arif (1302045093)
Wagis Alfianto (1302045078)
ASEAN
Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 merupakan sebuah
integrasi ekonomi kawasan di Asia Tenggara. Potensi dan dilema persaingan
ekonomi antara kawasan merupakan salah satu PR pemerintah yang bakal menjadi
tantangan tersendiri bagi para stakeholder untuk mensosialisasikan secara
menyeluruh ke setiap lapisan masyarakat guna memberikan edukasi publik.
Mahasiswa sebagai pilar utama dalam aspek edukasi dan agen masyarkat dalam
menyebarkan dan menggaungkan MEA kemasyarakat. agar MEA tidak menjadi sesuatu
yang tabu lagi untuk dibicarakan dari segala sisi dan lapisan masyarakat
terutama masyarakat di Samarinda. Bahkan muncul pandangan bahwa MEA hanya
menjadi konsumsi masyarakat dari kalangan profesional dan akademis saja, karena
memang masih lemahnya pemahaman masyarakat soal MEA sendiri.
Kami Menggunakan juga menggunakan Banner Agar Lebih menarik dan mudah di Ingat oleh masyarakat serta dapat disosialisasikan ke media-media sosial dengan lebih jelas |
Kami menyadari Mahasiswa
sebagai Agent of Change mempunyai tanggung jawab untuk membantu pemerintah
dalam hal untuk menyuarakan MEA agar bisa lebih ‘Memasyarakatan’ MEA sendiri
khususnya di kota Samarinda. Dengan melibatkan mahasiswa secara teknis untuk
mensosialisasikan MEA akan memberikan pengedukasian secara optimal dan
mengurangi ‘Shock Therapy’ yang akan di terima masyarakat akibat dari kurangnya
pemahaman soal MEA tersebut.
Sosialisasi MEA kepada Pedagangdi Sekitar Gor Sempaaja Samarinda |
Dari
hasil interaksi kami dengan masyarakat di Sekitar UNMUL hampirs seluruh
masyarakat dengan berbagai latar belakang tidak mengetahui menengai MEA. Untuk Menarik perhatian kami sengaja melakukanya
bersama beberapa kelompok lain dan menggunakan sebuah banner.
Banyak
hal-hal menarik dan informasi yang kami dapatkan semisal dari perbincangan kami
dengan bapak Hadi ternyata ia adalah orang yang aktif dalam lembaga swadaya
masyarakat yang mengerti permasalahan lokal dan memberi tahu kami cukup banyak
hal mengenai permasalahan kota Samarinda. Kami juga bertemu dengan Pak Deddi yang merupakan
penyiar radio ternyata baru mendengar MEA tanpa memahaminya dan dari semua
pedagang yang kami temui mereka mengaku belum mengetahui tentang MEA. Kepada
mereka yang belum tahu kami berusaha memberikan informasi mengenai MEA, dan
urgensinya terhadap masyarakat.
Kesimpulan
kami adalah untuk sebagaian kecil profesi
tertentu yang profesional, cukup mengetahui seperti untuk profesi Guru dan
Penyiar, untuk profesi lain seperti sejumlah karyawan swasta apalagi para
pedagang kaki lima sama sekali belum megetahui.
Berdasarkan
hasil interaksi dengan masyarakat setelah mereka mengetahui dampak positif dan
negatif dari MEA itu sendiri mereka beranggapan penting untuk dilakukan
sosialisasi secara menyeluruh oleh Pemertintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar