Kamis, 07 Januari 2016

Kelompok 13 - Sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN ( Arnold, Firdauz dan Yusra)



Laporan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN ( Arnold, Firdauz dan Yusra)

Laporan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Anggota Kelompok :


Arnold Roberto (1302045111)


Firdauz Rusdy Santari (1302045118)



Yusra Mufassir (1302045109)


Megenalkan ”Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap masyarakat?”.

Pada 2015 akhir, pemimpin-pemimpin regional di Asia Tenggara akan sekapat dalam meningkatkan kerjasama di bidang yang kami khususkan kepada sektor ekonomi. Pada bidang ekonomi, MEA difokuskan dalam menangani masalah seputar pembangunan dan percepatan ekonomi. Kerjasama yang diharapkan melalui integrasi ekonomi MEA adalah sebagai berikut ;
 
1.     Sumberdaya manusia dan kapabilitas yang menjadi prospek utama
2.     Standar mutu pekerja professional ASEAN
3.     Persamaan pada ekonomi makro dan finansial
4.     Tata cara pembiayaan dan pembayaran yang lebih dinamis
5.     Peningkatan infrastruktur negara-negara ASEAN
6.     Penggunaan layanan eASEAN yang lebih efisien
7.     Pemerataan industri di setiap daeerah yang memiliki potensi dan prospek


Dari bentuk kerjasama yang ingin dicapai oleh anggota ASEAN, maka perlunya aksi yang lebih komprehensip dalam membentuk identitas MEA itu sendiri. Aksi yang komprehensip itu dicapai dengan ; 


2.     Kawasan ekonomi yang lebih kompetitif,
3.     Pembangunan ekonomi yang merata
4.     Integrasi daerah yang memiliki potensi dalam ekonomi global.



Aksi komprehensip ini tentunya mempengaruhi aspek-aspek ekonomi kepada negara-negara yang ikut serta dalam MEA.

Pada laporan kami, kami fokus menjelaskan bagaimana aksi komprehensif itu mempengaruhi segala aspek ekonomi kepada masyarakat dan berpengaruh terhadap masyarakat seperti yang kami jabarkan di atas. Sejauh mana masyrakat mengetahui bagaimana MEA itu sendiri. Kami melakukan observasi dengan interaksi langsung kepada masyarakat dimana kami memfokuskan observasi kepada para pedagang kecil dan industri kecil dimana MEA tentunya sangat berpengaruh sekali kedepannya kepada indutri-industri kecil yang dimana industri-industri kecil belum tentu dapat memilii daya saing yang sepadan dengan industry dari Negara lainnya yang berdiri di Indonesia sehingga membuat turunnya pendapatan dari industri lokal. Dari observasi kami, kami mendapati masyarakat cenderung pesimis terhadap kerjasama ekonomi  MEA kaena masyrakat lebih memandang kepada pemilik modal besar dimana ekonomi lebih memihak kepada pemilik modal yang besar sementara peilik modal kecil selalu berada pada kondisi ekonomi menegah kebawah dan Negara dipandang tidak memiliki kapabilitas di dalamnya padahal semua negaa yang ikut di dalam MEA itu mereka merasakan hal yng sama mereka merasa pesimis terhadap kerjasama ekonomi MEA


Ada juga masyaeakat yang cenderung apatis terhadap program kerjasama Ekonomi MEA ini dikarenakan masyarakat-masyrakat kecil seperti para pedagan maupun industri kecil hanya berpikir bahwa mereka hanya berharap apa yang dijualnya itu memberikan keuntungan untuk menghidupi keluarganya itu saja sudah lebih dari cukup entah apapun program yang di laksanakan oleh pemerintah mereka hanya berfokus untuk bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang kurang produktif itulah yang membuat mereka cenderung apati terhadap perkembangan di luar.


     Masyarakat juga tidak mengetahui lebih dalam esensi dari MEA dan apa respon yang diharapkan. Padahal apabila MEA itu berjlalan dengan semestinya maka keteraturan akan tercipta karena keseragaman identitas akibat kesadaran masyarakat terhadap entitas yang ada di dalam MEA itu sendiri.
         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar