Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean
Hubungan Internasional di Asia Tenggara HI-B
2013
Nama Kelompok :
- Elsea K. Simanjutak (1302045136)
- Qorina Aulia (1302045119)
- Riski Arianti (1302045110)
MEA ( Masyrakat Ekonomi ASEAN) dan Pendapat
Masyrakat
MEA merupakan
singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola yaitu mengintegrasikan
ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade
antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah
menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah
istilah yang hadir dalam indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan
AEC atau ASEAN ECONOMIC COMMUNITY. Awal mula MEA berawal pada KTT yang
dilaksanakan di Kuala Lumpur pada tanggal 1997 dimana para pemimpin ASEAN
akhirnya memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu
kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang
berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi
(ASEAN Vision 2020). Kemudian dilanjutkan pada KTT bali yang terjadi pada bulan
Oktober pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN mengeluarkan pernyataan bahwa
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA akan menjadi sebuah tujuan dari perilaku
integrasi ekonomi regional di tahun 2020, ASEA SECURITY COMMUNITY dan beberapa
komunitas sosial Budaya ASEAN merupakan dua pilar yang tidak bisa
terpisahkan dari komunitas ASEA. Seluruh pihak diharapkan agar dapat bekerja
sama secara kuat didalam membangun komunitas ASEAN di tahun 2020. Kemudian,
selanjutnya pada pertemuan dengan Menteri EKonomi ASEAN yang telah
diselenggarakan di bulan Agustus 2006 yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia mulai
bersepakat untuk bisa memajukan masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA dengan
memiliki target yang jelas dan terjadwal dalam pelaksanaannya.
Di KTT ASEAN
yang ke-12 di bulan Januari 2007, para pemimpin mulai menegaskan komitmen
mereka tentang melakukan percepatan pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015
yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II, dan adanya
penandatanganan deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan komunitas
ekonomi ASEAN di tahun 2015 dan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu
daerah perdagangan yang bebas barang, investasi, tenaga kerja terampil, jasa
dan aliran modal yang lebih bebas lagi.
Apa Pentingnya Sosialisasi mengenai MEA
terhadap Masyarakat Indonesia?
Berbicara
soal MEA , sedikit banyak pasti sudah terbayang akan seperti apa MEA nantinya
terlaksana. Namun ketika kita melihat lagi pada fakta yang ada dilapangan ,
bahwasannya MEA belum seluruhnya menjadi sebuah topik yang lumrah untuk
dibicarakan masyarakat bahkan tidak tahu menahu mengenai salah satu kerangka
kerja ASEAN itu? Jangankan MEA , ASEAN saja masih cukup rancu di pendengaran mereka.
Khususnya untuk beberapa orang yang memang memiliki tingkat pendidikan yang
tergolong rendah. Kembali menjadi sebuah pertanyaan besar , lalu bagaimana
kira-kira pendapat masyarakat umum tentang MEA? Sudah kah mereka
berpartisipasi? Atau bahkan hanya ingin menjadi penonton?
Disinilah ,
kemudian sosialisasi mengenai MEA itu dibutuhkan. Karena ternyata memang tidak
banyak orang yang mengetahui tentang MEA. Sedangkan MEA sendiri sudah didepan
mata , dan dalam waktu dekat akan diselenggarakan. Sosialisasi dibutuhkan untuk
memperkenalkan MEA kepada masyarakat , karena seperti kata pepatah ‘tak kenal
maka tak sayang’ maka hal ini dapat di konotasi kan , tak tahu maka tidak akan
berkontribusi. Lalu bagaimana kira-kira pendapat masyrakat tentang MEA?
Pendapat Masyarakat tentang MEA?
Sebulan yang lalu kami melakukan wawancara kepada
beberapa orang yang berada atau tepatnya tinggal di Samarinda mengenai sekelumit
pengetahuan tentang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ,berikut adalah hasil
wawancara kami :
1. Pak Yanto (Tukang Es dawet)
Bentuk
Wawancara
|
Bentuk
respon
|
1.
P: Bapak tau gak Soal MEA?
N: mmmmm,tausih
cuman yaitu..setau saya itu soal perdagangan bebas.Jadi kita akan bersaing
sama Negara Asia Tenggara atau Asia atau bahkan dunia yakan gitu sih setau
saya.
2. P: Ya pak sebenernya secara garis besar
udah bener cuman kita spesifikasikan lagi supaya nantinya bapak tau atau
paham mengenai MEA ini. Jadi gini pak,MEA ini adalah strategi yang
dicanangkan oleh ASEAN diakhir tahun 2015 nanti yaitu tepatnya akhir Desember
mendatangan untuk kawasan Asia
Tenggara yang kerangka kerjanya juga bukannya bukan cuman dari ekonomi saja
melainkan sesuai dengan pilar-pilar ASEAN yaitu Ekonomi,Politik Keamanan dan
Sosial budaya.Jadi kita ga akan heran lagi nanti kalau ada orang-orang dari
luar negeri nanti bakal kerja di Indonesia.Intinya ga cuman buat perdangan
berbentuk barang aja pak,tapi juga ada soal tenaga kerja,jasa dan lain-lain.
Jadi gimana menurut bapak soal MEA ini, apakah ada untungnya untuk bapak
sendiri?
N: Soal MEA ini saya kira kita kembalikan
lagi kepada Pemerintah. Bagaimana Peran pemerintah untuk menyiapkan Sumber
daya manusinya agar bisa bersaing dengan yang lain, bagaimana juga pemerintah
dalam membimbing UKM.Karena Pemerintah kan yang seharusnya punya peran lebih
besar,jadi jangan masyarakat dipersilahkan tanpa ada bimbingan.Seperti saya
ini kan anggap saja masuk dalam kategori UKM.Sebenernya saya kalo disuruh
ikut pasar bebas ini saya masih nol,karena tidak ada instansi dari pemerintah
yang ngasih tau apa itu MEA? Terus harus seperti apa untuk menghadapi MEA
itu? Saya kira perlu ada sosialisasi seperti penyuluhan atau seminar , untuk
masyarakat seperti kami ini.
3.
P: Baik pak , kemudian menurut bapak
apasih dampak positif MEA ini terhadap masyarakat Indonesia
N: Positifnya
ya saya kira,belum bisa saya liat sih.Ya Cuma untuk sekarang lebih pada
kesiapan . Kira kira siapkah atau tidak? Saya rasa masih pada peran
pemerintah , karena kan tidak semua orang tau tentang MEA itu apa ya kan?
Saya juga cuman liat-liat berita di tv aja.
4. P: Kemudian
dampak Negatifnya menurut bapak gimana?
N:Produk kita
masih kalah bersaing dengan produk luar, dan itu sangat berbahaya untuk
Indonesia khususnya untuk pedangan seperti saya dimana produk luar itu
kualitasnya bagus dengan harga yang lebih murah dan itu saya berharap kepada
pemerintah agar , gimana supaya kita bisa bersaing dengan produk luar.Ya
memang bukan Cuma pemerintah tapi masyrakatnya juga. Bahkan sekarang ada
orang Indonesia yang lebih bangga bisa makan buah dari luar negeri,padahal
buah-buah di Indonesia sendiri ga kalah enaknya.Banggalah dengan produk
Indonesia,buat apa kita bangga dengan produk-produk import kan.
|
Aktif politik – positif, dan
kurang sosialisasi
|
2. Pak Gunder (Security)
Bentuk
Wawancara
|
Bentuk
respon
|
1.
P: Siang
pak,Bapak tau MEA ga atau Masyarakat Ekonomi Asean?
N: MEA
? apa itu? Ga tau,sama sekali
2.
P: Jadi
gini pak,MEA itu adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi Asean yang akan di
selenggarakan pada akhir tahun 2015 nanti.Jadi dia nanti akan meliberalkan
pasar bebas untuk kawasan Asia Tenggara,kaya misalnya ada pertukaran tenaga
kerja , perdagangan dan lain-lain akan dipermudah kalo MEA ini nanti akan
terselenggara.Jadi nanti kita ga akan heran lagi kalo misalnya ada tenaga
kerja dari luar masuk ke Indonesia misalnya nih , mungkin aja nanti guru-guru
atau bahkan security di sini bukan
orang Indonesia lagi,bisa aja dari Thailand atau Singapura atau yang lainnya.
Nah jadi gimana menurut bapak , ada ga sih dampak positifnya atau
keuntungannya MEA ini untuk Masyarakat Indonesia Sendiri?
N:
Kalau untuk saya sendiri sih ga ada untungnya,karena biasanya yang banyak
untungnya untuk MEA tadi ya para pengusaha itu.Orang saya juga baru tau MEA
itu apa , ya jadi ya ga ada untungnya lah buat saya.
1.
P: oh
gitu ya pak,terus kalo kerugiannya pak , kalo misalnya nanti MEA itu bakal
terlaksana? Kira –kira aja pak, apa bapak bakal terganggu dengan datangnya
tenaga kerja dari luar itu , apa ga takut kalah saing atau gimana?
N: Kalo
kerugiannya saya rasa saya juga ada masalah.saya ga takut kalah bersaing.
2.
P: terus
gimana cara bapak berkomunikasi kalo semisal rekan kerja bapak nanti itu dari
luar negeri?
N:
ya mereka suruh belajar bahasa saya.Ya intinya saya ga terlalu perduli lah mau MEA
terlaksana kek atau tidak kek, lagian ga ada pengaruh sih rasanya untuk
saya.Saya ga merasa di rugikan atau di untungkan.
|
Apatis – Negatif, kurang
sosialisasi dan walaupun tahu tapi tidak mau tahu.
|
3.
3. Albert (Siswa SMA Asisi Samarinda)
Bentuk
Wawancara
|
Bentuk
respon
|
1.
P: Kamu
tau ga MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN) itu apa?
N: ga
tau
2.
P: jadi
kita ngasih tau sedikit nih,MEA itu adalah kerangka kerjanya ASEAN yang akan
diselenggarakan di akhir tahun 2015 , berbentuk pasar bebas yang akan
diberlakukan oleh Negara-negara dikawasan Asia tenggara. Ga Cuma perdagangan
, tapi juga ada pertukaran tenaga kerja kemudian juga dari tiga pilar ASEAN
yaitu Politik Keamanan, Sosial budaya dan juga Ekonomi yang nanti juga akan
menjadi bagian yang terlibat dalam MEA ini.Mungkin nanti akan dengan mudah kita
temui produk-produk dari luar negeri yang akan menjamu pasar Indonesia. Jadi
gimana menurut kamu dampak positifnya untuk Indonesia?
N:
kalo untuk perdagangan bebas kan, ya berarti nanti akan banyak barang-barang
dari luar negeri yang jadi kan nanti
Indonesia akan jadi lebih maju karena jadi penyemangat untuk bersaing dan
melakukan inovasi.
3.
P: Dampak
Negatifnya menurut kamu?
N: yang
pasti meningkatnya budaya konsumtif,kaya jumlah kebutuhan yang ga seharusnya
dibeli jadi malah dibeli atau jadi meningkat gitu.
4.
P: Indonesia
udah siap ga untuk MEA ini?
N:
Siap ga siap sih,artinya walaupun ada beberapa bagian dari masyarakat yang
merasa tidak siap toh MEA kan akan tetep jalan.Mana lagi tinggal 1
bulan.Harapan saya sih agar Indonesia jangan sampai tertinggal dengan yang
lain , jadi lebih ke mempersiapkan diri aja.Saya sebenernya pro banget sama
MEA .
5.
P: menurut kamu ada gak
sih produk Indonesia yang bisa diunggulkan untuk bersaing nanti pas MEA?
N : Batik,Indonesia
punya batik yang padahal kalo lebih diberi inovasi atau sentuhan-sentuhan
fashion yang keren gitu mungkin Batik juga ga akan kalah dari produk-produk
luar.Dan saya kira bisa bersaing,kemudian dari makanan atau kuliner itu saya
rasa makanan daerah di Indonesia itu juga ga akan kalah bersaing dengan
produk luar, kaya misalnya “Rendang” yang kaya akan rempah-rempah khas
Indonesia.
|
Aktif Politik – Positif, kurang
sosialisasi, sangat Pro MEA
|
Saran &
Kesimpulan
Dari hasil wawancara diatas , maka kami menyimpulkan dari
semua narasumber diatas , masyarakat terbagi-bagi
lagi menjadi
beberapa golongan yaitu ada yang sangat Pro dengan MEA,Semi Pro dan juga yang apatis. Budaya Politik yang
tercipta lebih terarah pada seberapa besar mereka mengetahui soal MEA
kemudian bagaimana prospek MEA untuk kedepannya.Namun dari beberapa
masyarakat yang telah kita wawancarai sedikit banyak telah mengetahui apa itu MEA. Ada juga sikap masyarakat yang sudah tahu namun berusaha
tidak tahu menahu dan tidak menaruh minta apapun terhadap apa yang terjadi
didalam negaranya dalam konteks Politik , karena yang mereka tahu mereka hanya
bekerja tanpa perduli apa yang terjadi pada tatanan politik domestik maupun
luar negeri. Saran yang diberikan adalah , dibutuhkan sosialisasinya yang lebih
guna memberikan pengarahan terhadap masyarakat Indonesia, bagaimana harusnya
mereka menyikapi salah satu paket kebijakan ASEAN yaitu MEA yang sudah ada didepan mata? Apakah
mereka hanya bertingkah laku sebagai penonton di negara sendiri? Atau harus
berkonstribusi. Dan kegiatan apa yang harusnya mereka lakukan agar tidak kalah
bersaing dengan tenaga kerja dari luar yang sebentar lagi akan mendominasi
pasar tenaga kerja Indonesia.
Peran pemerintah juga dibutuhkan disini , khususnya untuk
memberikan dana kepada UKM ataupun berupa kemudahan untuk para UKM yang
potensial agar dapat bersaing dengan produk luar. Karena siap tidak siap ,
Indonesia harus tetap menghadapinya . MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean) yang
sebentar lagi akan diselenggarakan , optimis bahwa Indonesia pasti bisa
memanfaatkan hal sebagai peluang demi kemajuan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar